Selasa, Juli 8, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 21

Rupiah Melemah Dipicu Ketegangan Israel pada Iran

0

JAKARTA – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah dipengaruhi serangan rezim Israel terhadap Iran.

“Kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah secara tiba-tiba menyusul serangan Israel terhadap Iran memicu sentimen risk-off yang meluas,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Pada Jumat, Israel melakukan serangkaian serangan besar-besaran ke sejumlah target militer di Iran, termasuk ke beberapa individu yang dikabarkan memiliki koneksi dengan program nuklir negara tersebut.

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hussein Salami, komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya IRGC Gholamali Rashid, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi dan mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi, wafat akibat serangan Israel ke Iran.

Media siaran Iran Press TV melaporkan bahwa adanya korban jiwa, termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak, yang tewas dalam serangan tersebut, meskipun tidak merinci berapa jumlahnya.

Otoritas Iran membatalkan seluruh penerbangan di bandara Imam Khomeini di Tehran menyusul serangan tersebut, lapor kantor berita ISNA mengutip juru bicara bandara.

Tentara Israel menyatakan bahwa jet-jet tempur mereka telah menyelesaikan tahap pertama dari operasi serangan mereka.

Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, mengatakan rezim Israel telah menetapkan takdir yang pahit dan menyakitkan bagi dirinya sendiri melalui serangan udara terhadap Iran pada Jumat dini hari waktu setempat.

Dalam sebuah pesan kepada bangsa Iran pada Jumat pagi, selang beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan di Tehran dan kota-kota lainnya, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa rezim Zionis harus bersiap menunggu hukuman yang keras.

Di samping itu, investor turut khawatir atas tekanan tarif lebih lanjut pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan segera menaikkan tarif otomotif.

“Ia (Trump) dapat segera menaikkan tarif otomotif (yang) memicu kecemasan baru atas perdagangan hanya sehari setelah mengklaim bahwa kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok telah selesai,” ucap Ibrahim.

Nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 61 poin atau 0,38 persen menjadi Rp16.304 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.243 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat juga melemah ke level Rp16.293 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.237 per dolar AS. (ANT/KN)

KPK Optimistis Singapura Setujui Ekstradisi Buronan KTP-el Paulus Tannos

0

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku optimistis bahwa Pemerintah Singapura menyetujui permintaan ekstradisi buronan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), Paulus Tannos.

“Semuanya masih optimistis ekstradisi yang pertama ini mudah-mudahan bisa terealisasi dan terwujud, sehingga nanti mungkin bisa menjadi sebuah pembelajaran,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Lebih lanjut Setyo menjelaskan bahwa optimisme tersebut dikarenakan Pemerintah Indonesia, termasuk KPK, telah memenuhi permintaan Pemerintah Singapura dalam proses ekstradisi Paulus Tannos.

“Apa yang menjadi kebutuhan Pemerintah Singapura, baik Itu dari dokumen, surat, semuanya kami serahkan. Kurang, kami tambahkan. Masih butuh apa, kami lengkapi,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa bila ekstradisi Paulus Tannos berhasil, maka dapat menjadi contoh untuk buronan kasus lain.

“Mungkin DPO-DPO (daftar pencarian orang) yang lain bisa akan lebih mudah kalau posisinya ketahuan di suatu negara, khususnya Singapura, untuk kami minta ekstradisi,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Hukum, terdapat sidang pendahuluan mengenai kelayakan ekstradisi Paulus Tannos yang akan berlangsung pada 23—25 Juni 2025. (ANT/KN)

Menteri Dikdasmen Minta Fasilitas Ajar di SDN 020 Gunakan Smart Board Interactive

NUSANTARA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meminta agar fasilitas pembelajaran di ruang kelas SD Negeri 020 Sepaku dilengkapi dengan Smart Board Interactive atau layar pintar.

Perangkat ini menggabungkan fungsi papan tulis tradisional dengan teknologi digital interaktif, yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi langsung dengan materi ajar berbasis digital. Menurut Mu’ti, penggunaan teknologi semacam itu sejalan dengan perkembangan era digital saat ini.

“Kan menyesuaikan dengan model sekolahnya. Sudah smart building, juga mengusung konsep green building,” ujar Mu’ti saat meninjau ruang kelas yang masih menggunakan whiteboard konvensional, Jumat (13/6/2025).

Ia menyebut SDN 020 sebagai proyek percontohan pola pendidikan pintar di Ibu Kota Nusantara. Selain metode pengajaran yang inovatif, Mu’ti juga menyarankan kepada Yayasan Astra agar mendukung pengadaan sarana belajar yang lebih modern.

“Kalau whiteboard ini bisa diganti layar pintar, itu bagus. Tapi kalau perangkatnya sudah smart, gurunya juga harus dibikin smart. Jangan sampai fasilitasnya canggih, tapi pemahaman gurunya soal teknologi kurang,” ucapnya.

Peninjauan itu turut didampingi oleh Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono, dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara Waris Muin. Ketua YPA-MDR, Gunawan Salim, yang ikut mendampingi, langsung mengangguk menanggapi saran sang menteri. “Siap, siap, Pak Menteri,” sahutnya.

SDN 020 memang dibangun dengan konsep yang menarik. Lingkungan sekolah bersih, taman asri, dan kini bebas dari banjir. Sekolah yang dikepalai Pujianto ini memiliki 12 ruang kelas berpartisi, laboratorium IPA, dan laboratorium TIK. Jumlah siswanya saat ini mencapai 326 orang, dengan total tenaga pendidik dan staf sebanyak 19 orang.

Rinciannya, terdiri dari 1 kepala sekolah, 13 guru kelas, 1 guru PJOK, 2 guru agama, 1 guru inklusi, dan 1 tenaga tata usaha.

Sekolah ini berdiri sejak 1987 dan mendapatkan bangunan baru melalui dana CSR PT Astra melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR). Lokasi bangunan lama berada di pinggir jalan nasional Desa Bumi Harapan, yang dahulu sering mengalami banjir.

Kini, dengan gedung baru yang mengusung konsep smart building dan green building, sekolah ini juga dilengkapi dengan toilet ramah disabilitas. Hal itu mendapat perhatian khusus dari Hetifah Sjaifudian.

“Toiletnya harus diperhatikan kelayakan dan kebersihannya. Ini sekolah rujukan pendidikan smart dan inovatif,” tegas Hetifah.

Kepala SDN 020, Pujianto, menyampaikan rasa syukur atas pembangunan gedung baru ini. “Kami sangat bersyukur. Sekarang jauh lebih nyaman. Perasaannya senang sekali,” ungkapnya.

Gedung sekolah diresmikan langsung oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti pada Jumat (13/6/2025). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti gedung, didampingi Kepala OIKN, perwakilan sekolah, dan pihak Yayasan Astra.

Sebelum peresmian, rombongan pejabat berkeliling meninjau fasilitas sekolah seperti laboratorium IPA, kantin, mushala, sistem penampungan air, hingga menyapa siswa yang sedang membaca di gazebo sekolah.

Pewarta: Riski/Media Kaltim
Editor: Agus S

TNI AL Lirik Kapal Selam Tanpa Awak untuk Perkuat Deteksi Ranjau Laut

0

JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali ingin memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) kapal patroli dengan kapal selam tanpa awak pendeteksi ranjau.

Hal tersebut dikatakan Ali ketika mengunjungi salah satu booth milik Sangkuriang Internasional di gelaran pameran alutsista Indo Defence 2025, di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

“Kalau kapal patroli baik yang berawak maupun tanpa awak, unmanned surface vehicle maupun yang unmanned underwater vehicle atau autonomous,” kata Ali.

Ali pun sempat melihat beberapa produk yang ada dijajakan dalam booth tersebut. Perhatian Ali pun tertuju pada satu produk yakni Jalarov S11.

Jalarov S11 adalah kapal selam tanpa awak yang berfungsi untuk mendeteksi ranjau aktif yang ada di dalam laut. Tidak hanya itu, kapal selam buatan dalam negeri tersebut juga dapat berfungsi untuk meledakkan ranjau aktif dalam laut.

Direktur R&D Sangkuriang Internasional Agung Aswamedha mengatakan produk tersebut cocok untuk memperkuat TNI AL. Kapal tanpa awak itu dapat menunjang kerja dua kapal buru ranjau buatan Jerman, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

“Jadi, memang ini dibutuhkan untuk kebutuhan mission profile. Karena kami sebagai grup perusahaan, kami fokus untuk men-support TNI AL,” kata Agung saat ditemui di lokasi.

Agung mengaku Ali sangat tertarik dengan produk karena fungsinya yang efektif dan diproduksi oleh perusahaan dalam negeri. Dengan diproduksi dalam negeri, lanjut Agung, Ali tidak perlu khawatir kesulitan mencari suku cadang dan ketika ingin meningkatkan (mengupgrade) teknologi drone bawah air tersebut.

Saat ditanya berapa jumlah unit yang akan dibeli oleh TNI AL, Agung belum bisa menjelaskan secara rinci kepada awak media. Dia hanya memastikan pengadaan unit tersebut sedang dalam proses hingga saat ini.

Sebelumnya, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya berencana memperkuat pangkalan angkatan laut (Lanal) dengan alutsista baru buatan dalam negeri.

“Apabila (kapal patroli) itu bisa dibangun dari dalam negeri maka akan kita maksimalkan yang dari dalam negeri sehingga kita mudah dalam meng-upgrade peralatan tersebut,” kata Ali dalam jumpa pers pemusnahan narkoba seberat dua ton di Batam, Kamis (12/6).

Menurut Ali, penguatan alutsista di setiap pangkalan TNI AL  di beberapa daerah perlu dilakukan guna memperkuat sistem patroli laut di kawasan perbatasan.

Ali sendiri mengakui dalam gelaran pameran Indo Defence yang saat ini sedang berlangsung di Kemayoran, banyak pihak perusahaan asing yang menawarkan TNI AL produk kapal patroli dan teknologi pengawasan baru. (ANT/KN)

Timwas Haji : Tingginya Angka Kematian Jemaah Haji Harus Jadi Bahan Evaluasi

0

JAKARTA – Tim Pengawas Haji DPR RI menyatakan sorotan Pemerintah Arab Saudi atas tingginya angka kematian jemaah haji Indonesia harus menjadi bahan evaluasi mendalam bagi pemerintah dalam hal seleksi kesehatan calon jemaah, khususnya kelompok lanjut usia dengan penyakit penyerta.

“Masukan dari Pemerintah Arab Saudi ini harus menjadi perhatian serius. Mereka bahkan menyampaikan pertanyaan keras: ‘Why do you bring people to death here?’ Mengapa Anda kirim jemaah ke sini hanya untuk meninggal?” kata anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Edy Wuryanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Hal itu disampaikan Edy Wuryanto usai kunjungan Timwas Haji DPR RI ke Daerah Kerja (Daker) Madinah, Arab Saudi, Kamis (12/6/2025).

Anggota Komisi IX DPR RI itu mengemukakan angka kematian jemaah haji Indonesia yang tinggi tersebut menandakan perlunya penguatan instrumen skrining kesehatan.

“Menteri Kesehatan dan seluruh jajarannya, termasuk Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota, harus lebih ketat dalam menyeleksi calon jemaah,” ucapnya.

Dia juga meminta agar proses seleksi kesehatan calon jemaah dilakukan secara ketat sebelum keberangkatan, bukan hanya saat pendaftaran haji.

“Syarat istitha’ah atau kemampuan fisik harus menjadi prioritas, terutama bagi lansia yang memiliki penyakit kompleks, apalagi penyakit terminal yang diprediksi tidak mampu menyelesaikan seluruh rukun haji. Mereka sebaiknya tidak diberangkatkan,” ujarnya.

Menurut Edy, pembayaran biaya haji yang dilakukan sejak 10–15 tahun sebelumnya pun tidak bisa dijadikan patokan untuk keberangkatan haji.

Hal itu karena pemeriksaan kesehatan harus dilakukan ulang menjelang keberangkatan sebagai bagian dari kewajiban negara dalam melindungi keselamatan jemaah.

“Skrining itu harus dilakukan sebelum berangkat. Kalau ternyata kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, bisa digantikan oleh anak atau kerabatnya. Skema penggantian ini harus mulai disosialisasikan,” tuturnya.

Edy menekankan lebih dari 200 orang jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia pada pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga martabat bangsa.

“Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menekan angka kematian jemaah dan menjaga martabat bangsa dalam pelaksanaan ibadah haji,” katanya. (ANT/KN)

AHY: Giant Sea Wall untuk Selamatkan Jutaan Warga Pesisir Utara Jawa

0

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atau IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di Pantai Utara Jawa untuk menyelamatkan masa depan masyarakat dari dampak perubahan iklim.

AHY menegaskan bahwa perlindungan garis pantai bukan sekadar urusan infrastruktur, melainkan menyangkut kelangsungan hidup masyarakat dan eksistensi bangsa.

“Arahan Bapak Presiden RI bukan hanya merupakan respons teknis, tapi sebuah keputusan yang berani untuk menyelamatkan masa depan jutaan rakyat di pesisir utara Jawa. Bagi bangsa yang hidup di kepulauan, melindungi garis pantai adalah melindungi eksistensinya,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

AHY juga menyoroti pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Giant Sea Wall Pantura Jawa sesuai arahan Presiden, untuk melindungi kawasan pesisir dari dampak perubahan iklim.

Salah satu fokus utama pemerintah saat ini adalah pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Pantai Utara Jawa, sebuah proyek raksasa yang telah direncanakan sejak 1995, namun kini mulai direalisasikan. Proyek sepanjang ±500 kilometer dari Banten hingga Gresik ini diperkirakan menelan biaya hingga 80 miliar dolar AS dan akan dilaksanakan secara bertahap dalam jangka waktu 15–20 tahun.

Presiden RI Prabowo Subianto dalam waktu dekat berencana untuk membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.

“Sekarang tidak ada lagi penundaan, kita akan segera mulai itu. Saya sudah perintahkan suatu tim untuk roadshow keliling, dan dalam waktu dekat saya akan bentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa,” kata Prabowo.

Giant Sea Wall, atau Tanggul Laut Raksasa adalah struktur besar yang dibangun di sepanjang garis pantai untuk memisahkan daratan dan laut, dengan tujuan utama mencegah erosi dan kerusakan akibat gelombang.

Di Jakarta, konsep ini diwujudkan melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), yang dirancang untuk melindungi kota Jakarta dari ancaman banjir rob dan penurunan permukaan tanah. (ANT/KN)

Dorong Akses LPG dan Bapokting Lewat Koperasi, Disperindag Kukar Siap Kolaborasi

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat peran Koperasi Merah Putih, dalam mendukung distribusi kebutuhan dasar masyarakat. Salah satu langkah nyata adalah kesiapan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar untuk menggandeng koperasi dalam menyalurkan elpiji 3 kg serta Bahan Pokok Penting (Bapokting) di wilayah Kukar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyebutkan bahwa pihaknya akan berperan aktif dalam menjalin kerja sama distribusi dengan koperasi-koperasi yang telah terbentuk.

“Disperindag akan berperan dalam hal bekerja sama dengan koperasi, khususnya dalam distribusi penjualan elpiji 3 kg. Saat ini sudah ada beberapa koperasi yang sudah terbentuk di Kukar,” ungkapnya, Jumat (13/6/2025).

Namun demikian, Sayid menekankan bahwa inisiatif kerja sama tetap harus datang dari pihak koperasi melalui surat resmi ke Disperindag Kukar. “Kami menunggu koperasi mengajukan kerja sama, baik untuk penjualan elpiji maupun BAPOKTING,” tambahnya.

Sayid juga berharap peran lintas sektor dapat mendukung kesuksesan program “Gerakan Koperasi Merah Putih” yang tengah digagas pemerintah. Dinas Koperasi didorong untuk ambil bagian secara aktif dalam menggerakkan potensi koperasi di daerah.

Tak hanya itu, peran lembaga pendidikan juga dinilai krusial dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional di bidang perkoperasian. Menurutnya, kampus-kampus lokal perlu mempertimbangkan membuka program studi di bidang koperasi.

“Kami menyarankan agar lembaga pendidikan mempersiapkan program studi D1, D2, atau D3 di bidang perkoperasian. Terutama perguruan tinggi seperti Unikarta atau universitas lain di Kalimantan Timur bisa membantu mempersiapkan pendidikan koperasi,” jelasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

PU Kukar Rancang Tiga Titik Kolam Redensi untuk Kurangi Banjir Pemukiman di Tenggarong

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya mengendalikan banjir yang kerap melanda kawasan permukiman di wilayah Tenggarong. Salah satu langkah strategis yang tengah dikaji adalah pembangunan folder, atau kolam retensi, sebagai solusi jangka panjang pengendalian banjir.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Kukar, Awang Agus, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir saat ini adalah berkurangnya daya serap lingkungan akibat alih fungsi lahan.

“Kita sudah banyak membuat kajian terhadap dampak lingkungan sekarang ini. Karena resapan-resapan ini sudah banyak hilang, ada yang bangun rumah, ada yang menambang, macam-macam,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).

Sebagai solusi, pihaknya telah merancang pembangunan tiga titik folder di kawasan rawan banjir, yakni di Jalan Lais, Jalan Gunung Menyapa, dan kawasan Tambak Rel. “Kami sudah ada tiga desain folder di tiga titik yang menurut kajian kami, itu bisa mengurangi banjir di wilayah Tenggarong,” jelasnya.

Namun, pembangunan folder masih terkendala keterbatasan anggaran karena biaya yang dibutuhkan cukup besar. Untuk sementara, Dinas PU Kukar menggunakan berbagai alternatif teknis lain guna meminimalkan banjir.

“Pembangunan folder ini anggarannya lumayan besar. Jadi kita belum tahu kapan bisa direalisasikan, untuk sementara kami masih menggunakan alternatif-alternatif yang paling tidak bisa mengurangi banjir yang ada di Tenggarong,” tegasnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

RSHD Ditutup, Ambulans Dijual, Gaji Tak Dibayar: Begini Kondisi Terkininya

Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) dulunya menjadi kebanggaan warga Samarinda. Berdiri sejak 2003 di Jl. Dahlia No. 4, rumah sakit ini dibangun dari tekad dan pengorbanan keluarga almarhum H. Darjad, seorang perantau dari Amuntai yang dikenal karena kerja keras dan kepedulian sosialnya. Bagi keluarga dan masyarakat, RSHD adalah amanat suci: amal jariyah melalui pelayanan kesehatan.

Saya termasuk yang pernah mempercayakan RSHD untuk kelahiran anak ketiga saya, Muhammad Azka Wirasena, pada tahun 2011. Saat itu, saya sudah bertugas di Bontang sementara istri masih tinggal di Samarinda. Dan memilih RSHD karena banyaknya rekomendasi.

Saya langsung meluncur ke Samarinda setelah menyelesaikan pekerjaan malam itu juga. Namun tak sempat menyaksikan proses kelahiran putra saya. Selama beberapa hari di rumah sakit inilah, saya melihat langsung fasilitas yang tersedia sudah lengkap dan terintegrasi.

Ruang bersalin yang nyaman, perawatan intensif bayi yang memadai, pelayanan 24 jam di IGD, serta deretan poli spesialis seperti anak, kandungan, penyakit dalam, hingga ortopedi.

Almarhum H. Darjad bukan hanya dikenal sebagai tokoh penggerak sosial, tetapi juga kakek dari almarhum Nusyirwan Ismail, Wakil Wali Kota Samarinda periode 2010–2015 dan 2016–2018. Nusyirwan adalah figur publik yang dihormati dan bagian dari keluarga yang turut membangun kepercayaan terhadap RSHD sebagai institusi layanan masyarakat.

Karena itulah saya percaya, RSHD saat itu punya masa depan dan bakal berkembang pesat. Namun kini, masa depan itu meredup perlahan—karena kelalaian dan salah urus.

Teranyar, dari unggahan Facebook, diketahui ambulans milik RSHD dijual bebas. Seorang karyawan menyebut mobil antik dan kendaraan lainnya sudah lebih dulu dilepas tanpa persetujuan ahli waris. Salah satu unit—Isuzu Elf 2006 yang masih tampak baru—ditawarkan seharga Rp150 juta atas nama Mas’ud Darjat, lengkap dengan dokumennya.

Kabarnya penjualan ini tidak transparan. Tanpa persetujuan keluarga. Penjualan dilakukan atas sepengetahuan oknum. Ironisnya, bukan untuk melunasi gaji karyawan. Gaji tetap macet. Sementara manajemen hanya memberi janji—bahwa semuanya akan dibayar paling lambat 29 Agustus 2025. Janji yang sampai hari ini belum terbukti.

Masalah tak berhenti di situ. Status tanah dan bangunan pun bermasalah. Tanah atas nama lima anak H. Darjad, tapi tidak pernah ada perjanjian sewa resmi dengan PT Medical Etam (ME), badan hukum pengelola RSHD. PT Darjad Bina Keluarga (DBK) –yang tercatat sebagai pemilik saham mayoritas– sudah tidak aktif. Akta usang. Izin kedaluwarsa. Manajemen berantakan.

Lebih dari itu, BPJS Kesehatan sudah mencabut kerja sama. Alasannya jelas: RSHD tak memenuhi syarat administratif dan etika profesi.

Dinas Ketenagakerjaan pun angkat tangan. Setelah manajemen mangkir dari tiga kali mediasi, mereka mengeluarkan surat anjuran resmi. “Kalau tidak direspons, pekerja bisa lanjut gugat ke PHI,” kata Reza Pahlevi dari Disnaker Samarinda.

Sebanyak 58 karyawan menuntut hak mereka. Beberapa di antaranya bahkan dipecat sepihak karena berani bersuara.

MANUVER BISNIS, DITUTUP SEMENTARA

Di tengah kekacauan, muncul kabar: salah satu dokter yang juga pemegang saham tengah menawarkan saham kepada rumah sakit swasta besar. Tapi siapa yang diajak bicara? Atas nama siapa? Apakah utang-utang ikut dihitung? Tidak ada kejelasan. Semua berlangsung diam-diam.

Dengan dalih perbaikan internal, manajemen RSHD resmi menghentikan seluruh operasional rumah sakit. Surat penutupan ditandatangani Plt. Direktur Setiyo Irawan. Kondisi lapangan? Pantauan wartawan Media Kaltim menunjukkan suasana sepi. Hanya ada petugas keamanan dan pemeliharaan.

Menurut perwakilan manajemen, Desi Andriani Hangin, hak karyawan akan tetap dibayarkan. Tapi seperti sebelumnya, hanya janji. Tak ada kepastian kapan.

Layanan dihentikan sementara agar pasien tak merasa cemas, katanya. Padahal, yang membuat cemas adalah ketidakpastian dan hilangnya kepercayaan publik.

Ironi. RSHD dibangun dari gotong royong keluarga besar H. Darjad. Visi mereka: rumah sakit modern dengan pelayanan prima.

Di atas kertas, semua lengkap—lebih dari 100 tempat tidur, IPAL Jerman, layanan spesialis. Tapi kini, semua itu hanya nama. Yang tersisa adalah puing konflik dan dugaan pelanggaran hukum.

Penjualan aset yang dilakukan tanpa prosedur jelas menimbulkan pertanyaan besar. Jika terbukti ada pelanggaran, maka mekanisme hukum patut dijalankan. Sebaliknya, jika ada celah untuk penyelamatan, maka sebaiknya semua pihak turut serta memperbaikinya.

Langkah audit menyeluruh, penelusuran aset, dan klarifikasi kepemilikan adalah keniscayaan. Proses ini diharapkan bisa memulihkan kepercayaan publik sekaligus memberikan kepastian kepada keluarga besar H. Darjad untuk kembali berperan aktif dalam menyelamatkan amanat mulia yang telah mereka rawat sejak awal.

Ini bukan soal rumah sakit saja. Ini tentang warisan nilai, tanggung jawab antargenerasi, dan harapan yang seharusnya tetap hidup.

Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.

Prabowo Minta Pemprov DKI Patungan Bangun Proyek Raksasa Tanggul Laut

0

JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto sempat mencari kehadiran Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam penutupan konferensi infrastruktur ICI 2025, guna meminta Pemprov DKI agar mau patungan melalui APBD dalam pembangunan mega proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall).

Presiden menjelaskan bahwa proyek tanggul laut raksasa yang membentang sepanjang 500 kilometer di pantai utara Jawa, dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, membutuhkan biaya pembangunan sebesar 80 miliar dolar AS, termasuk di Teluk Jakarta secara khusus sebesar 8 miliar dolar AS sampai 10 miliar dolar AS.

“Khusus untuk Teluk Jakarta, kemungkinan 8 (miliar) sampai 10 miliar dolar (AS), kalau 8 sampai 10 miliar dolar, saya kira kita sendiri mampu. Di sini ada hadir Gubernur DKI? Tidak? Enggak hadir? Waduh. Coba diselidiki kenapa tidak hadir,” kata Presiden Prabowo seraya berkelakar, dalam sambutannya saat menutup International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Presiden mengatakan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Pramono beberapa hari lalu, dan mengirim utusan untuk memastikan bahwa Pemprov DKI mendukung pembangunan mega proyek yang sudah direncanakan sejak 1995 itu.

Kepala Negara pun mendapat jawaban bahwa Pemprov DKI tentu saja mendukung tanggul laut raksasa yang sudah masuk dalam proyek strategis nasional.

“Saya dapat jawaban ‘dukung’. Alhamdulillah. Karena APBD-nya DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan,” kata Prabowo.

Prabowo pun memproyeksi APBD dari Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan tanggul laut raksasa setidaknya mencapai 8 miliar dolar AS, yang dapat dialokasikan per tahun sebesar 1 miliar dolar AS.

Menurut Presiden, pembangunan tanggul laut raksasa ini memang diprioritaskan untuk Jakarta, serta beberapa kota lain, seperti Semarang, Pekalongan dan Brebes.

“Air itu sudah mengancam kehidupan rakyat kita, harus segera. Dan ini suatu yang harus kita laksanakan dan kita terbuka,” kata Presiden.

Prabowo pun membuka sejumlah perusahaan asing, baik dari China, Jepang, Korea Selatan, hingga kawasan Eropa dan Timur Tengah untuk ikut berinvestasi dalam proyek tanggul laut raksasa.

“Tapi, kita tidak tunggu (kerja sama), kita akan gunakan kekuatan (anggaran) kita sendiri,” kata Presiden. (ANT/KN)