Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berangkat Haji Bersamaan, Puan dan Anies Bisa Bertemu

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bertemu, Minggu, 18 Juni 2023. Diprediksi dalam waktu dekat, giliran bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan akan bertemu dengan Puan Maharani. Pertemuan tersebut tidak akan terjadi di Indonesia.

”Rencananya, pada 22 Juni nanti Mas Anies berangkat ke Tanah Suci, Makkah,” ujar Syahrial Nasution, politikus Demokrat di Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.  Tanggal tersebut, lanjut dia, bersamaan dengan waktu keberangkatan Puan yang juga dijadwalkan ke Tanah Suci. ”Saya mendengar kabar Mbak Puan Maharani akan berangkat haji di tanggal yang sama,” ungkapnya. Syahrial menjelaskan, jika rencana itu benar, akan menjadi kabar baik jika keduanya melangsungkan pertemuan. ”Tanah Suci Makkah menjadi tempat pertemuan yang akan menyejukkan hati rakyat Indonesia,” tuturnya.

Namun, dia belum bisa memastikan. Di sisi lain, lanjut Syahrial, keberangkatan Anies ke Makkah juga membuka wacana deklarasi cawapres KPP dalam waktu dekat. Sebab, nama cawapres yang diusung KPP akan dibawa Anies menghadap Yang Mahakuasa ke Tanah Suci.

Sebelumnya, Puan bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (18/6) pagi. Pertemuan itu diklaim kedua pihak mencairkan hubungan mereka yang kurang dekat selama ini. Di sisi lain, umumnya pertemuan politik di tahun politik juga memicu sejumlah penafsiran. Salah satunya, tekanan agar Anies segera mengumumkan calon wakil presidennya.

KPP hanya mungkin mengajukan capres kalau ketiga pengusungnya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), solid. Kalau salah satu saja cabut, tidak akan mencukupi presidential threshold.

Sementara itu, manuver PDIP bersama Demokrat tidak membuat PKS khawatir. Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi menyebut intensnya komunikasi Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai silaturahmi politik biasa. Menurut dia, silaturahmi tidak berarti keluar dari koalisi. PKS menghargai langkah politik AHY yang menjalin pertemuan dengan Puan. ”Silaturahmi antaranak bangsa juga dikembangkan di PKS. Jadi, gak ada masalah,” ungkap Aboe.

Lebih lanjut, Aboe menyatakan bahwa PKS masih yakin dengan komitmen Partai Demokrat dalam KPP. Sampai saat ini, lanjutnya, Demokrat, Nasdem, dan PKS memegang semangat kebersamaan dalam koalisi. ”Dan, sampai saat ini komunikasi seluruh anggota koalisi berjalan dengan lancar,” kata anggota komisi III tersebut.

Aboe Bakar menegaskan, perbedaan dalam pengusungan calon presiden bukan berarti harus menutup komunikasi. Menurut dia, komunikasi sesama pimpinan partai politik diperlukan untuk menjaga harmoni di tengah bangsa. ”Dengan demikian, rakyat juga akan adem melihatnya,” tegas mantan ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tersebut. Aboe Bakar menambahkan, PKS dan seluruh anggota KPP tetap konsisten mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. (kn)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular