Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemerintah Coret 12 Proyek Strategis Nasional

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengungkapkan terdapat 12 proyek yang dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komite Percepetan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo.

“Yang kemarin itu saja (yang sampai Oktober ada 12 PSN), sementara itu,” kata Wahyu kepada awak media di Hotel Kempinski, Rabu (10/1/2024).

Sayangnya, Wahyu enggan merinci 12 proyek yang dicoret dari daftar PSN itu. Tapi dia bilang jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tidak akan rampung di tahun ini.

“Jalan Tol Sumatera palingan (tidak rampung tahun ini). Itu ada beberapa ruas yang mungkin tidak bisa dimulai 2024, maka dilanjutkan berikutnya saja. Misalnya, Sumatera yang sirip-siripnya itu, itu kayaknya tidak mungkin 2024,” ungkap Wahyu.

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan empat ruas JTTS dikeluarkan dari jajaran PSN. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengungkapkan efisiensi terhadap daftar PSN tersebut dilakukan guna mengebut penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatra Tahap I dan II sebagaimana arahan prioritas pemerintah.

Dasar dari pelaksanaan PSN adalah Permenko, yang secara berkala akan terus diperbarui. Adapun sesuai Perpres No. 131 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol Sumatera, ruas-ruas tersebut masuk ke dalam pembangunan ruas JTTS Tahap III dan IV,” kata Tjahjo dalam keterangan resmi.

Adapun, daftar empat ruas tol yang dikeluarkan dari daftar PSN antara lain Tol Rantau-Parapat – Kisaran, Tol Langsa-Lhokseumawe, Tol Lhokseumawe-Sigli, dan Tol Dumai-Sigambal – Rantau.

Lebih lanjut, Hutama Karya tengah fokus terhadap penyelesaian JTTS Tahap I sepanjang 965 kilometer (km) dengan target penyelesaian pada Semester I tahun 2024.

Selain itu, Hutama Karya juga mengebut pengerjaan JTTS dengan mengerjakan JTTS tahap II, diantaranya ruas tol Betung–Tempino–Jambi Seksi 3 Bayung Lencir – Tempino (34 km) dengan skema Dukungan Konstruksi (Dukon), dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km).

Di sisi lain, JTTS Ruas Jambi – Rengat mengalami perubahan terhadap nomenklatur. Pembangunan jalan tol ini mengalami perubahan pembiayaan karena memperoleh pinjaman dari AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank) senilai Rp23 Triliun.

Sejumlah strategi percepatan juga dilakukan Hutama Karya untuk menyelesaikan pembangunan JTTS. Mulai dari penerapan digitalisasi konstruksi pada saat perencanaan, hingga tahapan pembangunan fisik jalanan.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 1.030 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 350 km dan 680 km ruas tol operasi.

Adapun, ruas yang telah beroperasi secara penuh di antaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km) yang saat ini dikelola oleh INA, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), dan Tol Medan – Binjai (17 km) yang juga di bawah kelolaan INA.

Kemudian, Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 Ruas Binjai – Stabat (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), dan Tol Binjai – Langsa Segmen Binjai – Kuala Bingai (7,5 km). (Kum/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular