Senin, April 28, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 669

Pemerintah Klaim Defisit APBN Lebih Rendah dari Target, Ini Buktinya

0

JAKARTA – Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022 mencatatkan kinerja yang baik, yang terlihat dari defisit yang lebih kecil dibandingkan angka yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Senin (16/1/2023), di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Defisit APBN di tahun 2022 2,38 persen dari target 4,5 persen. Ini menunjukkan konsolidasi fiskal lebih cepat dari amanat Undang-Undang 2 Tahun 2020,” ujarnya.

Airlangga memaparkan, pendapatan negara tercatat mencapai 115,9 persen dari target atau tumbuh 30,6 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh penerimaan pajak yang 115,6 persen atau tumbuh 34,3 persen. Kemudian penerimaan pajak dua tahun berturut-turut melampaui target dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mencapai 122,2 persen atau tumbuh 28,3 persen.

“Belanja negara 95,5 persen (tumbuh 10,9 persen). Dan yang utama tentu belanja pemerintah pusat yang 98,8 persen. Ini terkait dengan subsidi energi, realisasinya tahun lalu 551,2 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, realisasi pembiayaan anggaran sebesar Rp583,5 triliun atau turun 33,1 persen. Sedangkan realisasi pembiayaan utang sebesar Rp688,5 triliun atau turun 20,9 persen.

“Program PCPEN [Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional] telah dimanfaatkan secara optimal dan berdampak nyata untuk melindungi daya beli masyarakat,” ujarnya.

Menko Perekonomian mengungkapkan, dalam Sidang Kabinet Paripurna Presiden Jokowi menekankan agar belanja pusat dan daerah didorong untuk membeli produk dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk memitigasi risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengangguran dalam jangka pendek.

“Terkait dengan penyerapan tenaga kerja, [akan dilakukan] optimalisasi belanja pusat daerah untuk program padat karya, baik di kota maupun desa, memperluas kerja sama government to government dari program pekerja migran, kemudian inklusi keuangan, baik itu PNM maupun KUR, kemudian program upskilling maupun reskilling, seperti Kartu Prakerja,” imbuhnya.

Sementara dalam jangka panjang, Presiden menekankan agar terus dilakukan perbaikan industri secara struktural mulai dari hulu hingga ke hilir, yaitu rantai pasok, sumber daya manusia (SDM), riset dan pengembangan, hingga akses pasar.

“Terutama juga mempercepat perjanjian CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), termasuk CEPA Eropa dan juga beberapa kerja sama dari pasar nontradisional,” imbuhnya.

Terkait peningkatan cadangan devisa, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah akan melalukan revisi terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

“Ini nanti akan terus dimatangkan oleh kementerian teknis,” pungkasnya. (kn)

Tegas! Jokowi Instruksikan Tindak Lanjuti Pengakuan Pelanggaran HAM Berat

0

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan jajarannya untuk menindaklanjuti pengakuan adanya pelanggaran HAM berat di masa lalu yang telah ia sampaikan pada 11 Januari lalu.

“Tadi pagi baru kita minta kepada seluruh menteri yang terkait, terutama dalam perspektif HAM, saya minta tindak lanjut dari apa yang saya umumkan minggu yang lalu,” ujar Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (16/1/2023), di Istana Negara, Jakarta.

Presiden pun meminta seluruh kementerian untuk ikut bersama menindaklanjuti rekomendasi dari Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu (PPHAM).

“Seluruh kementerian ikut bersama-sama menindaklanjuti apa yang telah saya sampaikan mengenai pelanggaran [HAM] berat masa lalu yang non-yudisial.

Upaya ini, lanjut Presiden, adalah bagian untuk memperkuat fondasi stabilitas politik, demokrasi, kepastian hukum, dan rasa keadilan, serta penegakan HAM di tanah air.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan bahwa Presiden Jokowi akan mengeluarkan instruksi presiden (inpres) untuk menyelesaikan seluruh rekomendasi Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu (PPHAM).

“Dalam waktu dekat Presiden akan mengeluarkan Inpres khusus untuk menugaskan kepada 17 lembaga/kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian, plus koordinasi dengan lembaga independen di luar eksekutif untuk menyelesaikan seluruh rekomendasi Tim PPHAM ini,” kata Mahfud.

Selain mengeluarkan inpres, Presiden juga akan membentuk satuan tugas yang akan mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan dari setiap rekomendasi ini.

“Ini semuanya masih dirancang mungkin tidak akan lewat dari akhir Januari ini nanti sudah diumumkan oleh Presiden,” ucap Mahfud.

Khusus penyelesaian yudisial, kata Mahfud, Presiden akan tetap memberi perhatian penuh dan meminta Kejaksaan Agung berkoordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) HAM. Menurutnya, penyelesaian yudisial memiliki jalur tersendiri dan berbeda dengan penyelesaian non-yudisial yang sifatnya lebih kepada sisi kemanusiaan dengan memperhatikan korban.

“Yudisial itu mencari pelakunya. Jadi antara korban dan pelaku kita bedakan, yang pelaku ya ke pengadilan sejauh itu bisa dibuktikan tinggal buktinya seberapa banyak bisa kita kumpulkan,” tandas Mahfud.

Pada 11 Januari lalu, selain mengakui adanya pelanggaran HAM berat di masa lalu, Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah akan berusaha untuk memulihkan hak-hak para korban secara adil dan bijaksana, tanpa menegasikan penyelesaian yudisial. Selain itu, pemerintah juga akan berupaya sungguh-sungguh agar pelanggaran hak asasi manusia yang berat tidak akan terjadi lagi di Indonesia pada masa yang akan datang. (kn)

Jokowi Minta APBN Fokus Ciptakan Lapangan Kerja dan Entaskan Kemiskinan

0

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada para menteri dan kepala lembaga agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023 difokuskan untuk program-program yang produktif. Terutama dalam rangka penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 serta Rencana Program dan Anggaran Tahun 2023, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1/2023) siang.

“APBN 2023 harus fokus menyelesaikan prioritas nasional, baik yang berkaitan dengan penurunan stunting, penurunan kemiskinan ekstrem, dan juga ketahanan pangan, serta agenda menjelang pemilu,” ujar Presiden.

Terkait transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD), Presiden mendorong agar penggunaan anggaran tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Dana-dana ini harus memberikan dan memacu ekonomi daerah. Jangan sampai dana yang ditransfer tidak memberikan efek memacu ekonomi di daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara meminta jajaran terkait untuk memastikan agar prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selaras dengan APBN.

“Artinya, sinkron dengan prioritas-prioritas nasional yang telah saya kira bolak-balik saya sampaikan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi kerakyatan, yang berkaitan dengan ekspor, dan yang berkaitan dengan investasi,” kata Presiden.

Dalam arahannya, Presiden juga meminta pihak terkait, pusat dan daerah, untuk bekerja sama dalam menekan laju inflasi agar berada di bawah lima persen.

“Saya yakin setelah saya keluar masuk pasar, saya lihat stabilitas harga, saya melihat peluang itu sangat mudah apabila dikerjakan bersama-sama, sama seperti pada saat kita menyelesaikan pandemi COVID-19 yang terjadi di negara kita,” ujarnya. (kn)

Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan 4,4 Juta Lapangan Kerja hingga 2024

0

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa sebagai Menparekraf dirinya berkomitmen untuk menciptakan 4,4 juta lapangan kerja hingga tahun 2024.

Hal tersebut diungkapkan Sandiaga dalam bincang santai bersama host Benedicta Trixie di Podcast Kabinet dan Sekretariat Kabinet (Podkabs) yang tayang di YouTube dan Spotify Sekretariat Kabinet (Setkab).

“Saya berjanji kepada diri saya sendiri dan tim yang saya bentuk, saya bilang, kita akan memberikan upaya terbaik untuk mengembalikan lapangan kerja yang hilang saat pandemi,” ujar Sandiaga.

Menparekaf yang dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Wishnutama Kusubandio pada 23 Desember 2020 tersebut meyakini, pengalamannya dalam membangun dan mengembangkan usaha menjadi modal berarti untuk mewujudkan target tersebut.

“Sebagai orang yang pernah nganggur atau pernah kena PHK, saya ini sangat bersimpati sama teman-teman yang barusan menghadapi pandemi kemarin. Saya ingin berjuang dengan pengalaman saya menciptakan usaha, membuka peluang bagi mereka,” ujarnya.

Sandiaga mengisahkan, ia pernah menelan pil pahit terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat krisis keuangan sekitar 25 tahun lalu. Meski demikian, lanjut Sandiaga, ia tidak putus asa dan mencoba untuk membangun usaha dengan dana dan karyawan yang terbatas.

“Di situ ternyata terbuka satu jalan/kesempatan di mana saya bisa memulai usaha dari hanya tiga orang karyawan, usahanya ini terus berkembang, alhamdulillah sekarang menjadi usaha nasional, sudah dipegang profesional, dan sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan bahwa sektor parekraf yang sempat dihantam pandemi pada awal tahun 2020 perlahan kembali mengeliat dan lapangan kerja pun semakin terbuka.

“Saya sangat bersyukur karena dua tahun ini lapangan kerja kembali tercipta, kita nambah 1,1 juta lapangan kerja akhir tahun 2022 ini, sehingga taraf penghidupan masyarakat sudah meningkatkan dan kesejahteraan di destinasi wisata sudah mulai dirasakan,” ujarnya.

Sandiaga menekankan, untuk mencapai target 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024 tersebut diperlukan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan.

“Enggak bisa kita pecah-pecah enggak bisa egosektoral tapi harus semuanya bergabung. Makanya saya sama kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pentahelix, dunia usaha itu harus terus berkolaborasi,” tandasnya. (kn)

Selesaikan Pelanggaran HAM Berat, Pemerintah Bakal Terbitkan Inpres

0

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk menindaklanjuti rekomendasi dari Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu (PPHAM) yang telah disampaikan kepada Presiden pada 11 Januari lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD usai bersama sejumlah menteri bertemu Presiden guna membahas hasil temuan Tim PPHAM, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/1/2023).

“Dalam waktu dekat Presiden akan mengeluarkan inpres khusus untuk menugaskan kepada 17 kementerian dan lembaga negara nonkementerian plus koordinasi dengan lembaga independen di luar eksekutif untuk menyelesaikan seluruh rekomendasi tim PPHAM ini,” ujar Mahfud dalam keterangan persnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melaksanakan rekomendasi utama Tim PPHAM yaitu menyatakan pengakuan terjadinya pelanggaran HAM berat di masa lalu.

“Presiden atas nama kepala negara sudah menyatakan menyesal bahwa itu sudah terjadi di masa lalu dan Presiden berjanji untuk berusaha sedapat mungkin agar hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi di masa depan,” kata Mahfud.

Selain rekomendasi utama tersebut, lanjut Menko Polhukam, terdapat 12 jenis tindakan lainnya yang akan dilakukan oleh Presiden. Terkait hal tersebut, selain menerbitkan inpres, Presiden juga akan membentuk satuan tugas (satgas) baru yang akan bertugas untuk mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan dari setiap rekomendasi tersebut.

“Ini semuanya masih dirancang mungkin tidak akan lewat dari akhir Januari ini nanti sudah diumumkan oleh Presiden,” jelasnya.

Menko Polhukam menekankan, pemerintah bersungguh-sungguh dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM ini. Untuk itu, dalam waktu dekat Presiden akan berkunjung ke sejumlah daerah seperti Aceh dan Talangsari. Selain itu, untuk di luar negeri, Presiden telah menugaskan Menko Polhukam, Menteri Luar Negeri (Menlu), dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) untuk menyiapkan hal tersebut.

“Di luar negeri kami akan mengumpulkan korban-korban pelanggaran HAM berat di masa lalu karena mereka banyak sekali terutama di Eropa Timur untuk memberi jaminan kepada mereka bahwa mereka adalah warga negara Indonesia dan mempunyai hak-hak yang sama. Nanti mungkin akan dikumpulkan di Jenewa, atau di Amsterdam, atau di Rusia atau di mana Pak Menkumham dan Menlu bersama saya ditugaskan untuk menyiapkan itu, sehingga nanti pesannya juga ada di luar negeri tim ini tidak main-main,” kata Mahfud.

Sementara itu terkait penyelesaian yudisial, Mahfud mengatakan bahwa Presiden akan tetap memberi perhatian penuh dan meminta Kejaksaan Agung berkoordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) HAM. Mahfud menegaskan, penyelesaian yudisial memiliki jalur tersendiri dan berbeda dengan penyelesaian non-yudisial yang sifatnya lebih kepada sisi kemanusiaan dengan memperhatikan korban.

“Yudisial itu mencari pelakunya. Jadi antara korban dan pelaku kita bedakan, yang pelaku ya ke pengadilan sejauh itu bisa dibuktikan tinggal buktinya seberapa banyak bisa kita kumpulkan,” tandasnya. (kn)

Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik Disebut Tingkatkan Lapangan Kerja

0

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

“Kami baru selesai mengikuti rapat terbatas tentang ekosistem pembangunan mobil, baterai, dan motor, serta ekosistem dari pembangunan industri baterai dan mobil sendiri,” ungkap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers usai menghadiri ratas tersebut.

Bahlil menyampaikan, upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ini akan mendorong penciptaan dan peningkatan lapangan kerja di tanah air.

“Jadi yang ke depan kita bangun itu adalah ekosistem pembangunan EV dan motor itu dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Menteri Investasi, pemerintah membuat beberapa formulasi untuk memastikan agar pembangunan ekosistem kendaraan listrik, seperti baterai mobil listrik, dapat terus berjalan.

“Direncanakan tahun 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di awal, di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang. Yang kedua, ekosistem dari hulu ke hilir antara CATL dan LG juga tahun ini sudah mulai konstruksi,” kata Bahlil.

Bahlil menyampaikan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik diperlukan untuk menjaga agar pasar besar yang dimiliki oleh Indonesia tidak dipenetrasi dengan produk-produk dari luar negeri.

“Karena hari ini kita tahu beberapa negara lain, seperti Thailand, itu banyak sekali memberikan sweetener yang kemudian merangsang untuk industrinya dibangun dalam negara mereka dan Indonesia enggak boleh kalah,” ujarnya.

Tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, lanjut Bahlil, produksi dalam negeri juga berpotensi untuk mengisi pasar di negara lain.

“Yang kedua adalah kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor. Terkait dengan hal itu, BUMN juga tadi disampaikan untuk melakukan penyiapan infrastruktur yang lain,” ucapnya.

Dalam keterangan persnya, Menteri Investasi juga menegaskan bahwa pembangunan ekosistem kendaraan listrik juga berorientasi pada industri ramah lingkungan.

“Ke depan kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy. Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry,” tandasnya. (kn)

Jokowi Dorong Semua Cabor Lakukan Pembinaan sejak Usia Dini

0

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong seluruh cabang olahraga (cabor) untuk melakukan pembinaan sejak dari usia dini.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden usai meninjau ajang Energen Champion Student Athletics Championship Indonesia, di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (13/1/2023) sore. Pada kesempatan itu Presiden menyaksikan pertandingan final cabang olahraga atletik lari estafet 4×100 meter putri dan 4×100 meter putra.

“Bisa dilakukan di seluruh cabang olahraga dimulai dari tingkat yang paling bawah, entah tingkat kampung, entah tingkat kecamatan, entah tingkat desa semuanya sehingga ada pembinaan,” ujar Presiden.

Presiden pun mengapresiasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) yang telah melakukan pembinaan serta penjaringan bibit unggul pada cabang olahraga atletik sejak dini.

“Saya sangat mengapresiasi, menghargai apa yang telah dilakukan oleh PASI, pembinaan dari bawah, pembinaan dari daerah, pembinaan dari sekolah, pembinaan dari madrasah, bagus sekali,” ucapnya.

Presiden menambahkan, atletik adalah cabang olahraga yang menjadi dasar dari olahraga lainnya.

“Sepak bola tanpa sebuah speed kecepatan lari, kalah, futsal juga perlu atletik, lompat jauh juga perlu atletik, semuanya basic-nya ada di sini,” pungkasnya. (kn)

Wapres Dorong Implementasi MPP Digital Percepat Transformasi Pelayanan Publik

0

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin terus mendorong pembangunan mal pelayanan publik (MPP) digital sekaligus percepatan tranformasi pelayanan publik.

Hal tersebut disampaikan oleh Wapres Ma’ruf Amin dalam Rapat Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN), di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

“MPP digital yang berbasis teknologi informasi mesti menjadi tulang punggung pelayanan masyarakat. Ini merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik dan meningkatkan iklim investasi,” ujar Wapres.

Menurut Wapres, MPP digital yang dikoordinasikan secara nasional dapat meningkatkan efesiensi anggaran serta selaras dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Nasional.
“MPP digital yang dikoordinasikan secara nasional juga dapat menghemat anggaran dan sejalan dengan Perpres 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional. Ini juga penerapan daripada SPBE,” ujarnya.

Wapres meminta jajaran terkait mulai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga perusahaan BUMN Bank Mandiri dan Telkom Indonesia untuk menuntaskan desain MPP digital sehingga pada akhir Februari 2023 sudah ada pilot project.

“MenPANRB agar mengoordinasikan langkah-langkah tepat dan konkret untuk pembangunan MPP digital, termasuk integrasi proses bisnisnya,” ujarnya.

Kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Wapres menginstruksikan agar menyiapkan sumber daya manusia (SDM) digital beserta kelembagaan MPP digital.

“Kekurangan talenta digital di daerah ini, supaya dapat diatasi melalui sentralisasi pengembangan sistem dan data yang menjamin kualitas dan keamanan sistem,” ucapnya.

Selanjutnya, Wapres menginstruksikan Menteri Keuangan (Menkeu) untuk mendukung dari sisi anggaran. Wapres juga minta Menkeu untuk mendorong Lembaga National Single Window (LNSW) yang berada di bawah Kementerian Keuangan turut membangun desain platform digital layanan MPP, pilot project layanan MPP, serta standar teknis untuk pengembangan MPP.

“Dari Bappenas, saya minta juga untuk menetapkan program MPP digital sebagai bagian dari prioritas nasional transformasi pelayanan publik, termasuk keterkaitan MPP digital dalam rangka Satu Data Indonesia,” imbuhnya.

Kemudian Wapres mendorong Menteri Kominfo untuk mendukung menguatkan pusat data nasional (PDN) untuk operasional sistem MPP digital secara nasional sekaligus menyiapkan infrastruktur dalam penyelenggaraan dan pengelolaan MPP yang terbaik.

Terakhir, Wapres menunjuk Menteri BUMN untuk mengoordinasikan pelibatan peran Telkom dan badan-badan usaha yang ada di bawahnya.

“Saya berharap langkah percepatan ini bisa segera tercapai. Ini bagian daripada transformasi dan juga termasuk dalam rangka penyiapan satu data nasional dan pelayanan yang cepat, tidak lagi lama,” pungkas Wapres. (kn)

UU HKPD Berpotensi Hilangkan Pendapatan Keuangan Kukar hingga Rp800 Miliar

0

JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Sekda Sunggono menyampaikan pendapatnya terkait kebijakan UU Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD) terhadap peningkatan kualitas belanja daerah serta pengaruhnya terhadap optimalisasi pendapatan daerah yang dirasa belum berkeadilan bagi daerah. Bahkan berpotensi pendapatan keuangan pemkab Kukar akan kehilangan hingga Rp800 Miliar lebih.

Hal tersebut disampaikan Sunggono saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Perimbangan Keuangan dan Pembagian Kewenangan Pusat dan Daerah bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dipimpin oleh Aji Mirni Mawarni (Wakil Ketua II), H. Dr Dedi Iskandar Batubara (Ketua PPUU), Muhammad Afnan Hadikusumo (Wakil Ketua I), dr Asyera Respati A. Wundalero (Wakil Ketua III) serta para Anggota DPD RI lainnya, di Ruang Rapat Mataram Lantai II Gedung B DPD RI, Rabu (11/1/2023) Jakarta.

“Pengaturan keuangan pusat dan daerah secara substansi sepertinya tidak ada perubahan yang mendasar, bahkan ketika ditelisik lebih jauh berkenaan dengan penerimaan keuangan daerah ini akan sangat meresahkan dan belum berkeadilan bagi daerah khususnya Kutai Kartanegara,” kata Sunggono.

Dijelaskan Sunggono, Kukar saat ini menjadi bagian dari Ibu Kota Negara (IKN) 34 Desa/Keluarahan dalam 4 Kecamatan masuk dalam wilayah pengembangan IKN dan akan terbentuknya otonomi baru yang mana tidak boleh memiskinkan daerah asal.

Dari hitungan sementara potensi pendapatan daerah yang berkurang dan hilang dengan masuknya wilayah IKN di Kukar mencapai Rp800 Miliar.

“Kami tidak mempermasalahkan itu dan Kukar mendukung 1000 persen IKN di wilayah Kukar Kaltim umumnya. Akan tetapi kami meminta pemerintah pusat dalam membuat kebijakan agar arif dan jangan sampai itu kontraproduktif dalam upaya memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya,” ujarnya.

Kembali dijabarkan Sunggono, APBD Kukar tahun 2022 mencapai Rp5,4 Triliun sepertinya angkanya besar, tapi bila dialokasikan dengan wilayah yang begitu luas dengan jumlah penduduk 800 ribu jiwa sangat tidak ada artinya. Dilihat dari pembagiannya yakni pendidikan 10 persen, kesehatan 20 persen, infrastruktur 26 persen, pengawasan 1,5 persen. Kemudian Alokasi Dana Desa (ADD) 10 persen dan sudah mencapai kapasitas fiskal dengan pendapatan daerah yang kurang lebih Rp600 sampai Rp700 miliar.

Bahkan rasio terbaru mendapatkan 75 persen, masih banyak warga yang belum menikmati aliran listrik dan air bersih dengan presentasi kurang lebih 67 persen.

“Inilah yang coba kami telisik dari UU perubahan HKPD akan menyebabkan kehilangan pendapatan, jika pemerintah pusat tidak memberikan kebijakan sapras pengelolaan wilayah seperti laut yang selama ini sudah ditetapkan 0,4 persen itu menjadi kewenangan pemerintah daerah, 4 s/d 12 mil jadi kewenangan provinsi dan 12 mil ke atas pemerintah pusat,” bebernya.

“Potensi Migas yang berada di 12 mil keatas. Pemkab Kukar tidak muluk-muluk, seandainya saja pemerintah pusat itu peduli terhadap perkembangan di daerah, setidaknya diberikan saja 10 persen atau 5 persen itu sudah lumayan dan dari 12 mil itu diberikan 2 persen saja pendapatan kami bisa meningkat Rp500 miliar pertahun,” sambung Sunggono.

“Saat ini sama sekali tidak mendapatkan apa-apa, bahkan jika ada permasalahan daerahlah yang harus pusing mengatasinya berbagai persoalan bukan pusat. Termasuk perpajakan investasi yang belum dirasakan daerah, melainkan para investor yang ada di Kukar membayar pajaknya diluar Kukar, pertanyaannya? Adilkah ini!,” tegasnya.

“Saya juga mohon dalam forum ini dapat dipertimbangkan potensi itu secara adil dan dapat diserahkan ke daerah. Kehadiran UU HKPD ini juga dipastikan Kukar akan kehilangan pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) sekitar Rp870 miliar, ditambah perpajakan para investasi juga akan kehilangan sekitar Rp500 miliar. Mudah-mudahan kehadiran kami ini tidak hanya seremoni dan sia-sia melainkan dapat membawa harapan masyarakat dan ditindaklanjuti,” demikian harapnya.

Menanggapi hal tersebut Ketua pimpinan rapat Aji Mirni Mawarni mengapresiasi atas apa yang sudah disampaikan oleh Pemkab Kukar melalui Sekda Dr Sunggono terhadap pendangannya terkait UU HKPD.

“Saya persilahkan para ketua dan wakil ketua serta anggota DPD RI lainnya untuk menanggapi curahan dari Pemkab Kukar dan Pasawaran,” kata Aji Mirni mempersilahkan anggota DPD RI lainnya.

“Ini masalah serius dan sangat serius tugas dari DPD RI memastikan untuk memperjuangkan persoalan ini. Menurut saya marwah otonomi daerah harus diperjuangkan sehingga daerah lebih leluasa mengatur dan mengurus daerahnya dengan sumber-sumber pendapatan daerah, ini masalah nasional. Saya usulkan ke pimpinan harus ditindaklanjuti dengan memanggil menteri terkait khususnya menteri keuangan duduk bersama berkaitan pembagian keuangan daerah dan pusat, jangan sampai memiskinkan daerah seperti apa yang disampaikan Sekda Kukar (Dr Sunggono-red),” tanggapan salah satu anggota DPD RI asal Papu.

Ditanggapi juga oleh Dr Dedi Iskandar Batubara selaku Ketua PPUU, mengapresiasi atas apa yang sudah disampaikan baik itu Bupati Pasawaran dan Sekda Kukar yang diakuinya bahwa UU HKPD perlu peninjauan kembali. Dedi pun sangat setuju dengan usulan sekda Kukar agar dapat mengundang beberapa kepala daerah lainnya dalam masa sidang 1 s/d 10.

“Curahan dan penjelasan dari dua kabupaten baik Pesawaran dan Kukar ini dapat didokumentasikan dan secara tertulis, ya misalnya 100 saja kepala daerah mengeluhkan yang sama, masak tidak tergugah hatinya pemerintah untuk merubah situasi seperti ini. Ini juga jadi masalah dan semakin parah bahwa otonomi daerah sudah hilang,” ujarnya.

“Saya ucapkan terima kasih atas keberanian kepala daerah Kukar dan Pasawaran, semoga ini segera dapat ditindaklanjuti dalam masa sidang berikutnya,” demikian apresiasi dan tanggapan Ketua PPUU DPD RI mengakhiri. (kn)

Masuk Tahun Politik, Jokowi Minta Semua Pihak Jaga Stabilitas

0

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024 semua pihak harus menjaga stabilitas politik dan keamanan.

Hal tersebut disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang (PBB), Rabu (11/1/2023), di Ballroom eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta.

“Masuk ke tahun politik ini yang tinggal satu tahun lagi, ada pilpres [pemilihan presiden], ada pileg [pemilihan legislatif], betul-betul harus kita jaga dengan baik stabilitas politik, stabilitas keamanan, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan, saat ini dunia dihadapi oleh kegentingan global dan diincar oleh ancaman dan risiko-risiko baik itu resesi global, resesi keuangan, krisis pangan dan energi, perang, hingga inflasi yang sangat tinggi. Presiden pun mengingatkan agar semua pihak memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi kegentingan tersebut.

“Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik, kemudian mengguncangkan sisi ekonomi [karena] mengembalikannya itu sangat sulit sekali dalam posisi dunia yang tidak pasti, yang sulit diprediksi, yang sulit dikalkulasi seperti yang kita lihat saat ini,” ucap Presiden.

Presiden menambahkan, meskipun diguncang ketidakpastian global stabilitas perekonomian Indonesia saat ini cukup terjaga. Ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 mampu tumbuh di angka 5,72 persen, tertinggi di antara negara anggota G20.

Sementara itu, angka kemiskinan juga mengalami penurunan dari 10,1 persen di 2021 menjadi 9,54 persen di tahun 2022. Begitu juga angka pengangguran, turun dari 7,1 persen di 2021 menjadi 5,9 persen di tahun 2022. Presiden menyampaikan, penurunan tersebut dipicu oleh peningkatan investasi di tanah air.

“Karena daya saing kita yang semakin baik, didukung oleh infrastruktur yang pemerataannya kita lakukan di semua provinsi, alhamdulillah itu sangat mendukung sekali stabilitas ekonomi kita saat ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan di seluruh penjuru tanah air juga mendorong pemerataan investasi di Indonesia.

“Sekarang ini di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa. Di luar Jawa tahun 2022 sudah berada di angka 53 persen. Artinya, di Jawa hanya 47 [persen]. Kalau ini terus naik membesar, artinya pemerataan ekonomi itu akan terjadi tidak hanya di Jawa saja, tetapi juga terjadi di luar Jawa,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, partai, dan lain-lain.

“Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas. Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan, sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, mengadu ide,” tandasnya. (kn)