KORANUSANTARA – Kim Hieora, lewat agensinya GRAM Entertainment, melaporkan Dispatch ke pihak kepolisan. Media gosip di Korea Selatan tersebut dilaporkan karena memberitakan tuduhan perundungan terhadap aktrisnya. Selama sepekan, Dispatch menerbitkan berita yang menuduh Hieora adalah pelaku iljin atau perundungan di sekolah.
Dalam rilis resmi, pihak agensi menilai Dispatch mengunggah pemberitaan yang tak berimbang. ’’Kami menyayangkan sikap mereka yang menganggap klaim sepihak narasumber layaknya fakta. Kami tak bisa membiarkan situasi ini berlarut-larut dan menghancurkan reputasi aktris kami,” ungkapnya.
Agensi bintang The Glory itu juga memaparkan poin-poin dalam pemberitaan yang dinilai menyudutkan. Pertama, penyebutan nama lengkap sang aktris dalam berita meski tidak ada konfirmasi dari pihak terkait. Kedua, GRAM Entertainment menilai, upaya Dispatch untuk mendapat keterangan dari Hieora dianggap bertentangan dengan kode etik.
’’Pada Mei lalu, media tersebut mengintimidasi Kim Hieora –yang mengunjungi kantor berita itu tanpa didampingi perwakilan agensi– dan mengancam akan menyebar rumor jika sang aktris tidak mau mengakui tuduhan perundungan,” papar pihak agensi.
Selain itu, agensi tersebut mempertanyakan pihak Dispatch yang tidak melakukan follow up berita mengingat seluruh wawancara telah rampung pada Mei. Sementara itu, artikel ditayangkan pada September. ’’(Di antara jeda itu) Hieora telah mengontak langsung narasumber yang dihubungi dalam pemberitaan dan meluruskan kesalahpahaman,” tegasnya.
GRAM Entertainment menilai, Dispatch melanggar hak serta privasi banyak orang lewat laporannya. Pihak agensi beranggapan, laman itu menyamaratakan pertengkaran kecil dengan perundungan dan kekerasan di sekolah. ’’Kami akan menguak kebenaran di pengadilan,” cetus pihak agensi tersebut. (*)
