TENGGARONG – Retribusi pasar telah menjadi sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Pelaksana Tugar (Plt) Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyatakan bahwa hingga saat ini kontribusi terbesar PAD berasal dari retribusi pasar, yang mencapai Rp243 juta yang diperoleh dari beberapa pasar besar seperti Pasar Mangkurawang, Tangga Arung, Loa Kulu, serta pasar-pasar lain di bawah pengelolaan Disperindag.
Selain dari pasar, sejatinya Disperidag juga memperoleh pendaptan dari retribusi stand dan parkir, pengelolaan parkir, serta pergudangan. Agar PAD yang diterima dari berbagai sektor itu bisa meningkat, Sayid berkomitmen untuk berupaya mengoptimalkan potensi ini agar kontribusinya meningkat setiap tahun.
“Pengelolaan pasar yang semakin baik akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan daerah,” tuturnya, Sabtu (2/11/2024).
Tahun ini, Disperindag menargetkan PAD sektor perdagangan sebesar Rp 600 juta. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang menargetkan Rp 800 juta. Hal ini disebabkan oleh proses relokasi pasar dan penghapusan tera ulang, yang berdampak pada pendapatan sementara.
“Tentu PAD ini akan dikembalikan lagi untuk pembangunan dan perawatan pasar yang selama ini digunakan oleh masyarakat yang ada di Kukar,” timpalnya.
Untuk itu perlu dukungan juga para pedagang untuk tetap patuh membayar retribusi pasar, hal ini untuk kebaikan mereka juga. Sayid menegaskan bahwa Disperindag akan terus berupaya meningkatkan PAD. Selain sektor pasar, sektor pergudangan juga akan dikembangkan sebagai sumber PAD tambahan.
“Dengan adanya pasar yang baru nanti, kami berharap PAD akan meningkat dan kesejahteraan masyarakat Kukar turut terangkat,” tutupnya. (Yudi/Adv)