JAKARTA – Badan Bank Tanah menggelar audiensi dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (24/6/2025). Pertemuan ini dihadiri Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, Deputi Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha, Hakiki Sudrajat, Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah, Perdananto Aribowo dan Kepala Divisi Pemanfaatan, Bondan Pristiwandana.
Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja menerangkan, pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi antara pemerintah dan pengusaha dalam mendukung program-program strategis nasional, khususnya optimalisasi pemanfaatan tanah negara serta memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta.
Tak hanya itu, Parman pun menilai hal ini sebagai komitmen Badan Bank Tanah dalam menyediakan lahan yang bersih dan memiliki kepastian hukum bagi berbagai kepentingan pembangunan, terlebih untuk mendukung Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo.
“Ini kesempatan yang sangat positif dengan Kadin di mana banyak sekali pengusaha, di mana setiap usaha butuh tanah, khususnya dalam mendukung asta cita Presiden (Prabowo) melalui program seperti rumah layak huni MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), MBG (makan bergizi gratis), tempat pelatihan dan lain sebagainya,” kata Parman kepada wartawan usai acara.
Parman menegaskan, Badan Bank Tanah memiliki mandat untuk menjamin bahwa lahan yang dialokasikan kepada pelaku usaha khususnya bagi para investor telah berstatus clean and clear, baik secara fisik maupun yuridis.
“Karena di republik ini yang susah adalah pembebasan lahan yang tentunya penuh dengan ketidakpastian hukum. Salah satu tugas kita (Badan Bank Tanah) adalah melakukan pengamanan, pemeliharaan, pengendalian baik secara aspek fisik dan yuridis, baik di dalam dan di luar pengadilan,” jelas dia.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Ia menyampaikan Kadin siap mengharmonisasikan program percepatan (quick wins) dengan pemanfaatan lahan dari Badan Bank Tanah, antara lain untuk program MBG melalui penyediaan SPPG, rumah layak huni, pengiriman tenaga kerja migran, serta layanan cek kesehatan gratis.
“MBG dan rumah layak huni adalah beberapa yang dapat dijajaki kerja sama dengan Badan Bank Tanah. Program quick wins Kadin sejalan dengan upaya kami dalam mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Anindya juga mengapresiasi terobosan pemerintah melalui Badan Bank Tanah dengan program tanah nol rupiah untuk kepentingan sosial.
“Ini luar biasa terobosan pemerintah dan tentu kami dari dunia usaha ingin bekerjsama bukan saja pemerintah yang progresif tetapi juga yang menginginkan keadilan sosial kami sambut baik,” pungkas Anindya.
Sekadar informasi, Badan Bank Tanah saat ini memiliki aset persediaan tanah seluas 33.116 hektare di seluruh Indonesia. Aset tersebut telah dimanfaatkan untuk kepentingan umum, kepentingan sosial, kepentingan pembangunan nasional, pemerataan ekonomi, konsolidasi lahan dan reforma agraria.
Beberapa peran strategis Badan Bank Tanah telah diwujudkan dalam bentuk penyediaan tanah untuk perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kendal dan Brebes, Jawa Tengah; Lahan Bandara VVIP IKN, jalan tol IKN seksi 5B dan reforma agrarian di atas HPL Badan Bank Tanah di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur; pemanfaatan lahan oleh badan hukum swasta baik dari skala mikro sampai dengan skala makro.
Pewarta : Nicha R