Kamis, November 7, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kerja Sama ALFI/ILFA, Angkasa Pura Logistik, dan Asperindo Percepat Layanan Kargo di Kaltimtara

SAMARINDA – PT. Angkasa Pura Logistik (Aplog) Cabang Balikpapan telah mencapai kesepakatan dengan DPW ALFI KALTIMTARA dan DPW ASPERINDO KALTIMSELTARA terkait penyesuaian tarif pelayanan jasa pemeriksaan keamanan kargo dan pos di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.

Kesepakatan ini dicapai dalam rapat yang digelar pada Selasa (23/7/2024) di Decafe Resto, Jalan Niaga Timur, Samarinda.

Dino Feby, Wakil Ketua Umum Bidang Kebandaraudaraan ALFI/ILFA Kaltimtara, menyatakan bahwa Penyesuaian tarif ini didasarkan pada sejumlah surat keputusan dan instruksi dari Kementerian Perhubungan serta bertujuan mendukung program TPFT (Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu) dan National Logistic Ecosystem, sesuai dengan Instruksi Presiden No.5 Tahun 2020.

“Jadi dalam kesepakatan tersebut, disetujui bahwa tarif Pelayanan Jasa Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos (PJPKKP) yang sebelumnya Rp. 850 per kilogram kini menjadi Rp. 755 per kilogram. PT. Angkasa Pura Logistik juga akan menerbitkan Bukti Timbang Barang (BTB) sebagai dokumen resmi untuk berat kiriman, yang dihitung berdasarkan berat kotor dengan berat minimal 10 kilogram,” jelasnya saatdi temui di Decafe Samarinda Selasa (23/7/2024).

Dino juga menegaskan pentingnya pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2020 tentang National Logistic Ecosystem.

“Kami, pelaku usaha JPT yang beroperasi di lingkungan bandara, sangat berharap implementasi ini dapat menekan biaya logistik yang timbul dari kegiatan pengiriman kargo,” tambahnya.

Dengan adanya program NLE yang dijalankan oleh operator Angkasa Pura Logistik di Balikpapan, Dino berharap manfaatnya dapat dirasakan tidak hanya oleh pelaku jasa logistik, tetapi juga oleh masyarakat umum sebagai pengguna akhir layanan tersebut.

Selain itu, biaya administrasi yang dikenakan untuk setiap dokumen Surat Muatan Udara (SMU) adalah Rp. 2.600. Tarif ini belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar 11%, dan akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2024 pukul 00.01 WITA.

Menurut Dino, penataan Ekosistem Logistik Nasional akan mendorong biaya logistik yang efisien, kompetitif, dan transparan dalam layanan-layanan yang manfaatnya dapat dirasakan oleh para pelaku usaha serta meningkatkan iklim investasi.

Akhmad Hidayat, Koordinator Wilayah Kaltimseltara Asperindo mewakili DPP Asperindo Pusat, menambahkan bahwa penyesuaian tarif ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi pelayanan.

“Jika di kemudian hari terdapat perubahan regulasi atau peraturan pemerintah terkait, maka tarif ini akan dievaluasi kembali,” ujar Akhmad.

Kesepakatan ini menunjukkan komitmen semua pihak untuk mendukung kelancaran proses logistik di wilayah tersebut, terutama dalam mendukung implementasi program nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami sangat menghargai dan mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat proses logistik, terutama di sektor kargo. LIS sangat membantu dalam mempercepat arus barang di Bandara Sultan Haji Sulaiman Balikpapan,” ujar Akhmad .

Akhmad juga menyebutkan bahwa Asperindo bekerja sama dengan perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) dalam kegiatan operasional di lingkungan bandara, khususnya dalam sektor jasa ekspres.

Akhmad juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, terutama dari sektor logistik, untuk mendukung implementasi program National Logistic Ecosystem (NLE).

“Kami berharap semua pihak terkait, terutama di sektor logistik, dapat mendukung dan mengimplementasikan program NLE yang digagas pemerintah untuk mempercepat arus barang,” katanya.

“Kami sangat menghargai dan mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat proses logistik, khususnya kargo. Logistik Integrasi Sistem sangat membantu dalam mempercepat arus barang di Bandara Sultan Haji Sulaiman Balikpapan,” ujarnya
Akhmad menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, terutama dari sektor logistik, untuk mendukung implementasi program National Logistic Ecosystem (NLE).

“Kami berharap semua pihak terkait, terutama di sektor logistik, dapat mendukung dan mengimplementasikan program NLE yang digagas pemerintah untuk mempercepat arus barang,” tutupnya. (*)

Penulis: Hanafi
Editor:

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular