Senin, November 11, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Serangan Israel Kian Brutal, Ratusan Penduduk Palestina Ditangkap

KORANUSANTARA – Konflik Hamas dan Israel belum kunjung reda. Bahkan, Israel kian brutal menyerang di Jalur Gaza. Selain menjatuhkan bom, negeri zionis itu menangkap ratusan penduduk Palestina.

Bom yang dijatuhkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Sabtu malam, 21 Oktober 2023 telah merenggut 55 nyawa warga Palestina. Sebuah bom juga dijatuhkan di Masjid Al Ansar yang berada di kamp pengungsian wilayah pendudukan Tepi Barat. Dua orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Perdana Menteri Israel  Benjamin Netanyahu itu mengeluarkan ancaman terbaru agar warga Gaza mengungsi ke area selatan yang berbatasan dengan Mesir. Sebab, mereka akan melakukan operasi pengeboman yang lebih besar lagi.

’’Kami akan memperdalam serangan untuk meminimalkan bahaya terhadap pasukan kami pada tahap perang berikutnya. Kami akan meningkatkan serangan mulai hari ini,’’ terang Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari seperti dikutip The Guardian.

Enam hari pertama perang di Gaza, Israel sudah menjatuhkan setidaknya 6 ribu bom. Itu hampir setara dengan bom yang dijatuhkan AS di perang Afghanistan selama setahun. Padahal, wilayah Afghanistan 1.800 kali lebih besar dari Jalur Gaza. Itu menunjukkan betapa masifnya kekejian Israel di Gaza.

Total ada 4.651 korban tewas di Jalur Gaza dan setidaknya 90 orang di Tepi Barat sejak awal perang. Korban luka di dua wilayah tersebut mencapai hampir 16 ribu orang. Sekitar 40 persen dari korban meninggal dan 70 persen korban luka adalah anak-anak.

Saat ini banyak orang tua di Gaza yang menuliskan nama di kaki anak-anaknya. Itu dilakukan untuk membantu identifikasi jika mereka pada akhirnya harus meninggal karena bom Israel. Sebab, banyak yang meninggal dalam kondisi jasadnya tidak utuh lagi. Badan Pengungsi Palestina (UNWRA) juga mengungkap bahwa 29 staf mereka di Gaza tewas.

Jumlah warga Palestina yang ditahan oleh Israel juga meningkat dua kali lipat sejak perang. Ada 4 ribu pekerja asal Gaza dan 1.070 warga Tepi Barat yang ditangkap Israel dengan berbagai alasan. Mereka diletakkan di pangkalan militer Sde Teyman, penjara Ofer di Ramallah, serta di kamp militer Anatot di wilayah pendudukan Jerusalem Timur.

 

’’Para tahanan mengalami kelaparan dan kehausan. Mereka dilarang mengakses obat-obatan, khususnya bagi mereka yang menderita penyakit kronis yang memerlukan pengobatan rutin,’’ ujar Komisi Urusan Tahanan Otoritas Palestina Qadura Fares seperti dikutip Al Jazeera.

Situasi kian buruk setelah pihak penjara memutus aliran listrik dan air. Sebelum perang awal bulan ini, ada sekitar 5.200 warga Palestina di tahanan Israel. Artinya, saat ini jumlah tahanan naik dua kali lipat.

Di lain pihak, dukungan untuk Palestina di berbagai negara kian kuat karena melihat kebrutalan Israel. Sekitar 100 ribu orang massa pro-Palestina turun ke jalanan Kota London, Inggris. Demo dengan skala lebih kecil juga terjadi di Birmingham, Cardiff, Belfast, dan Salford. Hal serupa terjadi di Australia, AS, Malaysia, dan berbagai negara lainnya. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular