JAKARTA – Presiden Joko Widodo membagikan pengalamannya makan mie pedas yang viral atau ramai menjadi perbincangan publik, dalam video berformat vlog, melalui media sosial Instagram @jokowi.
“Saya sekarang ini di Mataram, NTB dan ingin mencoba miee Gacoan,” ujar Presiden Jokowi dalam videonya yang dipantau di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Selanjutnya video beralih saat pesanan mie Presiden telah datang. Berdasarkan informasi yang diterima sebelumnya, Presiden memesan mie level 0 dan level 1.
“Pesanan sudah datang, miee Gacoan-nya, saya mau coba mie-nya,” kata Jokowi.
Presiden mengatakan mie yang disantapnya pedas sekali. “Pedes, pedes sekali,” kata Jokowi.
Dalam video itu dua menteri yang mendampingi Presiden yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga memberikan pendapatnya tentang mie tersebut.
Basuki mengaku memesan mie level 2 dan kepedasan. Dalam video, Basuki tampak menambahkan kecap pada mie yang disantapnya.
“Level dua tapi sudah..saya kira ini topnya saya makan sampe level dua ini. Tapi sip,” kata Basuki.
Sementara Mentan Amran yang mengikuti Presiden memesan mie level 1, juga kepedasan menyantap mie hingga menyerah.
“Wah enak banget, hanya saja pedasnya ini level satu pedas banget. Tapi karena Presiden makan, aku makan juga, akhirnya menyerah, aku pesan yang kedua,” kata Amran.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk menikmati santap malam di salah satu warung mie di Kota Mataram, dalam kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (30/4/2024) malam.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (1/5/2024) pagi, Presiden tiba di warung mie itu pukul 21.10 Wita. Presiden Jokowi tampil santai dengan menggunakan kaus hitam lengan panjang.
Dalam santap malam tersebut, Presiden Jokowi memesan salah satu menu andalan di kedai tersebut, yaitu mie gacoan level 0 dan level 1, disertai dengan mienuman teh panas dan jeruk panas.
Pada kesempatan itu Presiden juga melayani permientaan swafoto dengan masyarakat di sana. (ANT/KN)
