Kamis, Mei 15, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 617

Andi Amir Berharap Pemilu Serentak 2024 Berlangsung Kondusif

0

TANJUNG REDEB – Pemilu Serentak 2024 sudah di depan mata. Segala persiapan dilakukan demi suksesnya pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Salah satunya faktor keamanan. Hal tersebut menjadi perhatian Ketua Komisi II DPRD Berau Andi Amir.

Dengan segala dinamikanya, pemilu memang berpotensi menimbulkan gesekan. Baik dari peserta pemilu maupun pendukungnya. Andi Amir mendukung kegiatan sistem pengamanan kota (Sispamkota) yang dikomandoi Polres Berau.  “Itu (Sispamkota) perlu dilakukan, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan jelang Pemilu Serentak,” katanya.

Selain itu, tujuan dari Sispamkota adalah mengantisipasi terjadinya konflik dikarenakan perbedaan pandangan politik Masyarakat. “Tapi kita selalu berharap Berau selalu damai dan terjauhi dari segala macam konflik,” ujarnya.

Andi Amir juga ikut dalam deklarasi tolak politik uang, sara, dan hoaks. Bagi dia, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu gagasan supaya tidak adanya gesekan antara partai politik (parpol) jelang Pemilu Serentak 2024. “Sebagai bentuk dukungan dengan deklarasi tersebut, saya pun menandatangani juga,” jelasnya.

Andi Amir berharap, seluruh parpol di Berau dapat menjunjung tinggi kedamaian dan sportivitas dengan baik. Demi terhindar dari berbagai macam konflik, baik itu antara parpol maupun pemangku kebijakan. “Kita ingin pemilu bisa berjalan dengan aman, damai, dan menghasilkan para pemimpin yang berkompeten untuk mengangkat derajat rakyat,” pungkasnya. (KN/ADV)

Dapat DAK dari Kementerian Pariwisata, Waris: Harus Digunakan Maksimal

0

TANJUNG REDEB – Pariwisata menjadi sektor andalan Kabupaten Berau. Pesona Pulau Maratua hingga Derawan, tak ubahnya surga bagi para wisatawan. Sebagai dukungan dari pemerintah pusat lewat Kementerian Pariwisata, dikucurkanlah anggaran Rp 15 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau Abdul Waris memaparkan, dana di atas akan digunakan untuk pengembangan pariwisata. Seperti melengkapi fasilitas penunjang maupun sarana dan prasarananya, menata kawasan, serta menyiapkan tempat kuliner khas daerah. Salah satunya, pembangunan kios cendera mata di Kampung Tanjung Batu. “Kita mendapat bantuan ini karena Derawan masuk ke dalam KSPN. Dalam kategori pengembangan pariwisata baru,” jelasnya.

Politikus Demokrat itu menambahkan, pada tahun-tahun sebelumnya, Kabupaten Berau tidak mendapatkan bantuan DAK, lantaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tidak memiliki perencanaan pengembangan wisata yang ada di Berau. “Tahun ini kita sudah punya masterplan sehingga kucuran dana tersebut kembali kita dapatkan. Dengan dana ini harus benar-benar digunakan secara maksimal,” tegasnya. (KN/ADV)

Jaga Tata Krama Belimbur Erau Adat Pelas Benua 2023, Ini Himbauan Pemkab Kutai Kartanegara

TENGGARONG – Pesta adat Erau 2023 memasuki hari terakhir. Dan akan ditutup dengan acara Mengulur Naga dan prosesi Belimbur pada Minggu (1/10) besok.

Untuk diketahui Belimbur adalah ritual terakhir sekaligus penanda berakhirnya perayaan Erau. Belimbur adalah  proses upacara adat yang dilakukan untuk menyucikan diri Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura dari pengaruh jahat.

Dan Ritual ini dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh rakyat Kukar untuk mendapatkan penyucian dan perlindungan diri. Karena secara makna sakralnya adalah untuk mendapatkan keberkahan, keselamatan, dan terhindar dari malapetaka.

Menyambutnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), bersama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura telah memberi imbauan kepada masyarakat yang ikut serta dalam prosesi belimbur.

Imbauan ini diharapkan menjadi perhatian serius seluruh pihak agar prosesi berlimbur benar-benar dilakukan secara tertib.

Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin berharap pelaksanaan tradisi pesta adat ini berjalan lancar tanpa ada berita-berita miring usai pelaksanaan belimbur.

“Kita minta seluruh masyarakat untuk patuh terhadap imbauan Sultan Kutai
Aji Muhammad Arifin, agar prosesi sakral ini benar-benar berjalan tanpa hambatan dan kabar-kabar buruk setelahnya,” tegas Rendi.

Sejumlah petugas pun bakal disiagakan disejumlah titik lokasi belimbur, hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya aksi menyiram air yang menyalahi tata krama.

“Ayo semua warga bersama-sama menjaga kesakralan prosesi belimbur ini. Mari kita buktikan bahwa masyrakat Kukar memang berbudaya,” harapnya.

Selain itu, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura telah mengeluarkan titah tata cara menjalani proses belimbur, di antaranya:

Pertama

Menetapkan Tata Krama belimbur Erau Adat Pelas Benua Tahun 2023 Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Kesultanan dalam suatu titah Sultan Kutai kartanegara Ing Martadipura Ke XXI

Kedua

Tata Krama belimbur Erau Adat Pelas Benua Tahun 2023 Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai berikut :

  1. Lokasi belimbur dari kelurahan loa tebu Kecamatan Tenggarong sampai Loa Janan Simpang 3 Kecamatan Loa Janan.
  2. Waktu pelaksanaan belimbur sejak Sri Paduka Sultan Kutai Kartanegara Martadipura ke-XXI memercikan air tuli kurang lebih dimulai Jam 10.00 Wite s.d 15.00 Wite.
  3. Belimbur dengan menggunakan penadah air (gayung) dan mengguyur menggunakan air Sungai Mahakam dan Air Bersih yang disediakan didalam drum disepanjang jalan yang telah ditentukan.
  4. Dalam belimbur dilarang menggunakan air kotor dan air najis.
  5. Dilarang Belimbur menggunakan air yang dimasukkan kedalam plastik dan dilempar;
  6. Dalam melakukan belimbur dilarang menggunakan mesin pompa air yang disemprotkan secara langsung kepada masyarakat;
  7. Dalam melakukan belimbur dilarang melakukan pelecehan seksual.
  8. Dalam belimbur/menyiram dilarang kepada:
    – Lansia
    – Ibu Hamil
    – Anak – anak balita

Ketiga

Menetapkan sanksi bagi pihak pihak yang melanggar tata krama belimbur pada acara pelaksanaan erau adat pelas benua tahun 2023, sebagai berikut:

1. Diberlakukan sanksi hukum adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura berdasarkan hasil mufakat Majelis tata nilai adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura

2. Diberlakukan sanksi Hukum positif Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ADV)

Seragam Gratis, DPRD Kukar Minta Disdikbud Siapkan Regulasi

0

TENGGARONG – APBD-Perubahan Kutai Kartanegara (Kukar) 2023 sudah ditetapkan sebesar Rp 11,8 triliun. Dari jumlah tersebut, 20 persen wajib dialokasikan untuk sektor pendidikan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar diharapkan dapat mengelola anggaran yang diberikan nantinya. Hal tersebut ditegaskan anggota Komisi IV DPRD Kukar Ahmad Zulfiansyah.

Disdikbud harus menyiapkan program untuk meningkatkan pendidikan di Kukar. Salah satunya memastikan regulasi pengadaan seragam gratis bagi siswa jenjang SD dan SMP/sederajat. Dengan harapan beban orangtua sedikit berkurang.

“Kami sudah sampaikan kepada Disdikbud Kukar untuk dapat mencari regulasinya, aturannya boleh atau tidak kita grastikan seragam sekolah itu,” jelas Zulfiansyah.

Sedangkan untuk menggratiskan buku pelajaran, Zulfiansyah mengaku tidak dapat dilakukan lantaran setiap tahunnya pasti akan ada perubahan kurikulum. Namun tidak dengan seragam yang dipastikan akan terus dipakai.

“Kalau buku itu tidak bisa, karena setiap tahun itu berubah kurikulum dan itu akan mubazir. Kalau baju itu kan tidak mubazir,” lanjutnya.

Untuk itu, Zulfiansyah berharap agar Disdikbud Kukar dapat segera mencari regulasinya agar semua kebutuhan untuk pendidikan itu bisa gratis. Mulai dari seragam sekolah hingga biaya masuk sekolah. Dengan tingginya nilai APBD-P 2023 ia meyakini akan bisa terwujud. “Yang jelas kami masih soroti itu. Semoga dengan adanya anggaran, kita bisa menggratiskan seragam sekolah,” tutupnya.(KN/ADV)

 

Kesiapan Anggana untuk Mengulur Naga pada Pesta Erau Adat Pelas Benua 2023

TENGGARONG – Jelang puncak Pesta Erau Adat Pelas Benua 2023, yakni proses Belimbur dan mengulur naga, Pemerintah Kecamatan Anggana terus melakukan persiapan. Memang diketahui, Kecamatan Anggana, tepatnya di Desa Kutai Lama, menjadi lokasi mengulur naga yang dibawa dari Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura (Museum Mulawarman), pada Minggu (1/10/2023).

Di antaranya melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan pihak kesultanan yang nantinya membawa sepasang naga. Kemudian menyiapkan keamanan saat prosesi mengukur naga dilakukan dekat pelabuhan Desa Kutai Lama.

“Kami menyambut kedatangan kesultanan, kemudian menyiapkan keamanan terutama berkaitan dengan keselamatan saat mengulur naga. Karena ketika mengulur naga, masyarakat banyak berebutan mengambil sisik naga,” ujar Camat Anggana, Rendra Abadi.

Namun ia terus memberikan imbauan kepada masyarakat yang memenuhi area prosesi mengulur naga agar tetap mematuhi adat istiadat dan adab budaya. Agar tidak menyalahi dan menyimpang dari tradisi yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Selain itu, juga menggunakan air yang bersih dan layak untuk digunakan sebagai air Belimbur. Bahkan pihaknya sudah memasang beberapa panitia di beberapa titik di lokasi mengulur naga dan Belimbur. Sehingga ketika ada yang melanggar bisa langsung diamankan. “Persiapannya (keamanan dan lokasi) sudah matang juga,” tutup Rendra. (ADV)

BKPSDM Bontang Dukung Terselenggaranya KISS, Harap Terintegrasi dengan Aplikasi Gerbang Jaya

BONTANG – Knowledge Integrated Solution System (KISS) merupakan terobosan di Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN dalam mendukung pencapaian kinerja organisasi.

Inovasi ini digagas oleh Nina Dewi, Kepala BPSDM Kaltim. Alasan di balik inovasi ini meliputi kewajiban peraturan perundang-undangan untuk memberikan pelatihan 20 JP bagi PNS dan 24 JP untuk PPPK setiap tahun.

Selain itu, BPSDM Kaltim memiliki tugas dan fungsi untuk mengurus sumber daya manusia di daerah, dan pengetahuan dalam organisasi terkadang tersebar dan tergantung pada individu tertentu, sehingga menyebabkan ketergantungan yang berdampak pada kinerja organisasi.

Dalam jangka panjang, BPSDM Kaltim bertujuan menjadi Motor Penggerak Kaltim CorpU, dan portal digital “KISS” menjadi platform yang dapat mengelola pengetahuan dan meningkatkan kompetensi ASN di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Kepegawaian BKPSDM Kota Bontang, Sudi Priyanto, menyambut baik inovasi KISS ini dan berharap agar KISS dapat terintegrasi dengan inovasi lain yang telah digagas oleh BKPSDM Kota Bontang, yaitu aplikasi Gerakan Pengembangan Jaringan dan Sumber Daya Aparatur (GERBANG JAYA). Ini akan memberikan ruang informasi dan akses bagi ASN dalam pengembangan kompetensi mereka.

Terobosan seperti ini akan mendukung terwujudnya ASN yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi dalam pencapaian tujuan bangsa dan negara. “Semoga program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan bersama dapat berdampak positif pada peningkatan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (IP-ASN) di Bontang dan Kaltim secara keseluruhan,” bebernya.

“Selamat dan sukses untuk Nina Dewi dan seluruh jajaran BPSDM Kaltim dalam menjalankan program ini. Semoga terwujud ASN yang berakhlak dan bangga melayani bangsa,” sambungnya. (ADV)

Abdurrahman: Rehabilitasi Gedung DPRD Berau Masih Butuh Perbaikan

0

TANJUNG REDEB – Pengerjaan rehab gedung DPRD Berau senilai Rp 4,4 miliar telah mencapai 50 persen, meskipun terdapat gangguan akibat penggunaan gedung selama proses rehabilitasi.

Sekretaris DPRD Berau, Abdurrahman, mengungkapkan bahwa proses rehabilitasi gedung masih belum mencapai tingkat maksimal, karena beberapa acara telah diadakan di Ruang Paripurna selama pengerjaan, seperti Peringatan Hari Jadi Kabupaten Berau ke-70 dan rapat paripurna.

“Kami terpaksa masih menggunakan ruang Paripurna untuk acara paripurna, mengingat kami tidak memiliki ruang yang lebih besar,” katanya pada Rabu (27/9/2023).

Abdurrahman melaporkan bahwa masih terdapat kebocoran yang perlu diperbaiki, dan pemasangan atap serta plafon kantor belum selesai.

Selain itu, perbaikan fasilitas WC juga terhambat akibat seringnya kegiatan yang berlangsung di gedung tersebut.

“Kontraktor telah meninjau masalah ini, dan DPUPR Berau akan segera melakukan perbaikan,” katanya.

Tahukah Anda bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dan saat ini persentase pembangunannya baru mencapai lebih dari 50 persen dari total rehabilitasi gedung DPRD Berau.

Abdurrahman juga mengumumkan bahwa mereka akan memasang videotron di ruang rapat paripurna. Menurutnya, rehabilitasi gedung DPRD Berau diharapkan selesai pada akhir tahun ini, sesuai dengan jadwal pengerjaan.

“Insya Allah, semua pekerjaan, termasuk pemasangan videotron, atap, plafon, toilet, dan pengecatan dalam gedung, akan selesai tahun ini,” tegasnya. (ADV)

Sasar Kampung Terjauh, Ketua DPRD Berau Dorong Pencegahan Stunting

0

TANJUNG REDEB – Angka stunting di Kabupaten Berau berhasil turun menjadi sebesar 21,6 persen pada 2022. Angka tersebut ternyata masih lebih tinggi dari batas toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Presiden, yaitu 14 persen pada tahun 2024.

Tren penurunan tersebut diapresiasi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani. Dikatakannya, penanganan stunting di Kabupaten Berau sebaiknya tidak terlalu banyak melakukan evaluasi di wilayah kecamatan kota terdekat. Ia meminta kecamatan kampung terjauh seperti di kawasan pesisir.

“Wilayah kota tidak perlu terlalu diperhatikan, yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah wilayah perkampungan untuk penanganan stunting ini,” ungkap Madri, Jumat (29/9/2023).

Madri menegaskan, yang menjadi perhatian khusus adalah pencegahan sedini mungkin yang harus menjadi prioritas utama yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Berau atau Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Berau.

“Ini pernah menjadi program saya pada Tahun 2012 hingga 2013 lalu. Program pendampingan dari sebelum hamil hingga lahiran sudah terprogram dengan baik. Ini yang harusnya dilakukan dan menjadi inti dari pencegahan stunting,” bebernya.

Tentunya, langkah-langkah penanganan stunting ini memerlukan kerjasama semua pihak, seperti OPD dan pihak lainnya. Hal tersebut menurut Madri sangat efektif untuk mencapai penurunan stunting secara signifikan.

“Keluarkan saja anggaran besar-besaran. Jangan tanggung-tanggung jika benar-benar serius ingin menurunkan angka Stunting di Kabupaten Berau,” tegasnya.

Diakui, penanganan penurunan stunting ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena memerlukan waktu yang lama agar bisa terlihat hasilnya.

“Memang memerlukan usaha ekstra untuk memperoleh hasil maksimal. Jadi, apapun programnya sebaiknya dilakukan secepatnya dan tepat sasaran agar hasilnya juga optimal,” tandasnya. (ADV)

Mujahadah dan Tim Wisata Literasi Petik Inspirasi dari Perpustakaan Cisarua

0

PERJALANAN Wisata Literasi di hari kedua, Mujahadah dan rekan-rekannya akan berangkat ke Kota Sukabumi untuk berkunjung ke Perpustakaan Cisarua. Di sana Mujahadah dan tim Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan studi tiru atau mengambil ilmu keberhasilan perpustakaan tersebut.

Perpustakaan Cisarua dinilai bisa memberikan inspirasi dalam mengelola perpustakaan, karena perpustakaan ini sangat aktif dalam menyelenggarakan pelatihan berbahasa asing dan daerah juga aktif membantu mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM), bagi masyarakat disekitar Perpustakaan.

“Hari kedua menurut saya sangat menginspirasi karena kami berkunjung ke perpustakaan kelurahan Cisarua,Sukabumi,” kata Mujahadah.

Saat tiba ke perpustakaan kelurahan Cisarua di Sukabumi, Mujahadah mengaku langsung disambut ucapan selamat datang oleh Duta Baca Kota Sukabumi dan pustakawan dari Perpustakaan Cisarua menggunakan berbagai bahasa.

Mujahadah dan rekannya di pintu gerbang Perpustakaan Kelurahan Cisarua.
“Kami disambut dengan berbagai macam bahasa, ada bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Mandarin dan bahasa Prancis. Dari situ saja saya sudah sangat kagum dengan kemampuan mereka dalam berbahasa yang sudah ada di tahap internasional,” ungkapnya.

Dan ternyata itu adalah cara perpustakaan ini dalam mengenalkan beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh perpustakaan tersebut.

“Mereka menyediakan pembelajaran secara gratis untuk pengunjung perpustakaan, dari kelas bahasa. Jadi ada banyak bahasa yang mereka ajarkan seperti bahasa Korea, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan masih banyak lagi,” paparnya.

“Tidak hanya itu, tapi mereka juga mengadakan kelas pelatihan public speaking dan juga pelatihan bagi warga sekitar yang ingin mengembangkan UMKM-nya,” tambahnya.

Dia mengaku banyak mendapatkan ilmu-ilmu baru terkait pengelolan perpustakaan yang selama ini tidak pernah terpikir sebelumnya.

“Dari situ saya sadar bahwa perpustakaan bukan sekedar gudang buku tapi lebih dari itu, perpustakaan menjadi tempat untuk pengembangan sumberdaya manusia. Seperti yang kita tahu negara akan maju apabila sumber daya Manusia nya berkualitas” pungkasnya.

Inilah sedikit cerita yang dibagi oleh Mujahadah dari perjalannya ke Perpustakaan terbaik di Indonesia. Usai mendapatkan ilmu dari perpustakaan tersebut Perjalanan wisata Literasi berlanjut berkunjung ke Rumah Baca Ibnu Komar (RBIK). (ADV)

Seluruh SKPD di Kaltim Wajib Implementasikan Aplikasi Srikandi Pada Desember 2023

0

SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus giat melakukan sosialisasi tentang penggunaan Aplikasi Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) sebagai langkah untuk meningkatkan pengarsipan dan administrasi pemerintahan di Kaltim.

“Dalam menghadapi tantangan IKN (Indonesia Kawasan Nusantara) ke depan, pada bulan Desember 2023, targetnya adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Kaltim, wajib mengimplementasikan aplikasi Srikandi ini,” ujar Dewi Susanti, MM, Arsiparis Ahli Muda DPKD Kaltim.

Penggunaan Aplikasi Srikandi diwajibkan karena berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“Dengan tahun 2024, pemerintah pusat akan beralih ke IKN, maka kita harus sudah menerapkan aplikasi ini sebagai bagian dari percepatan administrasi dan pengarsipan. Ini adalah amanah presiden dalam percepatan pengambilan keputusan, yang hanya perlu diakses dan dikerjakan melalui ponsel pintar atau perangkat Android,” tambahnya.

Aplikasi Srikandi merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sehingga aspek keamanannya telah dijamin.

“Tentang masalah keamanan, Badan Siber dan Sandi Negara telah menjaminnya, sehingga tidak sembarang orang dapat mengaksesnya. Setiap pegawai yang telah di SK-kan oleh Sekretariat Daerah (Setda) wajib memiliki akun Srikandi, dan masing-masing akan memiliki kode sandi dan kata sandi tersendiri,” ungkap Dewi.

Dengan implementasi Aplikasi Srikandi oleh seluruh perangkat pemerintahan, banyak manfaat dan percepatan akan terjadi dalam hal administrasi dan pengarsipan. Hal ini memungkinkan akses dari mana saja, bahkan ketika pimpinan berada di luar kota.

“Dengan Aplikasi Srikandi, urusan surat-menyurat dan pengarsipan akan menjadi lebih mudah dan cepat. Tidak akan ada lagi alasan bahwa pimpinan sedang berada di luar kota, karena semua terhubung langsung melalui perangkat seluler pegawai, mulai dari tingkat paling bawah hingga pimpinan,” jelasnya.

Dewi juga mengungkapkan bahwa Aplikasi Srikandi telah mencapai versi 2, dan kemungkinan akan terus dikembangkan menjadi Aplikasi Srikandi versi 3. (KS/ADV)