Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pentingnya Partisipasi Pemilih Pemula, Finalis Duta Remaja Sulsel Soroti Peran Generasi Z dalam Pemilu 2024

MAKASSAR – Tsaqilah Ratu Sarong Langi’, salah satu finalis Duta Remaja Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2023, menjadi sorotan dengan pernyataannya mengenai pentingnya partisipasi pemilih pemula pada Pemilu Serentak tahun 2024.

Dalam pernyataannya, Tsaqilah berharap agar generasi milenial atau generasi Z, terutama di Sulawesi Selatan, tidak golput dan mampu menyalurkan hak suaranya dengan tepat.

Data Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PPDB) Sulawesi Selatan mencatat bahwa jumlah pemilih pemula atau generasi milenial mencapai 1,9 juta. Angka ini menunjukkan potensi yang besar untuk memberikan sumbangsih dalam menentukan arah masa depan negara melalui partisipasi dalam pemilihan umum.

Sebagai seorang pemilih pemula yang akan menyalurkan hak pilihnya untuk pertama kalinya pada Pemilu Serentak tahun 2024, Tsaqilah menyampaikan bahwa dirinya terkadang masih merasa labil dalam menentukan pilihan politik.

Ia mengungkapkan bahwa kurangnya pengetahuan mengenai pemilih pemula menjadi faktor yang mempengaruhi kebingungannya. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa pemahaman yang baik mengenai proses pemilihan dan peran pemilih pemula sangatlah penting.

“Sebagai pemilih pemula, kami membutuhkan pemahaman yang cukup dalam menentukan hak suara kami. Kami perlu diberikan pengetahuan yang memadai mengenai pemilih pemula agar kami dapat membuat keputusan politik yang tepat,” ungkap Qilah, sapaan akrabnya.

Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi pemilih pemula, Tsaqilah sebagai Duta Remaja Sulsel berkomitmen untuk mensosialisasikan pentingnya tidak golput pada pemilihan umum.

Ia juga mengharapkan kerjasama antara Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan para finalis duta remaja untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada pemilih pemula.

Qilah juga mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti pemilu pertamanya. Menurutnya, pemilu ini akan memberikan pelajaran demokrasi yang nyata yang akan dihadapinya.

Ia berharap bahwa menjelang Pemilu Serentak, pemerintah dapat mempermudah proses penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi pemilih pemula yang telah mencapai usia 17 tahun sebelum pemilihan dimulai. “Keterlambatan dalam penerbitan KTP tentu dapat menghambat pemilih pemula dalam menyalurkan hak pilihnya,” tuturnya.

Dengan semangat dan harapannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, Tsaqilah berharap agar pemilih pemula di Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia dapat terlibat aktif dalam proses demokrasi.

Ia mengajak generasi sebayanya untuk mempelajari dan memahami berbagai isu politik serta program-program yang ditawarkan oleh calon-calon pemimpin. Dengan pemahaman yang baik, pemilih pemula dapat membuat keputusan yang berdasarkan fakta dan tujuan yang mereka yakini.

Selain itu, Qilah juga berharap ada upaya nyata dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya partisipasi pemilih pemula. Melalui kampanye sosial dan pendidikan politik yang efektif, diharapkan generasi muda dapat merasa terlibat dan memiliki tanggung jawab dalam menentukan masa depan bangsa.

Keterlibatan Bawaslu dan KPU dianggap penting dalam mendukung partisipasi pemilih pemula. Tsaqilah berharap agar kedua lembaga tersebut dapat bekerja sama dengan para finalis Duta Remaja Sulsel serta kelompok-kelompok pemuda untuk menyediakan informasi yang jelas dan akurat mengenai proses pemilihan, calon-calon yang bersaing, serta mekanisme pemungutan suara.

Tidak hanya itu, Qilah juga mendorong adanya kerjasama antara pemerintah dan sekolah-sekolah untuk mengadakan program pendidikan politik yang terarah. Dengan demikian, pemilih pemula akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai tugas dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dalam proses demokrasi. (mbd/MK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular