Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Operasi Ketupat 2024, TNI Kerahkan 67 Ribu Prajurit

JAKARTA – TNI menyatakan siap membantu Operasi Ketupat 2024. TNI telah berkoordinasi dengan Polri dan stake holder lainnya dalam rangka menyiapkan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2024, TNI menyiapkan 67.955 prajurit siap gerak untuk mendukung Polri dan TNI akan membantu di pusat keramaian, tempat ibadah, bandara, pelabuhan, penyebrangan laut terminal bus, stasiun KA, tempat peristirahatan mudik, mall, pasar, tempat rekreasi dan sarana umum lainnya,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

TNI juga mengerahkan sejumlah alutsista untuk membantu operasi. Mulai dari Kapal Perang Indonesia (KRI), kapal laut, pesawat Hercules, dan truk-truk.

“Kemudian, helikopter TNI untuk mengevakuasi medis darurat. Mobil derek di satuan-satuan  peralatan TNI untuk mengantisipasi kecelakaan dan kemacetan lalin,” jelas Agus.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta kepada masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman agar melakukan perjalanan lebih awal. Sebab, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan akan melonjak drastis.

Hal itu disampaikan Sigit  saat memimpin Apel Operasi Ketupat 2024 di Monas, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/4/2024).

Sigit mengungkapkan, survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik berjumlah 193,6 juta atau meningkat 56,4 persen dibanding tahun lalu. Oleh karena itu, potensi kemacetan di jalan raya pun bisa lebih tinggi.

“Beliau (Jokowi) mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal dan tentunya pelaksanaan dan pengamanan terkait dengan arus mudik dan balik ini betul-betul bisa dilaksanakan dengan lebih baik,” kata Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan, Operasi Ketupat 2024 melibatkan 154.165 personel. Operasi dijalankan selama 13 hari, dimulai pada 4-16 April 2024.

“Dalam operasi ini telah dipersiapkan 5.784 pos yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan dan 480 pos terpadu dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas dan bencana alam serta di pusat-pusat keramaian,” jelasnya. (JP/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular