TENGGARONG -Perjuangan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam meningkatkan indeks desa membangun (IDM) terus digencarkan. Peningkatan sektor ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan di 193 desa masih menjadi perhatian pemerintah. Sehingga membuat Kukar menyandang status nol Desa Sangat Tertinggal sepanjang 2023.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar Arianto. Dia mengatakan, peningkatan IDM ini memang menjadi perhatian bersama di Pemkab Kukar. Sejak 2021, Kukar memiliki tujuh desa dengan kategori sangat tertinggal. Diikuti dengan 98 desa berkembang, 64 desa maju, dan 24 desa mandiri.
“Di tahun 2023 ini, desa berkembang berkurang menjadi 48. Sedangkan desa berkembang meningkat menjadi 69 desa dan desa mandiri menjadi sebanyak 76 desa. Namun yang jelas mulai tahun 2022 kita sudah tidak ada lagi desa tertinggal,” jelas Arianto, Jumat (13/10).
Meski sudah menyandang status nol desa sangat tertinggal, DPMD Kukar tak berhenti meningkatkan IDM. Untuk itu, Arianto pastikan selanjutnya pemerintah akan terus desa berkembang menjadi maju dan mandiri. Di antaranya pemenuhan sektor ekonomi, yang bekerja sama dengan Bankaltimtara. Untuk memenuhi fasilitas sarana dan prasarana perbankan di setiap desa.
Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar juga dilakukan terkait sektor pendidikan. Kemudian dengan Dinas Kesehatan (Diskes) untuk menyediakan fasilitas posyandu dan puskesmas pembantu (pusban) di setiap desa, serta menambah bidan dan tenaga kesehatan (nakes).
“Bupati dan Wakil Bupati memang merekomendasikan hasil survei IDM menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti. Khususnya tentang indeks ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan agar terus dikawal. Apalagi status IDM kita saat ini sudah maju di angka 0,776. Target kita maju di 2024 dengan angka 0,788. Angka yang sudah mendekati mandiri, yakni 0,8,” tutup Arianto. (KN/ADV)
