Selasa, Mei 13, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 71

Miris! Program Cek Kesehatan Gratis di Samarinda Sepi Pendaftar

0

SAMARINDA – Dua hari setelah peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG), jumlah peserta yang mendaftar di Puskesmas Air Putih, Samarinda, masih minim. Hingga Selasa (11/2/2025), baru lima orang yang memanfaatkan layanan ini.

Padahal, pemerintah telah melakukan sosialisasi melalui Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota sebelum program ini dimulai. Namun, kenyataannya, banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya CKG, sehingga pemanfaatannya masih rendah.

Menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Air Putih, Ayu Syawalia, mengatakan animo masyarakat belum sebesar yang diharapkan. Ia menilai perlu ada upaya lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan dini.

“Ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi, salah satunya kekhawatiran berlebihan. Seperti ketakutan masyarakat jika di periksa akan ketahuan penyakitnya,” ujarnya.

Untuk pemeriksaan yang sudah dilakukan terhadap 5 peserta CKG, hasil pemeriksaan telah diterima oleh peserta, dengan hasil yang cukup baik.

“Sesuai dengan tujuan CKG, yaitu skrining kesehatan. Artinya kita memberikan dan menekankan edukasi kepada peserta berdasarkan hasil anamnesis dan laboratorium, jikalau ditemukan penyakit serius akan ditindaklanjuti,” jelasnya.

Demi meningkatkan antusias masyarakat untuk mengikuti program CKG, ia menyarankan kepada pemerintah dan lembaga terkait untuk gencar melakukan sosialisasi.

“Kalau bisa ada edaran dari wali kota atau jajarannya, untuk menggalakan antusiasme warga. Terutama untuk penggunaan aplikasi SATUSEHAT Mobile,” demikian Ayu Syawalia.

Pendaftaran CKG mengharuskan pengguna mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile yang sebelumnya merupakan aplikasi PEDULI LINDUNGI. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang masif agar masyarakat bisa mengetahui alur dan tata cara memanfaatkan program CKG.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Nicha R

Setelah Bertahun-tahun Terbengkalai, Stadion Palaran Mulai Dihidupkan Kembali

0

SAMARINDA – Setelah bertahun-tahun terbengkalai, Stadion Palaran akhirnya mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, meresmikan rehabilitasi tahap awal lapangan sepak bola stadion tersebut pada Senin (10/2/2025) malam.

Peresmian ini bukan hanya tentang renovasi fisik stadion, tetapi juga simbol kebangkitan kembali aset olahraga yang pernah menjadi kebanggaan Kalimantan Timur.

Akmal Malik bahkan menyebutnya sebagai “putri cantik yang tertidur”—sebuah metafora tentang potensi besar stadion ini yang selama ini dibiarkan tak terkelola dengan baik.

Stadion Palaran atau Stadion Utama Kaltim diresmikan pada 18 Juni 2008 oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan kapasitas sekitar 35 ribu penonton, stadion ini menjadi venue utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada tahun yang sama.

Tidak hanya itu, stadion ini juga pernah menjadi tempat final dan babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008 serta laga uji coba Timnas U-19 melawan Pusam U-21 pada 2014.

Namun, seiring waktu, gaung kejayaan Stadion Palaran memudar. Kurangnya pemeliharaan dan perhatian membuatnya terbengkalai.

Banyak pihak menyebut stadion ini sebagai “monumen kegagalan” dalam pengelolaan aset daerah, terutama karena lokasi yang jauh dari pusat kota dan kurangnya infrastruktur pendukung.

Kini, Pemprov Kaltim bertekad untuk menghidupkan kembali Stadion Palaran. Rehabilitasi tahap awal mencakup pemasangan lampu stadion dan perbaikan rumput lapangan yang diperkirakan akan optimal dalam 4-5 bulan ke depan.

“Kita berikhtiar untuk merehabilitasi Stadion Palaran dan mendapatkan respons luar biasa. Pemerintah pusat merehabilitasi Stadion Segiri, sementara kita berupaya membangunkan kembali Stadion Palaran,” ujar Akmal Malik.

Menurutnya, Stadion Palaran memiliki keunggulan dibandingkan dua stadion besar lainnya di Kaltim, yakni Stadion Batakan di Balikpapan dan Stadion Segiri di Samarinda.

Dengan lahan yang luas dan fasilitas olahraga penunjang yang cukup lengkap, stadion ini diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Samarinda bagian selatan.

Meski tahap awal rehabilitasi telah berjalan, keberlanjutan proyek ini masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Akmal Malik meminta DPRD Kaltim untuk mengalokasikan anggaran guna melanjutkan rehabilitasi Stadion Palaran pada 2026.

Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menegaskan inisiatif rehabilitasi ini berasal langsung dari Pj Gubernur Kaltim.

“Harapannya, stadion ini bisa kembali dimanfaatkan dan tidak lagi menjadi aset yang terbengkalai,” katanya.

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

Tawarkan Pengalaman Susur Goa, Langkah Pokdarwis Benua Raya Kembangkan Wisata Alam Berkelanjutan

TENGGARONG – Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyimpan kekayaan alam yang mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata. Pemerintah desa (Pemdes) bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Benua Raya dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sanggulan, kini tengah serius menggarap potensi wisata alam di wilayahnya.

Salah satu yang jadi unggulan adalah keberadaan gua alami yang memiliki daya tarik tersendiri. Ketua Pokdarwis Benua Raya, Sopian, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai berbagai langkah persiapan, untuk menjadikan gua tersebut sebagai destinasi wisata yang nyaman dan aman bagi pengunjung.

“Saat ini kami sudah mulai mengelola tempat ini dengan membangun fasilitas pendukung, seperti toilet, penyediaan peralatan penelusuran gua, serta rumah singgah bagi wisatawan,” ujarnya, Selasa (11/02/2025).

Sopian menekankan pentingnya menjaga kelestarian gua yang terbentuk secara alami selama ratusan hingga ribuan tahun. Oleh karena itu, pokdarwis akan menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) khusus bagi wisatawan. Serta menyediakan tempat sampah di beberapa titik strategis untuk memastikan kebersihan dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.

“Kami ingin wisata ini berkembang tanpa mengorbankan kelestarian alamnya. Kesadaran pengunjung dalam menjaga lingkungan sangat diperlukan,” tambahnya.

Sejauh ini, upaya pengelolaan wisata gua di Desa Sanggulan telah mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar. Namun, Sopian berharap adanya perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim). Khususnya dalam peningkatan akses jalan menuju lokasi wisata.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu dalam pembenahan akses jalan menuju wisata ini, agar lebih mudah dijangkau wisatawan dan bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.

Sebagai tambahan informasi, Sopian menuturkan bahwa gua alam di desanya selam ini sudah cukup dikenal di kalangan komunitas pencinta alam di Kaltim. Setiap tahun desanya selalu menjadi langganan tempat pelatihan dan pengembangan diri bagi pencinta alam yang menaruh minat khusu pada aktivitas penelusuran gua atau caving. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

Meski Ada Efisiensi Anggaran, Pemkab Kukar Pastikan Proyek Strategis dan Prioritas Tetap Berjalan

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang mengikuti instruksi pemerintah pusat, tidak akan menghambat proses pembangunan daerah. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono.

Ia memastikan bahwa efisiensi dilakukan dengan strategi matang tanpa mengorbankan proyek prioritas. Menurut Sunggono, Pemkab Kukar telah melakukan empat kali rapat koordinasi untuk merumuskan skema efisiensi belanja daerah. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai optimalisasi penggunaan anggaran pemerintah.

“Kami bersama OPD telah menginventarisasi belanja yang bisa diefisienkan. Ini dilakukan agar efisiensi tetap berjalan, namun kebutuhan utama daerah tetap terpenuhi,” ujarnya, Selasa (11/2/2025).

Berdasarkan hasil rapat koordinasi, efisiensi anggaran dilakukan dengan memangkas belanja yang dianggap tidak mendesak. Beberapa sektor yang mengalami penyesuaian di antaranya adalah perjalanan dinas, Alat Tulis Kantor (ATK), pengadaan kendaraan, serta biaya pemeliharaan fasilitas tertentu.

“Kami memastikan bahwa setiap OPD sudah menginventarisasi kegiatan dan anggarannya, sehingga efisiensi dilakukan secara terukur tanpa mengganggu program yang telah direncanakan,” jelas Sunggono.

Dengan langkah efisiensi yang tepat sasaran, Pemkab Kukar optimistis dapat menjalankan kebijakan pemerintah pusat tanpa mengorbankan pembangunan dan pelayanan publik. Efisiensi bukan berarti pemangkasan besar-besaran, melainkan pengelolaan anggaran yang lebih bijak dan efektif untuk kemajuan daerah.

Meskipun melakukan efisiensi, Pemkab Kukar juga berkomitmen untuk tidak memangkas anggaran yang bersifat wajib, seperti pembayaran utang daerah, belanja pegawai, serta proyek pembangunan yang sudah berjalan.

“Belanja wajib seperti pembayaran pegawai dan pembangunan lanjutan tidak akan dikurangi. Ini agar proyek-proyek strategis tetap berjalan sesuai rencana,” tegasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

GBU Serahkan Rumah Layak Huni di Kubar, Bantu Penanganan Kemiskinan Ekstrem

0

KUTAI BARAT – PT Gunung Bara Utama (GBU) menyerahkan satu unit rumah layak huni kepada warga Kampung Terajuk, Kecamatan Nyuatan, Kutai Barat (Kubar) pada 20 Januari silam. Bantuan ini guna mendukung program penanganan kemiskinan ekstrem. 

Inisiatif ini merupakan kolaborasi GBU dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kubar sebagai bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. 

Bupati Kubar FX Yapan yang hadir pada acara serah terima rumah layak huni bersama jajaran pemerintah daerah setempat menyampaikan apresiasinya atas kontribusi GBU. 

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi GBU dan Bappeda dalam program penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kutai Barat. Inisiatif ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk mendorong keberlanjutan dan kemandirian masyarakat,” ujar Yapan.

External & Affairs Security (EAS) Manager GBU Panji Setyadi turut menyampaikan harapannya pada program pembangunan rumah tersebut. 

“Dengan rumah layak huni ini, kami berharap kualitas hidup dan sanitasi keluarga Bapak Sinardi dapat meningkat sehingga mereka dapat hidup lebih produktif dan semakin sejahtera,” jelasnya. 

Penerima manfaat dari program ini, Sinardi, adalah warga Kampung Terajuk yang selama ini tinggal di rumah sederhana dengan kondisi yang kurang memadai. Dirinya menyampaikan terima kasih dan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. 

“Kami sangat berterima kasih kepada GBU atas bantuan ini. Rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga membawa harapan baru bagi masa depan keluarga kami,” ujar Sinardi.

Pembangunan rumah yang didukung oleh GBU ini dibangun di samping rumah Sinardi lama. Rumah baru dengan tipe 36 ini dilengkapi dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kesehatan penghuni, termasuk ventilasi yang baik dan akses yang memadai ke fasilitas dasar. 

Dengan rumah layak huni ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat setempat. (kn)

MMP dan PLN Berkolaborasi, Pasokan Listrik 140 MVA untuk Smelter Nikel Berkelanjutan

0

BALIKPAPAN – Setiap ton nikel yang diolah di smelter adalah bagian dari rantai industri strategis yang menopang ekonomi Indonesia. Namun, industri smelter juga dihadapkan pada tantangan besar: kebutuhan energi yang tinggi dan tekanan untuk mengurangi emisi karbon. 

PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI) menghadapi tantangan ini dengan solusi inovatif—bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memastikan suplai listrik yang stabil dan ramah lingkungan.

Kesepakatan ini dikukuhkan melalui penandatanganan Amandemen New Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (New PJBTL) Konsumen Tegangan Tinggi di Kalimantan Timur. Dengan kerja sama ini, PLN akan memasok listrik sebesar 140 MVA untuk operasional smelter nikel matte MMP di Kariangau, Balikpapan. 

Keputusan untuk menggunakan infrastruktur listrik eksisting tanpa perlu membangun pembangkit baru semakin mempertegas komitmen MMP terhadap efisiensi energi dan pengurangan jejak karbon.

Menjembatani Tantangan Energi dan Keberlanjutan

Smelter nikel matte MMP dirancang tidak hanya untuk menghasilkan 28.000 ton produk per tahun, tetapi juga untuk menerapkan teknologi berkelanjutan. Dengan mengantongi Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN, MMP memastikan bahwa listrik yang digunakan dalam operasionalnya berasal dari sumber energi yang lebih bersih. 

Direktur Utama PT MMP Adhi Dharma Mustopo menegaskan, kerja sama ini adalah bagian dari langkah strategis MMP dalam menciptakan industri yang bertanggung jawab. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa industri berat pun bisa berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dengan pasokan listrik dari PLN, kami tidak hanya mendapatkan keandalan energi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon nasional dan mendorong transisi energi bersih,” ungkapnya.

Dari sisi PLN, kerja sama ini menjadi bukti komitmen dalam mendukung pertumbuhan industri di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. General Manager PLN UID Kaltimra, Maria G.I. Gunawan, menegaskan bahwa MMP kini menjadi Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) ketiga di wilayah ini. 

“Kami tidak hanya memasok listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan investasi dan ekonomi di Kalimantan Timur. Keandalan pasokan listrik adalah kunci dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui industri yang berkembang pesat,” ujarnya.

Di tengah permintaan global yang semakin meningkat terhadap bahan baku baterai kendaraan listrik, smelter MMP menjadi bagian penting dari agenda hilirisasi nasional. Keberadaan smelter ini memungkinkan Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah tetapi juga meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. 

Langkah MMP dalam memanfaatkan listrik dari PLN sejalan dengan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), memastikan bahwa pertumbuhan industri tidak mengorbankan kelestarian lingkungan.

Lebih dari sekadar kesepakatan bisnis, kolaborasi MMP dan PLN adalah contoh bagaimana industri dan penyedia energi bisa bekerja bersama dalam menciptakan ekosistem industri yang lebih hijau dan inklusif. Dengan menghubungkan investasi, hilirisasi, dan transisi energi, langkah ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri global yang mengarah pada ekonomi berkelanjutan dan target Net Zero Emission 2060. (kn)

Arya Saloka Bintangi Film Drama “Pintu-Pintu Surga”

0

JAKARTA – Aktor Arya Saloka membintangi film layar lebar bertemakan drama “mantan terindah” yang disutradarai Adis Kayl Yurahmah dan diproduseri Dwi Ilalang, Dakaramira Studio berjudul “Pintu-Pintu Surga” (2025).

“Pintu-Pintu Surga” mengisahkan tantangan dalam sebuah keluarga yang harmonis, di mana Arya mengonfirmasi perannya di film akan menjadi seorang ayah dan laki-laki yang bertanggung jawab bernama Arman.

“Arman seorang ayah bertanggung jawab,” kata Arya saat konferensi pers “Pintu-Pintu Surga” di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Arya mengaku mencurahkan segala rasa, khususnya pada adegan-adegan bersama istri di film bernama Widya (diperankan oleh Agla Artalidia), mencoba jujur dengan sifat dari karakter yang ia perankan.

“Saya ngobrol dengan Mbak Adis, kan ceritanya ada masa lalu yang tidak dihadirkan. Kenapa Arman enggak banyak bicara karena kalau ingat si Arman sempat ngobrol dengan Widya kalau Arman dulu sempat akan menikahi Latifah, tapi batal,” kata Arya.

Cerita dimulai dari perjuangan Latifah, seorang ibu tunggal, harus menghadapi kenyataan pahit setelah suaminya meninggal dunia. Karakter yang diperankan oleh Susan Sameh itu harus berjuang membesarkan anaknya yang berkebutuhan khusus (ADHD) seorang diri.

Suatu hari, takdir mempertemukan Latifah dengan Arman, di mana keduanya pernah memiliki kisah cinta masa lalu.

Film mulai ditayangkan untuk umum di bioskop-bioskop se-Indonesia mulai 13 Februari 2025.

Film itu juga mengajak penonton untuk merenungi nilai-nilai kehidupan, cinta, dan pengorbanan.
Dengan alur cerita yang menyentuh, film “Pintu-Pintu Surga” siap memberikan pengalaman emosional yang mendalam.

“Pesan aku buat Widya-Widya lain di luar sana, aku cuma mau bilang, lakukan apa yang membuat kamu bahagia. Widya mempunyai alasan sendiri kenapa dia mau menerima keputusan Arman,” kata Agla yang memerankan karakter Widya.

Sementara itu, Adis selaku sutradara mengatakan genre religi dalam film karena mengangkat sedikit unsur poligami, di mana ada seorang istri yang menerima perempuan lain dalam keluarganya karena itu ada dalam ajaran Islam.

“Widya bisa menjadi ‘struggle’ bukan karena mantan suami, bukan karena apa-apa, tapi karena kereligiusan dia. Jadi ini ke arah mana Pintu-Pintu Surganya,” kata Adis.

“Semoga filmnya bisa dinikmati sebagai sebuah karya dari kita dan mudah-mudahan setelah menonton film ini bisa lebih sabar, lebih bersyukur, dan semoga pintu-pintu surga terbuka lebar,” kata Susan pula. (ANT/KN)

Dony Tri Pamungkas : Timnas U-20 Indonesia Siap Hadapi Iran

0

JAKARTA – Kapten timnas U-20 Indonesia Dony Tri Pamungkas menandaskan timnya siap melakoni laga perdana Grup C Piala Asia U-20 2025 di China menghadapi Iran pada Kamis pekan ini di Stadion Pusat Pelatihan Sepak Bola Pemuda, Shenzhen.

“Alhamdulillah kami semua dalam kondisinya baik. Insya Allah kami sudah fokus dan siap menghadapi pertandingan nanti,” kata Dony dalam laman PSSI, Senin (10/2/2025), setelah dia dan tim tiba di Shenzen sehari sebelumnya.

Dalam kesempatan sama, pelatih timnas U-20 Indra Sjafri menuturkan setibanya di Shenzen timnya langsung menjalani recovery di hotel tempat mereka menginap setelah menempuh perjalanan panjang dari Indonesia.

Pada hari ini, kata dia, timnya akan menggelar latihan perdana di Shenzen.

“Pemain cukup cepat beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan baru,” tutur Indra.

Piala Asia U-20 akan dimainkan pada 12 Februari sampai 1 Maret. Indonesia berada di Grup C bersama Iran, Uzbekistan, dan Yaman.

Setelah pertandingan pertama melawan Iran pada 13 Februari, Jens Raven dan kawan-kawan akan menghadapi juara bertahan Uzbekistan pada 16 Februari.

Tiga hari berikutnya, tim Garuda Nusantara menutup laga babak grup dengan melawan Yaman pada 19 Februari. Tiga pertandingan Indonesia dimainkan di Stadion Pusat Pelatihan Sepak Bola Pemuda Shenzhen, China.

Turnamen ini juga ajang kualifikasi Piala Dunia U-20 2025 di Chile. Tim-tim yang menembus semifinal Piala Asia U-20 berhak tampil di Chile. (ANT/KN)

Rupiah Melemah Dipengaruhi Ketegangan Perdagangan Global

0

JAKARTA – Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi membeberkan bahwa pelemahan nilai tukar (rupiah) dipengaruhi peningkatan kekhawatiran terkait ketegangan perdagangan ekonomi global.

“Trump (Presiden Amerika Serikat/AS Donald Trump) mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium. Langkah ini telah meningkatkan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan dan dampak potensialnya terhadap ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Selain itu, China mulai hari ini telah mengenakan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat sebagai bentuk balasan atas pemberlakuan tarif impor barang dari AS sebesar 10 persen. Sejumlah barang dari AS juga akan dikenai bea masuk 10 persen.

Di sisi lain, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid menjadi faktor kurs rupiah melemah.

Tercatat, tingkat pengangguran AS bulan Januari 2025 menurun jadi 4,0 persen dari sebelumnya 4,1 persen, kenaikan upah naik 0,5 persen dari sebelumnya 0,3 persen, dan ekspektasi inflasi naik 4,3 persen dari sebelumnya 3,3 persen.

“Hasil data ini tentu saja mendukung penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Ariston.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat hingga 75 poin atau 0,46 persen menjadi Rp16.358 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.283 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.350 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.325 per dolar AS. (ANT/KN)

Mentan: Efisiensi Anggaran Tidak Hambat Program Swasembada Pangan

0

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan efisiensi anggaran tidak menghambat program swasembada pangan, yang tetap dijalankan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan hasil yang optimal.

“Kami sudah terbiasa mengelola anggaran terbatas tapi hasil optimal. Tapi, doakan semoga (anggaran) tidak dikurangi,” kata Mentan dalam Rapat Kerja Komite II DPD RI di Gedung DPD RI Jakarta, Senin (10/2/2025).

Mentan memberikan tanggapan terkait rencana efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Meski begitu, Mentan menuturkan apabila terjadi pemotongan anggaran, pihaknya memastikan program pencapaian swasembada pangan tidak akan terhambat.

“Jangan karena anggaran semua terhambat. Apapun yang terjadi tidak masalah, yang penting swasembada tercapai,” ucapnya.

Bahkan menurut Mentan, efisiensi anggaran bukan hal yang baru di Kementerian Pertanian (Kementan).

Pada tahun 2024, Mentan sudah melakukan refocusing anggaran Kementan untuk program prioritas dalam rangka peningkatan produksi padi nasional.

“Kami sudah lakukan terlebih dahulu di 2024. Kami refocusing Rp1,7 triliun untuk pompa, benih, alsintan, program oplah, dan sebagainya. Kami pangkas perjalanan dinas, rehab gedung, gunting pita seremonial,” jelasnya.

Mentan menekankan bahwa pada refocusing tersebut, sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi dikerahkan sehingga anggaran yang ada dapat memberikan hasil yang tetap optimal.

“Saat itu terjadi El Nino, La Nina. Sempat shortage di awal tahun 2024. Tapi alhamdulillah, anggaran terbatas tapi kita mampu menaikkan produksi secara signifikan dan menyelamatkan pangan,” ungkapnya.

Kementerian Pertanian menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025, untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai di 2027.

Mentan mengatakan bahwa target produksi padi pada tahun 2025 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 30 juta ton.

“Dengan kolaborasi seperti ini, target produksi nasional dari 30 juta ton menjadi 32 juta ton pada 2025, saya yakin akan tercapai,” kata Mentan. (ANT/KN)