Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kasus Covid-19 Naik, Warga Diimbau Perketat Protokol Kesehatan

KORANUSANTARA – Indonesia sudah menanggalkan status pandemi. Kendati begitu, bukan berarti Covid-19 benar-benar sudah pergi.

Buktinya, terjadi peningkatan kasus. Berdasar data yang dirilis Kementerian Kesehatan hingga 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid-19 bertambah 35–40 kasus. Sementara itu, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit (RS) tercatat 60–131 orang. Tingkat keterisian RS saat ini sebesar 0,06 persen dan angka kematian 0–3 kasus per hari.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Alasannya, ada peningkatan kembali kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. ”Yang sakit sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak,” kata Maxi.

Dia menerangkan, kenaikan kasus ini didominasi subvarian Omicron XBB 1.5. Varian ini juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. Maxi menyampaikan, meskipun ada kenaikan, kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.

Maxi juga mengingatkan, masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19. Contohnya, batuk, pilek, demam, dan gangguan pernapasan. Yang seperti ini harus segera melakukan pemeriksaan antigen. ”Tentu dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri kalau gejala ringan. Kalau berat, ke rumah sakit,” tuturnya.

Selain disiplin prokes, dia mendorong masyarakat, terutama kelompok rentan, agar menyegerakan vaksinasi Covid-19, baik dosis lengkap maupun booster. Tahun ini masih gratis. ”Tahun depan hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised atau orang yang memiliki masalah dengan sistem imun,” ucapnya.

Sementara itu, meski terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Singapura, Malaysia, dan Indonesia dalam seminggu terakhir, di saat yang sama angka Covid-19 dunia justru sedang menurun. Begitu pula angka kematian akibat Covid-19.

Meski begitu, menurut Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Tjandra Yoga Aditama, WHO meminta angka ini tidak diinterpretasikan sebagai penurunan masalah Covid-19 di dunia. ”Sebab, penurunan angka ini masih perlu dianalisis mendalam. Dapat saja terjadi karena berbagai sebab,” katanya.

Misalnya, peningkatan imunitas karena alamiah tertular atau vaksinasi. Atau, secara umum pelayanan kesehatan membaik dan bisa juga karena sistem pencatatan. (*) 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular