Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perusahaan Migas Raksasa Italia Bakal Investasi di Indonesia Senilai Rp 250 Triliun

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengabarkan, Eni yang merupakan perusahaan migas raksasa Italia hendak berinvestasi sekitar USD 16 miliar, atau setara Rp 250,56 triliun di Indonesia.

Hal itu disampaikannya selepas mendampingi perwakilan Eni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

“Pengembangan Eni akan menginvestasikan USD 16 miliar di Indonesia, untuk nambah produksi gas,” ujar Arifin.

Arifin mengatakan, investasi itu dikucurkan setelah Eni menemukan cadangan gas dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Aset itu mulanya milik Neptune dengan cadangan 5,8 triliun kaki kubik (TCF).

Selain itu, Eni juga telah merampungkan akusisi proyek strategis nasional (PSN) Indonesia Deepwater Development (IDD) dari Chevron. Pengembangannya nanti akan disatukan dengan Geng North yang juga diusulkan jadi PSN.

“Eni kan sudah beroperasi di situ. Tadinya dia gabung dengan Neptune, lalu Neptune lepas sahamnya diambil Eni. Jadi sekarang 100 persen (Eni), sebelumnya grup ini mengakuisisi IDD-nya si Chevron,” terangnya.

“Kita harapkan start produksinya mulai 2025, 2026, puncaknya di 2027,” kata Arifin Tasrif.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, total volume impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) oleh Indonesia mencapai lebih dari 5,5 juta ton per tahun. Bahkan, angka impor LPG terus berada dalam tren kenaikan.

“LPG kita impor lebih dari 5,5 juta ton per tahun dan trennya terus meningkat,” kata Menteri Arifin dalam acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023).

Padahal, kata Arifin, Indonesia memiliki cadangan gas alam yang melimpah untuk menggantikan LPG. Namun, kekayaan SDA tersebut belum termanfaatkan secara optimal.

“Sementara kita memiliki (cadangan) gas berlebih,” ujar Menteri Arifin.

Beruntung, produksi gas alam dalam negeri terus mengalami tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Menteri Arifin berharap, peningkatan produksi gas alam menggantikan pemakaian LPG di sektor rumah tangga maupun restoran.

“Untuk itu l, transmisi perlu kita bangun baik transmisi listrik dan gas. Transmisi gas ini bisa menggantikan LPG  untuk bisa masuk ke rumah tangga, restoran, hotel, untuk gantikan LPG yang kita impor,” pungkas Menteri Arifin. (Lpt/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular