KORANUSANTARA– Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan menjadi proyek terbesar sepanjang sejarah Pertamina. Saat ini progresnya telah mencapai 82 persen.
’’RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional,” kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 30 September 2023.
RDMP Balikpapan memiliki total 5.203 equipment dengan berat mencapai 110.000 ton. Equipment terberat ada pada residual fluid catalytic cracking (RFCC) first regenerator dengan berat 1.099 ton. Sementara itu, tertinggi adalah propane/propylene dengan tinggi sekitar 110 meter.
RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Pertamina sebanyak 100 ribu barel per hari sehingga akan menurunkan impor BBM.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, proyek RDMP Balikpapan memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Sebab, pada saat yang sama kilang existing harus terus beroperasi. ’’Kita harus pastikan proyek tetap beroperasi dengan safety dan keandalan yang tinggi,’’ ujar Nicke ketika mendampingi Wamen BUMN.
Nicke menyebutkan, proyek itu terbagi menjadi dua. Pertama, meningkatkan kapasitas terlebih dahulu. Kedua, meningkatkan kualitas plus meningkatkan produk dari petrochemical dan juga LPG. ’’Kualitas produk yang dihasilkan RDMP Balikpapan juga akan ditingkatkan dari standar Euro2 menjadi Euro5,’’ imbuhnya. (*)