Jumat, Desember 13, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PT GRM Dukung Pemberdayaan Desa Batuah Melalui Program Budidaya Jamur Tiram

TENGGARONG – Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, memberikan apresiasi tinggi kepada Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSP) yang dinilai berkontribusi signifikan bagi desa, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan. Salah satu perusahaan yang aktif dalam program TJSP adalah PT Ghani Raya Mandiri (GRM).

Pada Rabu (18/9), Asisten III Bidang Administrasi Umum Setkab Kutai Kartanegara (Kukar), Dafid Haryanto, meresmikan program “Pondok Pangan Etam” di Desa Batuah.

Program ini merupakan inisiatif PT GRM yang berfokus pada budidaya jamur tiram, dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat.

Lokasi budidaya ini terletak dekat dengan SD Negeri 027 Loa Janan dan berfungsi sebagai sarana edukasi bagi para siswa untuk memperkenalkan konsep agrowisata.

Selain itu, PT GRM juga memberdayakan pemuda Desa Batuah dengan memberikan pelatihan teknik budidaya jamur tiram. Inisiatif ini menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.

Abdul Rasyid menyatakan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang baik dengan PT GRM dalam mendukung program-program desa.

“Kami sangat berterima kasih atas kerja sama ini. Program ketahanan pangan yang diinisiasi PT GRM telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan diharapkan dapat membuka peluang pemberdayaan lain,” ungkap Rasyid.

Pada kesempatan tersebut, dua unit bus juga diserahkan oleh perwakilan Forum TJSP untuk digunakan sebagai angkutan sekolah di Desa Batuah.

Abdul Rasyid juga menyoroti kontribusi PT GRM dalam membangun desa, mulai dari pemberdayaan anak-anak sekolah hingga pembangunan infrastruktur, seperti sumur bor, pembangunan jalan, bantuan ambulans, fasilitas air bersih (WTP), hingga penyediaan WiFi gratis ke rumah-rumah warga.

Kepala Teknik Tambang PT GRM, Zulfa Habibinur, menegaskan bahwa program budidaya jamur ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat lokal.

“Kami berharap bantuan ini dapat dikelola dengan baik dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Program ini akan berkelanjutan dengan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan,” ujarnya.

Program Pondok Pangan Etam bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan bagi masyarakat, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang positif.

Zulfa berharap kontribusi perusahaan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Batuah.

Sementara itu, Hetty Sri Tuestiany, Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan di Dinas Ketahanan Pangan Kukar, menjelaskan bahwa program budidaya jamur tiram ini bertujuan memanfaatkan lahan rumah tangga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok kurang mampu.

“Kami berharap program ini dapat meningkatkan pendapatan warga dan mendorong mereka memanfaatkan sumber daya lokal,” tutupnya. (Han)

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular