Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menkeu Menilai Kenaikan Harga Beras Perlu Diwaspadai

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kenaikan harga beras yang mencapai 7,7 persenĀ year to dateĀ (ytd) perlu diwaspadai.

Menurut Menkeu, kenaikan harga beras tersebut mempunyai potensi untuk menyumbang peningkatan inflasi terhadapĀ volatile food.

ā€œHingga 21 Februari, beras kita telah mencapai rata-rata harga di angka Rp15.175. Ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasiĀ volatile foodĀ di dalamĀ headlineĀ inflasi kita,ā€ kata Menkeu Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Sri Mulyani mencatat hingga akhir Januari 2024, inflasi terhadapĀ volatile foodĀ Indonesia di angka 7,2 persen secara tahunan (yoy).

Namun menurut dia, saat ini tingkat inflasi Indonesia masih relatif aman, bahkan cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lainnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan Indonesia tercatat sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,19, naik dari 102,55 pada Januari 2023.

ā€œInflasi di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara negara maju maupun inflasi secara global. Dalam hal ini, inflasi yang rendah masih terjaga hingga awal tahun. Meskipun kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7 persenĀ year to date,ā€ ujarnya.

Lebih lanjut, Bendahara Negara itu memaparkan bahwa hingga akhir Januari 2024, inflasi inti tercatat sebesar 1,68 persen (yoy), sertaĀ administered priceĀ yang tercatat 1,74 persen (yoy).

Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, lanjut Sri Mulyani, kenaikan harga pangan lain seperti bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur ayam juga turut perlu diwaspadai.

Hingga 21 Februari 2024, kenaikan harga pangan juga dialami bawang putih yang naik sebesar 1,9 persen. Cabai merah tercatat mengalami kenaikan harga 17,0 persen, daging ayam naik 2,2 persen dan telur ayam yang juga naik sebesar 3,9 persen.

Untuk itu, saat ini pemerintah terus berupaya melakukan stabilisasi harga pangan menyambut hari besar keagamaan ke depan.

“Tentu ini menjadi tantangan menjelang Idul Fitri, juga puasa Ramadhan, maka volatile food harus bisa segera distabilkan. Agar headline inflasi kita masih bisa terjaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mengalami penurunan (inflasi),” kata Menkeu. (Anr/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular