TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memutuskan untuk memindahkan lokasi Car Free Day (CFD) dari Taman Creative Park di Jalan KH Akhmad Muksin ke Kawasan Budaya di area Kedaton Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura. Langkah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang tampak berbondong-bondong mendatangi area bersejarah tersebut pada hari pertama pembukaan kembali CFD, Minggu (19/5/2024) pagi.
Perpindahan lokasi ini bertujuan untuk melakukan penataan kota dan memperkenalkan Kawasan Budaya kepada masyarakat luas. Sayid Fhatullah, Sekretaris Sempekat Keroan Kutai (SK2), menyatakan bahwa upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata di Kota Tenggarong dengan adanya program-program yang menampilkan budaya Kutai di lokasi baru. “Tujuannya pasti ingin menarik orang luar yang datang ke Tenggarong, yaitu Kawasan Budaya. Kita ingin menghidupkan kawasan itu sebagai daya tarik dan meningkatkan wisata ke Kukar,” ujarnya.
Dengan perpindahan lokasi CFD ke Kawasan Budaya, Pemkab Kukar berharap dapat mempromosikan dan menghidupkan kembali budaya lokal Kutai. Hal ini sejalan dengan upaya menjadikan Kutai sebagai kerajaan tertua yang dikenal luas. Diharapkan, Kawasan Budaya akan menjadi magnet wisata baru, menarik lebih banyak pengunjung, dan meningkatkan perekonomian lokal melalui aktivitas CFD.
Demi menangkap peluang ekonomi, Kabid Pemberdayaan UKM, Dinas Koperasi dan UKM (Diskop-UKM) Kukar, Fathul Alamin, telah melakukan langkah-langkah penataan UMKM yang ingin berdagang di lokasi CFD, dengan melakukan pendataan terhadap pedagang sebanyak 348 pedagang kuliner dan 71 pedagang aksesoris yang terdaftar. Namun, antusiasme pedagang melebihi jumlah yang terdata, sehingga lokasi berjualan juga diperluas.
Pemkab Kukar melalui Diskop-UKM telah memetakan lokasi berjualan di sekitar Jalan Sutoyo dan Jalan Tepian Pandan, sementara Jalan Monumen Timur dan Jalan Diponegoro direncanakan steril dari pedagang. Namun, karena tingginya antusiasme, Diskop-UKM membuka jalur di Jalan Monumen Timur untuk pedagang tambahan. “Ada puluhan pedagang yang datang berjualan tanpa terdaftar. Kita akan evaluasi, tapi pedagang tetap bisa berjualan selama kita bisa mengatur ketertibannya,” jelas Fathul Alamin.
Pembukaan kembali CFD ini menegaskan komitmen Pemkab Kukar untuk mendukung masyarakat dan pedagang lokal, serta mempromosikan budaya dan pariwisata di Tenggarong. (adv)
Penulis : Hanafi
Editor :