Selasa, April 29, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 6

Tom Lembong: Kalau BUMN Boleh Impor Gula Mentah, Kenapa Saya Disalahkan?

0

JAKARTA — Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong, yang kini menjadi terdakwa dalam kasus impor gula, menyatakan dirinya dituduh melanggar kebijakan impor gula mentah. Namun ia menyoroti fakta bahwa perusahaan BUMN yang bertanggung jawab atas kebutuhan gula nasional pun tidak mengimpor gula putih, melainkan gula mentah seperti dirinya.

“Yang paling menarik dan paling penting kesaksian tadi pagi adalah saksi dari Kementerian BUMN yang menyampaikan bahwa BUMN, produsen gula saja juga tidak impor gula putih,” kata Tom kepada wartawan usai persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

Tom menjelaskan BUMN juga memilih untuk mengimpor gula mentah, meskipun memiliki hak khusus untuk bisa langsung mengimpor gula putih.

“Mereka (BUMN) pun juga impornya gula mentah. Padahal mereka diberikan fasilitas khusus untuk boleh impor gula putih,” ucapnya.

Ia menilai hal ini justru membuktikan bahwa langkah yang dilakukannya saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan bukanlah pelanggaran, sebab praktik yang sama juga dilakukan oleh BUMN.

“Padahal saya dituduh melanggar aturan dengan mengimpor gula mentah. Tapi BUMN saja yang diperbolehkan impor gula putih juga cenderung tidak impor gula putih, mereka maunya juga impor gula mentah,” ujar Tom.

Menurut Tom, alasan BUMN lebih memilih impor gula mentah adalah karena biaya produksi gula lokal jauh lebih tinggi dibandingkan gula impor.

“Jadi gula impor itu, apalagi gula mentah diimpor, itu jauh lebih murah daripada bahan baku yang diproduksi oleh BUMN,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa praktik impor gula mentah justru memberi keuntungan lebih bagi industri gula nasional, baik milik negara maupun swasta.

“Itulah yang diimpor gula mentah. Kemudian diolah menjadi gula putih, ada margin pengolahannya,” ucap Tom.

Lebih lanjut, Tom menyebut bahwa jika tujuan pemerintah adalah menurunkan harga gula di pasar domestik, maka opsi impor gula putih seharusnya diambil karena lebih murah.

“Kalau tujuan kita adalah untuk menurunkan harga gula, kita ambil opsi yang lebih murah. Dan tadi saksi dari Kementerian BUMN membenarkan bahwa gula impor jauh lebih murah daripada gula atau bahan baku gula yang diproduksi oleh BUMN dalam negeri,” katanya.

Sementara itu, dalam persidangan yang sama, Wahyu Kuncoro (mantan Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN periode 2015-2016) menyatakan bahwa produksi gula nasional tidak pernah memenuhi kebutuhan konsumsi domestik. Ia hadir sebagai saksi untuk terdakwa Tom Lembong.

“Bisa tidak kita dikasih pencerahan, sebetulnya berapa konsumsi nasional kita? Kebutuhan secara umum per tahun?” tanya pengacara Tom dalam persidangan.

Wahyu menjawab bahwa kebutuhan konsumsi gula di Indonesia per tahun mencapai 3 juta ton. Dari jumlah tersebut, BUMN hanya menyumbang produksi sekitar 1,5 hingga 1,6 juta ton, dan sektor swasta sekitar 1 juta ton.

“Sehingga totalnya 2,6 juta ton. Kalau kita offside antara kebutuhan 3 juta ton dengan kemampuan dalam negeri 2,6 juta ton, itu ternyata kurang 400-an. Sehingga itulah yang diimpor,” jelas Wahyu.

Ketika ditanya apakah Indonesia pernah memproduksi gula melebihi kebutuhan konsumsi domestik khususnya pada periode 2015–2016, Wahyu menjawab tegas, “Belum pernah.”

Seperti diketahui, Tom Lembong didakwa merugikan keuangan negara sebesar Rp578 miliar akibat penerbitan izin impor gula kristal mentah kepada 10 perusahaan swasta tanpa rekomendasi dari Kementerian Perindustrian pada periode 2015–2016. Jaksa menilai tindakannya menguntungkan pihak lain dan menyebabkan kerugian hingga Rp 578 miliar bagi negara.

Pewarta : M Adi Fajri
Editor : Nicha R

Eks Pejabat BUMN: Produksi Lokal Tak Pernah Penuhi Target Konsumsi

0

JAKARTA — Mantan Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro, mengungkapkan bahwa produksi gula dalam negeri belum pernah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, termasuk pada periode 2015–2016.

Hal itu disampaikannya saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi impor gula dengan terdakwa mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

Pernyataan itu muncul saat kuasa hukum Tom menanyakan apakah produksi gula nasional saat itu pernah mencukupi kebutuhan dalam negeri.

“Dari pengalaman Pak Wahyu, apakah kita pernah, produksi dalam negeri memenuhi atau melewati konsumsi dalam negeri? Khususnya 2015 sampai 2016?” tanya kuasa hukum Tom dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

“Belum pernah,” jawab Wahyu singkat.

Wahyu menjelaskan bahwa ia ikut dalam proses penyusunan neraca komoditas yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, khususnya untuk komoditas gula.

Dalam forum tersebut, pihak Kementerian BUMN membawa data dari dua perusahaan pelat merah, yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Menurut Wahyu, rata-rata kebutuhan konsumsi gula nasional mencapai 3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, BUMN hanya mampu memproduksi sekitar 1,5 hingga 1,6 juta ton, sedangkan perusahaan swasta hanya menyumbang sekitar 1 juta ton.

“Sehingga totalnya 2,6 juta (ton),” ujar Wahyu.

“Sehingga kalau kita offside antara kebutuhan 3 juta dengan kemampuan memproduksi dalam negeri 2,6 itu kurang 400-an (ribu ton). Ini lah yang diimpor,” tambahnya.

Dalam perkara ini, Tom Lembong didakwa melanggar Pasal 2 atau Pasal 3 junto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ia dituduh melakukan tindakan yang merugikan negara hingga Rp 578 miliar.

Jaksa menduga Tom melanggar hukum karena menerbitkan kebijakan impor gula tanpa koordinasi dengan kementerian terkait. Selain itu, ia juga disebut menunjuk sejumlah koperasi, termasuk yang dimiliki oleh TNI dan Polri, untuk mengatur harga gula, bukan menunjuk BUMN sebagaimana mestinya.

Pewarta : M Adi Fajri
Editor : Nicha R

Tom Lembong Hadapi Sidang Lanjutan, Jaksa Hadirkan 8 Saksi Kunci

0

JAKARTA – Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan korupsi impor gula yang menjerat mantan Menteri Perdagangan periode 2015–2016, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, pada Senin (21/4/2025).

Pantauan Media Kaltim menunjukkan bahwa Tom Lembong tiba di pengadilan sekitar pukul 11.05 WIB. Ia terlihat mengenakan rompi tahanan berwarna pink khas Kejaksaan Agung dan dalam kondisi diborgol. Setibanya di lokasi, borgol dan rompinya dilepas sebelum ia diarahkan memasuki ruang sidang.

Beberapa saat kemudian, majelis hakim memasuki ruang persidangan dan langsung membuka jalannya sidang. Sebelum agenda utama dimulai, majelis hakim sempat menanyakan kondisi terdakwa.

“Saudara Tom Lembong sehat?” tanya majelis hakim.

“Sehat, Yang Mulia,” jawab Tom singkat.

Sidang kali ini beragendakan pemeriksaan delapan orang saksi fakta yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi-saksi tersebut adalah Wahyu Kuncoro, Muhammad Firmansyah Rifai, Roro Reny Fitriani, Agus Amiwijaya, Daru Anggoro, Muhtadi, Rujito, dan Wahjudi Adrijanto.

Para saksi berasal dari berbagai latar belakang berbeda dan dipandang penting dalam proses pembuktian. Keterangan mereka diharapkan mampu menguatkan dakwaan yang diajukan terhadap terdakwa.

Dalam surat dakwaan, Tom Lembong diduga menerbitkan 21 surat persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) kepada sejumlah perusahaan yang tidak memenuhi syarat sepanjang periode 2015 hingga 2016. Tindakan tersebut diduga menimbulkan kerugian keuangan negara hingga mencapai Rp578 miliar.

Atas perbuatannya, jaksa mendakwa Tom Lembong dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Dalam dakwaan juga disebutkan bahwa Tom menerbitkan izin impor tanpa melalui prosedur yang semestinya dan bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta untuk mendatangkan gula kristal mentah dari luar negeri yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih untuk dipasarkan di dalam negeri.

Pewarta : M Adi Fajri
Editor : Nicha R

Dibangun dengan Struktur Girder, Jembatan Baru Tenggarong Dirancang Tahan 100 Tahun

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi memulai pembangunan jembatan pendamping Jembatan Besi, sebagai bagian dari strategi penguatan infrastruktur perkotaan yang juga mempertahankan warisan sejarah.

Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor asal Aceh dengan masa pembangunan 10 bulan, dan ditargetkan rampung pada akhir 2025. Jembatan pendamping dibangun sekitar 100 meter dari Jembatan Besi lama, dan akan menjadi penghubung strategis antara Jalan Danau Semayang dan Jalan Monumen Barat.

Pembangunan ini bukan hanya menambah kapasitas transportasi, tapi juga menjadi bagian penting dari integrasi kawasan kota yang mencakup koridor Jalan Kertanegara, Bundaran Masjid Agung Sultan Sulaiman, hingga Jalan Kartini. Kawasan ini dirancang sebagai jalur utama arus kendaraan dengan sistem lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan efisien.

Dengan panjang sekitar 30 meter, jembatan ini menggunakan struktur girder berbahan besi atau baja sebagai penyangga utama. Desain ini dipilih untuk menjamin ketahanan jangka panjang serta keamanan maksimal bagi kendaraan dan pejalan kaki.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Wiyono, menekankan bahwa mutu konstruksi menjadi prioritas utama. Ia memastikan proses pembangunan mengikuti standar teknis yang ketat dan pengawasan intensif. Konstruksi jembatan ini juga ditargetkan agar mampu bertahan selama 100 tahun kedepan.

“Saya sudah sampaikan kepada kontraktor agar pengerjaan dilakukan sesuai ketentuan, selesai tepat waktu, bermutu, dan bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak akan ada temuan,” tegas Wiyono.

Sebelumnya, sempat muncul wacana rehabilitasi Jembatan Besi yang telah berdiri sejak zaman kolonial. Namun rencana itu dibatalkan setelah melalui kajian yang lebih menyeluruh, termasuk mempertimbangkan saran tokoh budaya dan masyarakat.

Sebagai gantinya, Pemkab Kukar memilih jalur kompromi: membangun jembatan baru untuk menjawab kebutuhan mobilitas, sambil tetap melestarikan Jembatan Besi sebagai situs sejarah dan simbol identitas kota.

Bupati Kukar Edi Damansyah menyambut langkah ini dengan positif. Ia menilai keputusan untuk tetap mempertahankan Jembatan Besi sebagai cagar budaya merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah dan kearifan lokal.

“Kita tidak hanya bicara pembangunan fisik, tetapi juga bagaimana menyusun narasi kota yang berakar pada nilai sejarah dan identitas masyarakat,” ujarnya.

Jembatan Besi sendiri memiliki nilai monumental. Dibangun sejak masa penjajahan Belanda dan direnovasi di era Sultan Aji Muhammad Parikesit, jembatan ini telah menjadi urat nadi penghubung antara Kelurahan Melayu dan Kelurahan Panji di Tenggarong.

Kini, fungsinya akan dialihkan sebagai jalur pedestrian dan wisata sejarah, memperkuat citra kota sebagai destinasi budaya sekaligus modern.

Dengan dimulainya pembangunan jembatan pendamping ini, Pemkab Kukar berharap konektivitas wilayah meningkat tanpa mengorbankan nilai-nilai warisan yang telah membentuk wajah Tenggarong selama lebih dari satu abad. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Pembangunan Jembatan Baru di Tenggarong Resmi Dimulai, Diawali Prosesi Tepong Tawar

TENGGARONG – Di bawah langit pagi yang mendung, nuansa sakral terasa menyelimuti tepian anak Sungai Tenggarong. Tepat di lokasi pembangunan jembatan pendamping Jembatan Besi, prosesi adat Tepong Tawar yang menandakan dimulainya proyek pembangunan jembatan baru yang masih belun diberi nama tersebut, pada Senin (21/4/2025).

Ritual ini bukan sekadar pembuka proyek infrastruktur, melainkan pertemuan antara modernisasi dan nilai adat istiadat. Dipimpin langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin, prosesi itu turut dihadiri Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, serta tokoh masyarakat dan jajaran pemerintah daerah.

Dengan langkah penuh wibawa, Sultan Aji Muhammad Arifin menyiramkan air bunga ke atas batu pertama yang dibentangkan di atas kain kuning. Tindakan itu disertai taburan beras bertih, kunyit, dan beras putih. Merupakan elemen inti dalam tradisi tepong tawar yang melambangkan keselamatan, keberkahan, dan harapan akan kelancaran.

“Pembangunan boleh modern, tapi jangan sampai memutus akar nilai yang jadi jati diri kita. Tepong tawar ini bukan upacara kosong, ini falsafah hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi,” tutur Sultan Aji Muhammad Arifin.

Jembatan pendamping yang akan dibangun ini berada hanya sekitar 100 meter dari Jembatan Besi, yang merupakan infrastruktur ikonik yang telah menghubungkan dua sisi Tenggarong sejak era kolonial. Usianya mendekati seabad, dan kini tercatat sebagai cagar budaya yang dilindungi.

Bupati Edi Damansyah menegaskan bahwa proyek jembatan baru ini dirancang bukan untuk menggantikan nilai sejarah, melainkan mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus tumbuh, tanpa melupakan warisan kota.

“Grand design pengembangan Kota Tenggarong telah memperhitungkan aspek budaya, ruang terbuka hijau, dan kawasan adat. Kita tidak bisa membangun kota hanya dengan semen dan besi. Identitas masyarakat harus tetap jadi prioritas,” tegas Edi Damansyah.

Ia juga memberi penekanan penting kepada kontraktor dan semua pihak terkait untuk segera merealisasikan pekerjaan tanpa penundaan, demi menjaga semangat awal yang telah dimulai secara sakral.

“Ritual adat ini tidak boleh berhenti di seremoni saja. Harus menjadi energi moral untuk bekerja serius dan tepat waktu. Kalau sudah ditepung tawar tapi tak dilanjutkan, itu bisa jadi isyarat yang tidak baik,” tegasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia

0

JAKARTA – Ricky Siahaan yang dikenal sebagai gitaris grup band metal Seringai meninggal dunia di usia 48 tahun.

Ricky menghembuskan nafas terakhirnya di Tokyo, Jepang ketika Seringai sedang menjalani rangkaian konser tur mereka yang bertajuk “Seringai Wolves of East Asia Tour 2025”.

“Ricky Siahaan has left the stage. Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang,” tulis akun Instagram resmi Seringai, dikutip pada Minggu (20/1/2025).

Saat ini, jenazah Ricky sedang dalam proses untuk dibawa pulang ke Indonesia dan pihak manajemen akan menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai prosesi pemakamannya.
Grup band mengenang Ricky sebagai sosok yang memberikan energi, tawa, dan kekuatan ketika mereka sedang manggung maupun di luar panggung.

“Kami kehilangan salah satu bagian terpenting dari entitas ini,” kata Seringai.

Ricky lahir dengan nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan di Tanjung Pandan, Belitung pada 5 Mei 1976. Perjalanan Ricky di dunia musik dimulai ketika ia membentuk band bernama Chapter 69 pada 1995. Kemudian, dia bergabung dengan band hardcore Buried Alive hingga menjadi gitaris Stepforward pada 1999.

Pada tahun 2002, Ricky dan Arian13 membentuk grup band Seringai. Dalam band tersebut, Ricky mengisi posisi sebagai gitaris.
Selain menjadi musisi, Ricky juga berkarir di industri media di mana ia pernah bekerja sebagai produser di stasiun radio MTV On Sky atau kini menjadi Trax FM pada 2002.

Kemudian, pada tahun 2005 dia mulai bekerja menjadi editor majalah Rolling Stone Indonesia. Dia bekerja di sana hingga majalah tersebut tutup pada 2017 dengan jabatan terakhir managing editor. Pada tahun 2023 Ricky menjabat sebagai CEO Whiteboard Journal.

“Selamat jalan chainsaw, riffmeister, sampai kita berjumpa kembali. Selalu, selalu, selamanya,” kata Seringai. (ANT/KN)

Tim Piala Sudirman Gelar Simulasi, Pasangan Ganda Campuran Siap Dirotasi

0

JAKARTA – Tim Indonesia terus mempersiapkan diri menuju Piala Sudirman 2025, salah satunya dengan menggelar simulasi pertandingan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat mengatakan simulasi dilakukan untuk mengasah kekompakan para atlet, mengingat Piala Sudirman merupakan kejuaraan beregu campuran yang menuntut kerja sama tim.

“Ini pertandingan beregu, bukan individu. Jadi semua harus saling support. Yang tidak bermain pun harus tetap memberi semangat. Karena tidak semua akan turun bertanding,” ujar Taufikm Sabtu (19/4/2025).

Sementara itu, ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja menyatakan kesiapan mereka jika harus dirotasi saat memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025 yang akan berlangsung di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China, pada 27 April-4 Mei.

Rehan/Gloria menjadi salah satu dari sektor ganda campuran yang disiapkan PBSI untuk memperkuat Merah Putih bersama Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Dejan Ferdinansyah, serta Siti Fadia Silva Ramadhanti yang juga bermain di sektor ganda putri.

“Kalau untuk rotasi atau pergantian pasangan, kami siap-siap saja. Kami siap, semua demi Indonesia,” kata Gloria di Pelatnas PBSI Cipayung, belum lama ini.

Selain itu, mereka juga pernah berpasangan dengan beberapa nama. Rehan tercatat pernah berpasangan dengan Fadia maupun Rinov. Pun demikian dengan Gloria yang pernah berduet dengan Dejan dan Rinov.

Gloria dan Rehan yang berstatus non-pelatnas kembali dipanggil ke Cipayung setelah mencatat hasil positif dalam tur Eropa beberapa bulan terakhir.

Mereka sukses menembus final Super 300 German Open dan Orleans Masters, yang turut menjadi bahan pertimbangan PBSI dalam menyusun skuad Sudirman.

“Awalnya kami hanya fokus cari poin, tapi ternyata hasil itu jadi penilaian untuk masuk tim. Jadi ya senang, apalagi buat Rehan ini pertama kalinya tampil di Piala Sudirman,” ujar Gloria.

Rehan mengaku antusias menyambut debutnya di ajang beregu campuran tersebut, meski ia tetap berupaya menjaga emosi dan kesiapan mental.

“Pasti ada rasa bangga. Saya habis keluar pelatnas, tiba-tiba dipanggil lagi. Tapi saya juga harus bisa nge-rem, jangan terlalu meledak-ledak. Kata Ci Vita Marissa (pelatih), saya harus nekat saja mainnya, jangan ragu-ragu,” ujar Rehan. (ANT/KN)

Angelina Jolie Kembali Suarakan Dukungan untuk Gaza

ISTANBUL – Aktris kenamaan dunia, Angelina Jolie, kembali menyuarakan dukungan terhadap rakyat Gaza dengan membagikan laporan dari organisasi medis internasional Doctors Without Borders (Médecins Sans Frontières/MSF) melalui Instagram Story pada Sabtu (19/4/2025).

Dalam unggahan yang dibagikan Jolie — yang telah mengabdi lebih dari 20 tahun sebagai duta dan utusan khusus badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) –, MSF menggambarkan situasi di Gaza sebagai “kuburan massal bagi warga Palestina dan mereka yang berusaha membantu mereka.”

“Ketika pasukan Israel melanjutkan dan memperluas serangan militer melalui udara, darat, dan laut di Jalur Gaza, mereka secara paksa menggusur penduduk dan dengan sengaja menghalangi masuknya bantuan penting. Kehidupan warga Palestina sekali lagi dihancurkan secara sistematis,” tulis laporan tersebut.

Laporan itu juga menekankan bahwa serangan mematikan Israel mengancam keselamatan para pekerja kemanusiaan dan tenaga kesehatan di Gaza.

MSF mendesak otoritas Israel untuk segera mencabut pengepungan yang tidak manusiawi dan mematikan terhadap Gaza, serta menjamin keselamatan warga Palestina dan para petugas kemanusiaan maupun medis.
Unggahan tersebut juga menyuarakan harapan agar gencatan senjata dapat segera kembali diberlakukan.

Sejak serangan brutal Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 51.000 warga Palestina tewas di Gaza, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di wilayah kantong tersebut. (ANT/KN)

Mendag Pastikan Impor Tambahan dari AS Tak Ganggu Swasembada Pangan

0

JAKARTA – Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan bahwa rencana impor tambahan beberapa komoditas pangan dari Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu swasembada pangan nasional.

“Enggak (ganggu swasembada), sama sekali nggak ada, produknya juga berbeda,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Pelataran Sarinah Jakarta, Minggu (20/4/2025).

Sebagai upaya negosiasi dengan AS, Indonesia berencana meningkatkan impor komoditas pangan, seperti gandum, kacang kedelai, hingga susu kedelai yang sekaligus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Ia menyebut bahwa kini untuk menantikan saja proses negosiasi dengan AS yang sedang dilakukan oleh tim utusan yang di ketuai oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto .

“Kita tunggu aja, kemarin beliau (Airlangga) sampaikan dua bulan harus selesai kan, Jadi kita tunggu aja, kan kita belum tahu namanya negosiasinya kan belum berjalan ya,” ujar Menteri Budi .

Terkait komoditas pangan yang impor akan ditingkatkan, Ia belum dapat memberikan informasi kepada publik namun dipastikan semuanya telah dipersiapkan dengan strategi yang matang.

“Jadi kalau dari kita sudah mempersiapkan. Saya belum ngomong dulu ya, kami telah persiapkan semua termasuk strategi seperti apa,” ujar Menteri Budi.

Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto menjamin bahwa rencana untuk meningkatkan impor komoditas pangan dari AS tidak akan mengganggu program swasembada pangan.

Ia menyebut tentang produk-produk yang akan dibeli dari AS seperti gandum, kacang kedelai, maupun susu kedelai, merupakan produk yang biasa diimpor oleh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Pemerintah Indonesia berencana untuk menambah impor dari AS senilai 18–19 miliar dolar AS, sebagai bagian dari strategi negosiasi tarif timbal balik atau resiprokal Presiden AS Donald Trump.

Airlangga memastikan bahwa barang-barang yang akan dibeli merupakan komoditas yang memang dibutuhkan di dalam negeri dan tidak akan ganggu produksi domestik.

Serta, imbuh dia beberapa barang yang selama ini rutin diimpor dari AS adalah produk agrikultur, antara lain gandum dan kedelai. (ANT/KN)

Bawaslu RI Bakal Awasi Ketat 8 Daerah PSU

0

PASAMAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI melakukan pengawasan intensif terhadap pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di delapan daerah yang berlangsung hari ini, Sabtu (19/4).

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyebut sejumlah daerah seperti Serang dan Pasaman menjadi sorotan utama karena terindikasi memiliki potensi pelanggaran.

“Delapan daerah, ada satu yang tadi saya sebutkan, Serang, itu masih dalam proses. Kemudian juga di Pasaman ini berkaitan dengan masalah kampanye yang masih dalam penelusuran,” kata Bagja saat ditemui awak media di Kantor Bawaslu Pasaman, Sumatera Barat, Sabtu (19/4/2025).

Beberapa daerah lain yang juga menjadi sorotan Bawaslu antara lain Banjarbaru, Tasikmalaya, dan Parigi Moutong.
Dia menilai masing-masing daerah tersebut memiliki latar belakang yang berbeda dalam pelaksanaan PSU, mulai dari pelanggaran administrasi hingga keberatan warga terhadap waktu pelaksanaan pemilu.

Bagja menambahkan PSU di daerah Parigi Moutong dilakukan lebih awal lantaran permintaan masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak pilih pada hari Sabtu dengan alasan keyakinan.

“Karena ada teman-teman yang berkeyakinan terhadap hari Sabtu tidak digunakan. Akhirnya pindah ke hari Rabu,” jelasnya.

Meski sebagian besar proses PSU berjalan lancar, Bagja tidak menutup kemungkinan hasilnya dapat digugat ke Mahkamah Konstitusi apabila ditemukan pelanggaran serius seperti pemilih ganda atau pemilih tidak terdaftar yang tetap mencoblos.

“Semoga tidak. Tapi kemungkinan itu ada, apalagi kalau terbukti ada pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif,” ujar Bagja.

Dia mengemukakan ada laporan atau tidak kembali ke masing-masing pasangan calon yang bertarung dalam Pemilu.

“Iya, dan digunakan juga hasil seperti itu, kalau ada laporan, temuan. Itu yang pasti akan digunakan,” pungkas dia.

Adapun PSU digelar sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 70/PHPU.BUP-XXIII/2025 dan Keputusan KPU Kabupaten Serang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Tahapan dan Jadwal Pemungutan Suara Ulang Pasca Keputusan Mahkamah Konstitusi pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang Tahun 2024.

Sebanyak tujuh kabupaten kota PSU Pilkada 2024. Yakni, Kota Banjarbaru dengan 403 TPS, Kabupaten Serang (2.355 TPS), Kabupaten Pasaman (605 TPS), Kabupaten Empat Lawang (531 TPS), Kabupaten Tasikmalaya (2.847 TPS), Kabupaten Kutai Kartanegara (1.447 TPS), Kabupaten Gorontalo Utara (245 TPS), dan Kabupaten Bengkulu Selatan (330 TSP). (ANT/KN)