TANJUNG REDEB – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Berau, Rudi Mangunsong, menyoroti kondisi akses jalan menuju sejumlah kampung di pedalaman Kecamatan Segah yang hingga kini belum tersentuh pembangunan aspal. Rudi menilai, kondisi ini menghambat aktivitas dan pelayanan masyarakat di wilayah tersebut.
Menurutnya, banyak warga pedalaman yang mengeluhkan sulitnya akses jalan, terutama di kampung-kampung seperti Long Laay, Long Ayap, Long Ayan, Punan Malinau, dan Long Pay. Ia menekankan perlunya perhatian serius untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
“Di sana ada orang hidup, banyak kebutuhan mereka yang terhambat hanya karena akses jalan tidak bagus,” katanya.
Rudi mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam pembangunan jalan di wilayah tersebut adalah statusnya yang masuk dalam Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK). Namun, ia menegaskan hal ini bukan alasan untuk membiarkan kondisi jalan tetap tidak memadai.
“Walaupun itu kawasan KBK, bukan berarti tidak bisa diurus. Jangan dibiarkan begitu saja,” tegasnya.
Rudi mendorong pemerintah daerah untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait solusi yang memungkinkan, seperti pembebasan lahan atau penggunaan lahan KBK untuk pembangunan jalan melalui mekanisme pinjam pakai kawasan.
“Ini menyangkut hajat hidup banyak orang. Pemerintah pusat pasti mengerti jika diajak berkomunikasi. Mereka pasti mendukung pembangunan yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Rudi menegaskan pentingnya membangun akses jalan yang layak di kampung-kampung terisolir, agar masyarakat di wilayah pedalaman dapat menikmati pelayanan yang sama dengan wilayah lain di Kabupaten Berau.
“Mereka juga butuh akses yang bagus supaya bisa mendapatkan pelayanan seperti masyarakat di tempat lain,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedalaman Berau. “Jangan tunggu lama, karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat kita,” pungkasnya. (ADV/KN)