Jumat, Mei 9, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 78

Komisi XIII DPR Desak Pemerintah Koordinasi Cepat untuk Ekstradisi Paulus Tannos

0

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta Pemerintah melalui kementerian/lembaga (K/L) terkait berkoordinasi dalam mempercepat ekstradisi buronan kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin dari Singapura.

“Sekarang tinggal percepatan prosesnya. Di dalam negeri segera koordinasi lintas K/L terkait, jangan saling lempar ‘bola’ tanggung jawab,” kata Andreas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

Wakil rakyat ini memandang perlu Pemerintah bergerak cepat menyusul Paulus Tannos yang diketahui sudah dua kali mengajukan permohonan untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia, tetapi prosesnya belum selesai karena dokumen yang belum dilengkapinya hingga saat ini.

“Kalau tunggu Paulus Tamnos sampai berwarga negara lain, ya itu namanya tidak serius,” tuturnya.

Dikatakan bahwa ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura dapat dilakukan dengan telah ditandatanganinya perjanjian ekstradisi RI dan Singapura pada tahun 2022, yang dilanjutkan dengan ratifikasi pada tahun 2023.

“‘Kan sudah lama kita tahu, Paulus Tannos ada di Singapura, perjanjian ekstradisi dengan Singapura sudah ditandatangani,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Hukum (Kemenkum) RI hingga saat ini masih melengkapi dokumen pengajuan ekstradisi Paulus Tannos dari Singapura.

Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Kemenkum RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI saat ini terus berkoordinasi guna mempercepat proses pelaksanaan ekstradisi tersebut.

“Kami juga telah membentuk tim kerja antara Kemenkum, KPK, Polri, Kejagung, dan Kemenlu,” ucap Supratman ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

Menkum meyakini pengajuan ekstradisi Indonesia terhadap Paulus Tannos berjalan lancar meski Tannos memiliki paspor Republik Guinea-Bissau.

Adapun terdapat kabar bahwa Guinea-Bissau juga mengajukan ekstradisi Tannos kepada Singapura, Supratman optimistis permohonan Indonesia yang akan dipenuhi oleh pemerintah Singapura, terutama karena Tannos melakukan tindak pidana di Indonesia dan masih berstatus warga negara Indonesia (WNI).

“Pemerintah Singapura sudah sangat kooperatif dengan permintaan yang dilakukan oleh teman-teman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI sehingga yang bersangkutan sekarang sudah ditahan,” kata dia.

Diketahui bahwa Paulus Tannos merupakan buron KPK dalam kasus proyek KTP elektronik. Tannos telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 19 Oktober 2021.

Selanjutnya Tannos berhasil ditangkap di Singapura oleh lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB). Sebelum penangkapan, Divisi Hubungan Internasional Polri mengirimkan surat penangkapan sementara (provisional arrest request) kepada otoritas Singapura untuk membantu penangkapan buronan tersebut.

Pada tanggal 17 Januari 2025, Jaksa Agung Singapura mengabarkan bahwa Tannos sudah ditangkap. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia sedang melakukan ekstradisi Tannos. (ANT/KN)

Kunjungan Wisata Museum Mulawarman Naik Tiga Kali Lipat Selama Libur Panjang

0

TENGGARONG – Libur panjang sejak Sabtu (24/1/2025) membawa angin segar bagi sektor pariwisata di Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu destinasi yang kebanjiran wisatawan adalah Museum Mulawarman, bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang kini menjadi pusat sejarah dan budaya di Kalimantan Timur (Kaltim).

Selama libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek, jumlah pengunjung museum melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa. “Sejak hari Sabtu, jumlah pengunjung yang datang ke museum sudah lebih dari 1.000 orang,” ujar Kepala Tata Usaha UPTD Museum Mulawarman, Sugiyono Ideal, Rabu (29/1/2025).

Ia menjelaskan bahwa dalam akhir pekan ini, rata-rata kunjungan mencapai 350 hingga 400 orang per hari. Jauh lebih tinggi dibandingkan hari biasa yang hanya berkisar 100 hingga 150 orang per hari. Lonjakan wisatawan ini sebagian besar didominasi oleh rombongan pelajar dari luar daerah yang memanfaatkan liburan untuk mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Kaltim.

Sugiyono juga menyebutkan bahwa meningkatnya minat pengunjung, tak lepas dari berbagai inovasi dan pembaruan yang dilakukan pihak museum.

“Salah satunya adalah digitalisasi museum, di mana kami memasang layar interaktif yang memungkinkan pengunjung mengakses informasi koleksi secara lebih mendalam,” ujarnya.

Selain itu, museum juga menghadirkan tur virtual, yang memudahkan wisatawan dari berbagai daerah untuk menjelajahi koleksi secara daring sebelum berkunjung langsung.

Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, Museum Mulawarman juga melakukan sejumlah pembaruan pada ruang pamer, mempercantik tata letak koleksi, serta menambah fasilitas penunjang, seperti ruang istirahat yang lebih nyaman dan juga toko suvenir dengan berbagai oleh-oleh khas Kutai

“Semua ini kami lakukan agar wisatawan tidak hanya mendapatkan wawasan sejarah, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan berkesan,” tandasnya.

Penulis: Ady Wahyudi
Editor: Muhammad Rafi’i

Polisi Selidiki Kasus Dugaan Perundungan Pelajar di Anggana Kukar

0

TENGGARONG – Polsek Anggana, terus lakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan perundungan, yang mengakibatkan seorang pelajar mengalami depresi dan dilarikan ke rumah sakit. Lantaran mengalami overdosis, setelah meminum 10 butir paracetamol sekaligus.

Kapolsek Anggana, AKP Akhmad Wira Taryudi mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih memunggu laporan resmi dari keluarga korban. Meski begitu, saat ini pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi awal yang berkaitan dengan peristiwa ini.

“Intinya pihak kepolisian meskipun belum ada laporan resmi dari keluarga, kami tetap melangkah untuk mendapat informasi awal artinya dalan tahap penyelidikan seperti itu,” sebut AKP Akhmad Wira Taryudi, pada Rabu (29/1/2025).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pihak kepolisian dari rekan-rekan sekolah korban. AKP Akhmad Wira Taryudi membenarkan bahwa korban sempat terlibat perselisihan dengan beberapa teman sekolahnya. Berdasarkan keterangan tersebut dikatakan bahwa korban ditanyai oleh sejumlah rekannya mengapa melaporkan perbuatan mereka kepada orang tua.

“Tapi itu bukan di ruang kosong, di dalam kelas artinya ada teman-temannya yang lain ada yang belajar dan lain sebagainya,” sambung AKP Akhmad Wira.

Meski keterangan dari sejumlah rekan korban telah didapat, AKP Akhmad Wira menegaskan bahwa keterangan tersebut baru bersifat informasi awal. Saat ini pihaknya masih berupaya untuk menggali keterangan dari korban.

“Saat ini kami masih menunggu keterangan dari korban tentang apa yang membuat anak ini menjadi depresi. Apakah ini berulang-ulang kita perlu pastikan, tingkat depresinya seperti apa juga kan kita perlu ahli,” tambahnya.

“Yang pasti tindak lanjutnya, mungkin kita menunggu pihak keluarga dan dari korban untuk memberikan keterangan. Tapi saat ini kami fokus pada kesehatan korban dulu,” tutupnya.

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Tak Punya BPJS, Korban Perundungan di Kukar Butuh Waktu 3 Hari Untuk Mendapat Perawatan

0

TENGGARONG – Nasib malang, barangkali kalimat itu yang tepat dilontarkan untuk menggambarkan kondisi seorang pelajar asal Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), TN (20). Ia dirundung rekan sekolah, hingga depresi dan berniat mengakhiri hidup. Yakmi dengan menenggak 10 butir paracetamol sekaligus hingga overdosis.

Tidak berhenti disitu, penderitaan gadis yang diketahui hanya tinggal bersama neneknya itu, harus berlanjut. Tatkala ia harus menunggu selama tiga hari, untuk mendapatkan perawatan lantaran tidak memiliki BPJS dan keterbatasan biaya untuk menerima perawatan.

“Kejadian ini terjadi pada hari Rabu, korban sempat dibawa ke Puskesmas. Tapi disana kemudian disarankan untuk dirujuk ke runah sakit,” terang Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Korwil Kalimantan Timur (Kaltim), Rina Zainun, pada Selasa (27/1/2025).

“Namun karena korban tidak memiliki BPJS dan terkendala biaya, akhirnya nenek korban memutuskan untuk melakukan perawatan di rumah,” timpalnya.

Karena tidak menerima perawatan secara layak, kondisi korban terus memburuk hingga tubuhnya kaku dan dingin. Nenek korban yang tidak tahu kemana harus meminta pertolongan, hanya bisa pasrah melihat kondisi cucunya yang semakin memburuk.

“Beruntung salah satu tetangga korban ada yang menghubungi kami TRC PPA Kaltim pada hari Sabtu. Akhirnya saya minta untuk langsung dibawa saja ke rumah sakit, masalah biaya pengobatan biayanya kita dari TRC PPA yang tanggung,” serunya

Menerima laporan tersebut, Rina Zainun mengaku langsung berkoordiansi dengan pihak kepolisian setempat untuk segera melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda.

“Pak Kapolsek langsung datang ke rumah korban untuk melakukan identifikasi dan kemudian berkoordinasi dengan Puskesmas untuk membawa mobil ambulance puskemas untuk dibawa ke rumah sakit,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, peristiwa memilukan ini bermula dari perselisihan antara korban bersama rekan sekelasnya pada hari Rabu (22/1/2025). Setelah kejadian itu, korban kemudian histeris, memecahkan kaca kelas dan berniat melukai diri. Tidak sampai disitu, setelah berhasil ditenangkan, ia kemudian kembali mencoba mengakhiri hidupnya dengan menelan 10 tablet paracetamol sekaligus.

“Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam ruang kelas itu sampai korban berniat untuk mengakhiri hidupnya,” tandasnya.

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Dirundung Teman Sekolah, Pelajar Asal Kukar Telan 10 Butir Paracetamol

0

TENGGARONG – Seorang pelajar asal Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menerima perundungan dari teman sekolah. Akibatnya korban mengalami depresi dan dilarikan ke rumah sakit, karena overdosis obat.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Korwil Kalimantan Timur (Kaltim), Rina Zainun. Peristiwa memilukan ini, bermula dari perselisihan antara korban bersama rekan sekelasnya pada hari Rabu (22/1/2025) silam.

“Berdasarkan pemuturan neneknya korban, korban disekap oleh sejumlah rekan sekolahnya di dalam ruangan kelas. Entah apa yang terjadi didalam kelas tersebut, hingga akhirnya korban memecahkan kaca kemudian ingin menusukkan kaca itu ke tubuhnya dan berteriak histeris,” tutur Rina Zainun, pada Selasa (28/1/2025).

Karenanya, pelajar malang tersebut berteriak histeris dan berupaya melukai dirinya sendiri. Akhirnya, pihak sekolah memanggil nenek korban untuk menenangkan kondisinya. Namun peristiwa lebih buruk menimpa korban setelah kejadian tersebut. Sepulang sekolah, korban yang merasa depresi kemudian menenggak 10 tablet obat parasetamol sekaligus dan menyebabkan korban overdosis.

“Setelah kejadian itu, korban langsung dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit. Tapi karena korban tidak punya BPJS dan biaya neneknya hanya merawat di rumah,” tambah Rina Zainun.

Beberapa hari berselang, barulah salah satu tetangga korban melaporkan kejadian ini ke TRC PPA Kaltim, karena kondisi korban semakin memburuk. Saat hendak dibawa ke rumah sakit korban sudah dalam keadaan lemas dan mulai kaku.

“Setelah menerima laporan tersebut kita langsung koordinasi dengan kapolsek setempat dan korban langsung dibawa ke RSUD AM Parikesit, pada hari Sabtu kemarin,” serunya.

“Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, tapi secara psikis dia masih cukup trauma dan belum bisa diajak berkomunikasi,” tandasnya.

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Firnadi Ikhsan Getol Sosialisasikan Nilai Demokrasi kepada Masyarakat di Kukar

0

TENGGARONG – Legislator asal Kutai Kartanegara (Kukar) yang saat ini bercokol di DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Firnadi Ikhsan, terus mendorong pemahaman nilai-nilai demokrasi di tengah-tengah masyarakat.

Salah satunya melalui berbagai agenda sosialisasi yang digelar, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, menekankan pentingnya merawat nilai demokrasi dalam berbangsa dan bernegara.

Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, Firnadi Ikhsan menegaskan bahwa di Indonesia kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Hal tersebut diwujudkan melalui kedudukan kekuasaan yang terus digulirkan, melalui sistem pemilihan umum secara langsung. Sehingga seluruh masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih pemimpinnya secara langsung.

“Beberapa agenda terakhir saya adalah sosialisasi terkait dengan demokrasi Pancasila. Itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tercipta masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan individu atau kelompok tertentu,” sebutnya, Selasa (28/1/2025).

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pimpinan negara, wakil rakyat ataupun kepala daerah harus terpilih secara demokratis. Agar figur yang dipilih dapat bertanggung jawab untuk membela dan memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya. Sekaligus mendengar dan memperhatikan keluhan-keluhan masyarakat.

Oleh sebab itu, sebagai wakil rakyat, ia getol terjun ke lapangan untuk bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Salah satunya untuk mendengar keluhan dan permasalahan yang dialami masyarakat.

“Semoga dengan kegiatan dewan turun ke masyarakat dapat melihat dan mendengarkan langsung kondisi masyarakat agar menjadi bahan bersama pemerintah untuk merumuskan pembangunan sesuai kebutuhan daerah secara prioritas,” tutupnya.

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Dishub Kukar Tertibkan Parkir Liar, Dua Mobil Diderek ke Kantor

0

TENGGARONG – Viral di media sosial, aksi parkir sembarangan di badan jalan dan trotoar di beberapa ruas jalan Kecamatan Tenggarong, memicu perhatian publik. Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Kartanegara (Kukar) langsung merespons, dengan menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menindak pelanggaran tersebut.

Kepala Dishub Kukar, Ahmad Junaidi, menjelaskan bahwa penertiban terhadap kendaraan roda empat yang parkir sembarangan, dilakukan di sejumlah lokasi. Seperti di Jalan Ki Hajar Dewantara, Jalan Pesut, Jalan Teluk Dalam, Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol, hingga kawasan Bundaran Tuah Himba.

“Langkah awal kami memberikan peringatan kepada pemilik kendaraan yang parkir sembarangan. Kendaraan diarahkan untuk diparkirkan di tempat yang semestinya,” ujar Ahmad Junaidi, Selasa (28/1/2025).

Namun, Dishub Kukar juga menunjukkan ketegasannya dengan menderek dua unit kendaraan yang ditinggalkan pemiliknya di lokasi. “Dua kendaraan kami amankan karena tidak ada pemiliknya saat penertiban berlangsung, karena posisinya ini di depan bengkel. Kami harap pemiliknya segera datang ke kantor Dishub untuk mengambil kendaraan,” tambahnya.

Junaidi menegaskan bahwa penertiban ini bukan sekadar upaya menjaga ketertiban, melainkan juga untuk mengedukasi masyarakat. Parkir liar di badan jalan maupun trotoar tak hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya.

“Kami akan terus melakukan penertiban rutin di lapangan. Lewat media, kami juga berharap dapat menyampaikan edukasi kepada masyarakat agar tidak memarkir kendaraan sembarangan,” tutupnya.

Penulis: Ady Wahyudi
Editor: Muhammad Rafi’i

Emilia Contessa, Penyanyi Era 70-an Tutup Usia di Banyuwangi

0

JAKARTA – Dunia hiburan Indonesia dikejutkan dengan kabar duka atas meninggalnya Emilia Contessa, seorang penyanyi yang tenar di Indonesia pada era tahun 70-an.

Diketahui, Ibunda dari penyanyi Denada Elizabeth Tambunan itu meninggal di usia 67 tahun pada Senin (27/1/2025) di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh manajer Denada, Risna Ories melalui unggahan Instagram Stories, yang mengabarkan bahwa Emilia Contessa telah mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 18.00 WIB.

Risna Ories dalam unggahannya menulis, “Mohon kirimkan doa Alfatihah untuk Ibu Emilia Contessa ya. Terima kasih atas kemurahan hati nya untuk mengirimkan doa untuk beliau”.

Semasa hidupnya, Emilia Contessa dikenal sebagai penyanyi populer dengan berbagai karya lagu seperti “Penasaran”, “Kehancuran”, “Layu Sebelum Berkembang”, “Angin Malam”, “Angin November”, “Flamboyan”, “Biarlah Sendiri”, “Bunga Mawar, “Melati”, “Rindu”, hingga “Bunga Anggrek”.

Selain berkarir sebagai penyanyi, Emilia Contessa juga terlibat dalam dunia politik.

Ia merupakan seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2014-2019 mewakili Jawa Timur, yang menunjukkan dedikasinya untuk memberi kontribusi kepada masyarakat.

Kehilangan Emilia Contessa tentu sangat dirasakan oleh keluarga, sahabat, dan semua yang mengenalnya.

Kenangan akan semangat dan kebaikan hati almarhumah akan terus hidup dalam ingatan banyak orang. (ANT/KN)

Anwar Ibrahim Tekankan Kolaborasi Strategis Petronas-Pertamina di Sektor Energi

0

JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan penguatan kerja sama dengan Indonesia di bidang energi, yang diwujudkan melalui kolaborasi strategis antara Petronas dan Pertamina.

“Di antara contoh terbaik adalah komitmen kita untuk memastikan kerja sama Petronas dan Pertamina, dua syarikat minyak raksasa di rantau ini,” ujar PM Anwar.

Hal itu disampaikannya saat memberikan pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur City Centre (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (27/1/2025).

Selain itu, PM Anwar juga mendorong peningkatan kerja sama dengan Indonesia di sejumlah bidang, mulai dari ekonomi hingga energi.

“Kita harus tingkatkan ke bidang ekonomi, perdagangan, investasi, tenaga kerja, dan kita kembangkan ke bidang pendidikan, research, teknologi makanan, industri hilir, energi atau tenaga,” ucap dia.

PM Anwar menyampaikan bahwa kerja sama di bidang pertahanan juga menjadi salah satu sektor yang akan ditingkatkan kedua negara.

PM Anwar menyebut bahwa kedekatan dengan Indonesia di berbagai hal, termasuk sejarah dan budaya, menjadi landasan kuat untuk memperluas hubungan kedua negara.

Malaysia, kata dia, harus berupaya untuk memanfaatkan potensi yang ada di Indonesia untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Hal ini dinilai lebih penting dibandingkan membeli dari negara lain.

“Banyak pengalaman dari kekuatan dan harus ada kesediaan dari pihak Malaysia untuk melihat apa-apa yang mungkin kita peroleh dari Indonesia dan itu lebih utama, ketimbang memperoleh atau membeli dari negara-negara lain,” kata Anwar.

Untuk itu, PM Anwar menekankan pentingnya adanya kesepahaman, kedekatan, dan kepercayaan, yang kuat di antara para pemimpin kedua negara.

Dalam kesempatan itu, Anwar turut menyatakan bahwa Prabowo merupakan sosok sahabat yang setia menemani dalam masa senang maupun susah.

“Sekali lagi, saya dan keluarga, saya ucapkan terima kasih kepada sahabat dan saudara saya, saudara Prabowo Subianto, yang dekat dalam masa senang dan susah,” kata PM Anwar. (ANT/KN)

KPK Terus Usahakan Ekstradisi Buronan Kasus KTP-el Paulus Tannos dari Singapura

0

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama instansi terkait masih terus berupaya untuk memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh Singapura untuk mengekstradisi buronan kasus korupsi pengadaan KTP-el Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin (PT).

“Terlepas sistem hukum yang berbeda antara pemerintah Indonesia dengan Singapura, Pemerintah Indonesia melalui KPK, Kementerian Hukum, Polri dan Kejaksaan Agung, saat ini sedang berupaya memenuhi persyaratan ekstradisi dalam rangka pemulangan buronan tersangka PT,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

Tessa tidak menjelaskan soal persyaratan atau dokumen apa saja yang menjadi syarat ekstradisi tersebut, namun memastikan semua instansi terkait terus berkoordinasi untuk memastikan Paulus Tannos (PT) bisa dipulangkan ke Indonesia.

Komisi antirasuah berharap ekstradisi yang bersangkutan bisa segera dilaksanakan agar proses hukumnya yang tertunda di Indonesia bisa segera dirampungkan.

Buronan kasus korupsi pengadaan KTP-el Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin ditangkap oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura saat yang bersangkutan sedang berada di Negeri Singa pada 17 Januari 2025.

Paulus Tannos saat ini ditahan di Changi Prison, setelah Pengadilan Singapura mengabulkan permintaan penahanan sementara. Penahanan sementara ini merupakan mekanisme yang diatur dalam Perjanjian Ekstradisi RI-Singapura.

Atas penangkapan tersebut Pihak KPK, Kemenkum, Polri dan Kejaksaan Agung, langsung memulai proses pemenuhan berbagai dokumen dan persyaratan untuk segera memulangkan Tannos ke Indonesia.

Untuk diketahui, KPK pada 13 Agustus 2019 mengumumkan empat orang sebagai tersangka baru dalam pengembangan penyidikan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik.

Empat tersangka tersebut adalah Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos, Direktur Utama Perum Percetakan Negara RI (PNRI) Isnu Edhi Wijaya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2014–2019 Miryam S. Haryani, dan mantan Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan KTP elektronik Husni Fahmi.

KPK menduga kerugian keuangan negara dalam kasus korupsi proyek pengadaan KTP elektronik tersebut sekitar Rp2,3 triliun.

Meski demikian salah satu tersangkanya, yakni Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin diduga melarikan diri ke luar negeri, setelah mengganti namanya dan menggunakan paspor negara lain.

Paulus Tannos diketahui telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atau buron KPK sejak 19 Oktober 2021 dalam kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik. (ANT/KN)