Rabu, Oktober 16, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anggaran Revitalisasi Candi Muaro Jambi Capai Rp 600 Miliar, Akan Dibangun Pusat Informasi Setara Museum

MUARO JAMBI – Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi yang terletak di tepi sungai Batanghari, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, provinsi Jambi ini merupakan salah satu kawasan cagar budaya Budha tertua di Indonesia dan terluas di Asia tenggara.

Kawasan komplek candi seluas 3.981 hektare ini mempresentasikan keunikan yang luar biasa dalam menyajikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Karenanya, tak heran jika situs ini bukan hanya menyimpan sejarah dan budaya saja, tetapi juga menjadi saksi bisu pertukaran pengetahuan dan nilai spriritual antar generasi di Indonesia.

Dengan banyaknya nilai-nilai sejarah dan budaya dari KCBN Muaro Jambi tersebut, tentunya menyita perhatian pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyiapkan sejumlah langkah revitalisasi KCBN Muaro Jambi.  Tak tanggung-tanggung, anggaran yang disiapkan oleh pemerintah untuk revitalisasi KCBN Muaro Candi ini mencapai Rp 600 miliar di tahun 2024.

Kepala Unit Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Agus Widiatmoko mengungkapkan tujuan dari revitalisasi ini guna mempertahankan keselarasan dan pelestarian ekosistem alam di sekitar kawasan. Apalagi, komplek candi yang cukup luas ini terdiri dari 82 struktur termasuk candi utama dan pendukungnya. Beberapa candi penting di antaranya, Candi Tinggi, Candi Gumpung dan Candi Kedaton.

“Revitalisasi yang kita mulai tahun 2022 itu tahapan paling awal adalah pembebasan lahan. Kita sudah membebaskan lahan 100 hektare. Itu semula lahannya masyarakat, kemudian kita sosialisasi dan masyarakat sangat mendukung dalam 7 bulan pembebasan lahan bisa dilaksanakan. Dan ini mungkin baru di Indonesia ya bisa membebaskan lahan seluas itu tapi cepat. Ini karena dukungan masyarakat,” terang Agus kepada awak media saat ditemui di kawasan KCBN Muaro Jambi, Sabtu (3/2/2024).

Kemudian, lanjut Agus, ada empat kegiatan pemugaran yang mulai dilakukan setelahnya. Yakni, pemugaran Candi Teluk 1, Candi Gedong 1, kemudian perencanaan pemugaran Parit Duku dan Koto Mahligai.

“Kemudian juga tahun 2022, kita melakukan penataan lingkungan di zona Candi Gumpung, Candi Tinggi, dan Cadi Telago Rajo,” jelasnya.

“Sebelum ditata, zona ini lumayan crowded ya. Itu jadi tempat pedagang, jadi semacam terminal, sepeda di situ, bentor di situ. Kemudian bangunan-bangunan juga banyak di situ. Bangunan dulu itu dibangun tak terkendali, tanpa perencanaan. Ada guest house, kantor, dan lain-lain,” sambungnya.

Masih di tempat yang sama, Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Fitra Arda menambahkan, anggaran revitalisasi candi Muaro Jambi pada tahun 2024 tersebut dibagi untuk beberapa kegiatan. Tentunya, berkaitan dengan pemugaran dan pembangunan fisik di beberapa tempat yang di kawasan komplek candi.

“Ke depannya, para wistawan bisa menikmatil keliling, keterhubungan satu candi dengan candi yang lain. Yang dulu memang kanal-kanal itu hidup,” serunya.

Dia pun menargetkan, di tahun 2024 ini sudah terbangun berbagai fasilitas, utamanya pusat informasi, yang mirip dengan museum. Sehingga, KCBN Muaro Jambi dapat menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung ke komplek Candi Muaro Jambi.

“Kita targetkan 2024 pemugaran candi-candi bisa selesai. Sedangkan untuk beberapa pusat itu kita selesaikan September, Oktober. Kalau pemugaran berkali-kali sekitar November, Desember itu baru berakhir,” pungkasnya.

Pewarta : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular