JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Johan Budi, menanggapi perolehan suara sementara dirinya versi real count KPU di Pemilu 2024. Johan Budi mengatakan percaya dengan KPU.
“Saya gini nggak ngerti ya, saya menyerahkan sepenuhnya ke KPU saja. Jadi apapun hasilnya saya terima itu saja. Beberapa waktu yang lalu kan Sirekap itu suara saya, suara caleg ya, pernah berkurang. Ada problem kan waktu itu kemudian di-hold kan, kan sempat berhenti Sirekap,” kata Johan Budi saat dihubungi, Minggu (3/3/2024).
Johan menyebut tak pernah memusingkan perolehan suaranya versi real count KPU. Johan mengaku percaya dengan semua penghitungan di lembaga penyelenggara Pemilu meski dirinya berpotensi tak lolos lagi ke DPR versi real count.
“Aku nggak gasak-gusuk ke sana ke sini, saya mempercayakan kepada KPU dan apapun hasilnya saya terima sudah,” ujarnya.
Johan menyebut dirinya masih menunggu hasil akhir suara Caleg dari KPU RI. Johan mengatakan sudah legawa dengan apapun hasil suara di daerah pemilihan Jawa Timur.
“Saya percaya sepenuhnya ke KPU untuk menghitung berapa suara yang didapat. Jadi kita nunggu hasil akhir kan apapun hasil akhirnya saya terima saja. Yang kedua apapun hasilnya, saya menerima dengan legawa berarti rakyat lebih suka ada Caleg yang lain dibanding saya, gitu saja,” ujarnya.
Berdasarkan real count KPU, perolehan suara Johan Budi berada di posisi ketiga di internal PDIP di bawah Budi Sulistyo Kanang dengan 97.895 suara dan istri Bupati Trenggalek Novita Hardini dengan 81.882 suara. Berdasarkan hasil real count sementara di Dapil VII Jatim, PDIP hanya berpotensi dapat dua kursi.
Sekretaris DPC PDIP Trenggalek Doding Rahmadi mengatakan Budi Sulistyo Kanang dan Novita Hardini berpotensi lolos ke Senayan dari PDIP Dapil VII Jatim.
“Kalau dari perhitungan di internal, ya Pak Kanang sama Bu Novita. Untuk Pak Johan Budi sepertinya tidak lolos. Bahkan kalau dari perhitungan kami, Bu Novita itu suaranya tertinggi di PDIP Dapil VII Jatim,” kata Doding. (Dtk/KN)
