MAGELANG – Sekelompok biksu Thudong tiba di Candi Borobudur pada Senin (20/4/2024) siang. Mereka telah menempuh jarak 60 km dari Semarang.
Tahun ini menandai perjalanan kedua para biksu dalam rangka Thudong menjelang Waisak.
Dilansir dari kabmag, Selasa (21/5/2024), para biksu ini berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, Korea, dan Indonesia, dan perjalanan mereka dipimpin oleh Bhante Kamsai Sumano Mahathera.
Mereka memasuki kawasan candi melalui gerbang Kalpataru sekitar pukul 13.53 WIB, kemudian menuju restoran Manohara untuk beristirahat sebelum melanjutkan ke bangunan candi.
Panitia telah menyiapkan makanan dan minuman ringan untuk memulihkan tenaga mereka.
Bhante Kamsai mengungkapkan bahwa selama perjalanan Thudong, dia merasakan banyak hal baru, terutama sambutan hangat dari masyarakat sepanjang perjalanan, termasuk dari anak-anak sekolah.
Sambutan ini, katanya, meningkatkan semangat, persaudaraan, dan kerukunan di antara mereka.
Satu pengalaman berkesan adalah ketika mereka berangkat pada pukul 5 pagi dan menemukan banyak bunga mawar di jalan sebagai sambutan dari masyarakat.
Ini menunjukkan bahwa mereka telah disambut sejak sebelum jam 5 pagi.
Masyarakat, termasuk yang bukan beragama Buddha, menunjukkan dukungan dengan menyediakan minuman, makanan, buah-buahan, sandal, dan obat-obatan secara gotong royong.
Menghadapi cuaca panas, Bhante Kamsai mengatakan mereka berjalan sejauh 5-7 km sebelum beristirahat, dan jika cuaca terik, mereka akan mulai berjalan lebih pagi, pukul 05.00 WIB.
Salah satu biksu dari Thailand, Phraathikan Suphit, yang baru pertama kali mengikuti Thudong, merasa terkesan dengan sambutan hangat dari masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim.
Jamal Mawardi, GM PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), juga menyambut kedatangan para biksu Thudong sebagai apresiasi atas perjalanan mereka dari Semarang yang berakhir di Candi Borobudur.
Penyambutan dilakukan di restoran Manohara karena faktor cuaca, berbeda dengan tahun lalu yang dilakukan di gerbang Kalpataru.
Para biksu mengakhiri perjalanan mereka dengan melakukan pradaksina di struktur candi dan berdoa. (JP/KN)