Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Enggan Sang Anak Divonis Stunting Jadi Penyebab Utama Turunnya Kunjungan Posyandu

BONTANG – Dinas Kesehatan (DInkes) Kota Bontang Bontang melakukan publikasi data stunting, Kamis (3/10/24). Menurut e-PPGBM sebuah aplikasi yang diakses oleh kader posyandu secara real time. Kasus Stunting di Kota Bontang mengalami kenaikan menjadi 20,6 persen di Agustus 2024.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes, Bambang Sri Mulyono mengatakan bahwa menjelaskan bahwa pola asuh orang tua sangat berpengaruh. Pasalnya pada Bulan Juli 2024 kemarin angka stunting sudah turun hingga 18 persen.

Ia mengungkapkan bahwa tingkat kunjungan ke Posyandu sangat rendah, hal tersebut dikarenakan para orang tua memikan perspektif Stunting yang negatif, hingga takut dipandang sebelah mata oleh orang lain.

“Mereka keburu mikir tidak mau ke posyandu karena kalau datang kesana tiba-tiba dibilang stunting, padahal rutin ke posyandu dapat menyelamatkan anak dari stunting itu sendiri,” jelasnya.

Para orang tua memilih untuk tidak kembali ke posyandu saat kader posyandu menyatakan sang anak stunting, bahkan banyak yang tidak terima karena merasa sudah memberi makan anaknya dengan baik.

“Pola asuh yang terutama, anak bisa saja tumbuh sehat, tapi mereka tidak tahu apakah sang anak bisa diajak berfikir, karena nutrisi tidak melulu anak berhasil tumbuh tapi bagaimana cara otak bekerja dengan bailk,” tambahnya.

Stunting merupakan hal yang darurat di Indonesia, termasuk Kota Bontang. Jika anak terkena Stuntinh tentu akan mempengaruhi masa tumbuh kembang hingga dewasa.

“Memangnya kalau pendek karena stunting bisa ngejar cita-citanya yang pingin jadi polisi kan nggak bisa, bukan cuma masalah tinggi, tapi akademis juga bisa berantakan,” tambahnya.

Untuk itu ia berpesan pada orang tua bahwa stunting bukanlah aib, justru kita harus mensupport mereka untuk terus memperhatikan nutrisi. Jangan pernah menganggap stunting adalah aib. Bagaimana bisa disembuhkan jika anaknya disembunyikan.

Penulis: Syakurah
Editor: Yusva Alam

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular