Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Isran, Kawinan dan Surduk

Catatan Rizal Effendi

MINGGU (26/5) kemarin saya bersama Pak Isran Noor. Mantan gubernur Kaltim, yang lagi persiapan mengikuti Pilgub 2024. Di sela-sela kesibukannya, dia menyempatkan diri menghadiri resepsi sejumlah pernikahan di Samarinda dan Balikpapan. “Saya berusaha hadir untuk membahagiakan pengantin dan keluarga mereka,” katanya.

Habis acara undangan resepsi di Samarinda, dia langsung meluncur ke Balikpapan. Kebetulan saya juga mendapat undangan. Resepsi pernikahan  Rina dan Banoe di Hotel Novotel. Ramai sekali. Saya lihat pengantin dan kedua orang tuanya mengenakan baju adat Banjar yang sebagian sudah dimodifikasi lebih trendi.

Banoe lengkapnya Banoe Wikantyoso adalah putra Pak Sudjatmiko dan Ibu Puji Astuti. Pak Miko panggilan akrab Sudjatmiko adalah arsitek senior di Balikpapan di bawah bendera PT Eksakta Profesitama. Banoe juga arsitek. Dia menjadi salah seorang direktur Eksakta. Sedang Ibu Puji dikenal sebagai politisi Partai Demokrat dan pernah menjadi anggota DPRD Kaltim.

Rina lengkapnya Nisrina Rihhadatul Aisy adalah putri keluarga Pak Yusuf (alm) dan Ibu Nursiah. Dia adalah dokter kecantikan. Pimpinan cabang Athena, klinik kecantikan milik dr Richard Lee, di samping Hotel Midtown Balikpapan.

Pak Miko sangat akrab dengan para wali kota Balikpapan. Sebelum saya, dia sering mendampingi Pak Tjutjup Suparna dan Pak Imdaad Hamid. Juga ada beberapa gedung kantor Pemkot yang dirancang langsung olehnya.

Sekitar pukul 14.00 Pak Isran sampai di tempat acara. Saya dan Pak Zen langsung menemani. Dia tak bisa langsung menyalami pengantin, lantaran Bu Puji dan teman-temannya masih ikut goyang-goyang. Lagu pengiringnya, Rungkat, yang memang lagi populer.

“Sebentar ya Pak, kita ikut nari dulu,” kata Bu Puji. Pak Isran oke saja. Dia juga menikmati. Saya lihat yang ikut berjoget mewakili tiga generasi. Ada yang muda, setengah tua dan tidak muda lagi. Tapi semua bersemangat dan seperti merasa muda semua.

Setelah itu, baru Pak Isran diundang naik panggung. Dia menyalami mempelai dengan semangat termasuk kepada kedua orang tua. Dia didaulat menyampaikan pesan kepada mempelai. Saya dipanggilnya untuk menemani. “Ini adalah wali kota Balikpapan, sedang yang ada adalah penggantinya,” katanya setengah berseloroh.

Lalu dia mengucapkan selamat. “Semoga kedua mempelai menjadi pasangan sakinah, mawaddah dan warahmah,” katanya lantang. Tak lupa Isran juga menyampaikan status dirinya, yang menjadi “janda” (Baca: duda) menyusul berpulangnya istri tercinta, Hj Norbaiti. “Kali di sini ada yang “duda” (baca: janda),” katanya membuat para undangan tertawa.

Seorang ibu berbisik kepada saya: “Kita doakan pemimpin kita, Pak Isran mendapat pendamping sebaik almarhumah Ibu Norbaiti,” katanya penuh doa.

Pak Isran sempat duduk dan menyaksikan Banoe yang sempat beraksi memukul drum bersama band penghibur acara. Rupanya Banoe juga seorang pemusik. Itu grup band Imagine, terbentuk waktu mereka sekolah di SMA Patra Dharma Balikpapan. Jadi sekalian reuni. Imagine sempat bikin lagu berjudul “Malam Ini Tanpamu.”

Pak Isran sempat dikerubuti ibu-ibu, yang minta foto bersama. Sejak di dalam ruangan sampai ke luar. Sesekali ada juga yang minta foto dengan saya. Di antara penari muda yang tampil ternyata ada beberapa atlet dansa Kaltim yang dipersiapkan ke PON XXI di Aceh dan Sumut. Pak Isran akan menjadi ketua kontingen.

Sebelum Pak Isran datang, saya bersama istri, Bunda Arita dan kedua cucu saya, Defa dan Dafin lebih dulu mengucapkan selamat kepada mempelai. Saya sempat bertemu Bu Yetti Noor, istri almarhum wali kota H Tjutjup Suparna. “Pak Miko yang minta saya datang,” katanya tampak sehat. Bu Yetti sekarang tinggal di Jakarta dan Bandung.

Pak Isran tidak sempat makan. Ternyata dia ingin singgah di Warung Coto Makassar Daeng Tutu di Gunung Guntur. Sayangnya sop konronya sudah habis. Jadi pesan sop saudara saja. Beberapa warga yang lagi makan di sana kesenangan. Semua dibayari Pak Isran. Kan semua bersaudara.  “Terima kasih Pak, semoga Bapak sukses di Pilgub nanti,” kata mereka sambil minta foto bareng.

Ada dua anak perempuan yang duduk di samping Pak Isran. Si adik duduk di SD, sedang sang kakak di SMA 5. Rambut si adik sempat dibelai Pak Isran. “Belajar yang rajin ya, biar nanti jadi orang hebat dan sukses,” katanya memberi semangat.

SUDAH 400 RIBU

Sementara itu, berkaitan dengan pencalonannya, Isran-Hadi sudah memutuskan tidak menggunakan jalur perseorangan atau independen. Akan tetap penyerahan surat dukungan (surduk) diputuskan masih berlangsung sampai Rabu besok.

“Setelah itu kami tidak menerima lagi, tanpa mengurangi penghormatan kami terhadap warga Kaltim yang begitu bersemangat memberikan dukungan,” ujar Ketua Tim Pemenangan Isran-Hadi, Iswan Priady bersama Ketua Harian Huzainsyah Akma dan Muhammad Rozai sebagai sekretaris.

Dalam surat edarannya, Iswan menjelaskan, bahwa batas waktu penyerahan surat dukungan ditentukan hari Rabu, 29 Mei 2024 pada pukul 17.00 Wita. Yang berada di Samarinda bisa langsung ke Isran-Hadi Center, Jl Arif Rahman Hakim No 20.

Iswan atas nama Isran-Hadi menyampaikan penghargaan dan terima kasih karena surat dukungan yang masuk lebih 400 ribu. Jumlah itu di atas syarat pencalonan perseorangan.  “Terima kasih kepada semua warga Kaltim, semoga keinginan kita untuk memenangkan Pak Isran-Hadi diijabah oleh Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa,” katanya.

Tim Pemenangan Isran-Hadi juga mengajak warga Kaltim terus memberikan dukungan kepada Isran-Hadi sampai waktu pencoblosan, 28 November mendatang. “Jadi komunikasi kita jangan putus,” kata Akma menambahkan.

Sejauh ini, partai-partai masih terus berproses untuk menentukan bakal calon gubernur Kaltim, yang nanti diberi  rekomendasi. Ketiga bakal calon itu adalah Isran Noor (IN), Haji Rudy Mas’ud (Harum) dan Mahyudin.

Pak Isran menyatakan optimis pada saatnya sejumlah partai memberikan dukungan kepada dia dan pasangannya Hadi Mulyadi. Saat ini yang sudah memastikan rekomendasinya kepada Isran-Hadi adalah Partai Demokrat.

Dua partai besar, PDIP dan Gerindra kabarnya cenderung memberikan rekomendasi kepada Isran. Menyusul partai-partai lainnya. Di sisi lain Harum dan Mahyudin juga terus berusaha melakukan hal yang sama.

Bagi Harum, jika dukungan partai lain terbatas, dia tetap bisa berangkat dengan perahu sendiri. Partai Golkar mengantongi 15 kursi di DPRD Kaltim, melebihi batas persyaratan sebanyak 11. Tentu yang harus berjuang keras adalah Mahyudin, yang saat ini tidak berpartai.

Wakil Ketua DPD RI ini mengakui perjuangannya untuk mendapatkan kursi partai tidak gampang. Dia  berada di antara “dua raja.” Raja Naga dan Raja Minyak. “Ya kita merendah saja,” katanya. Isran sendiri tetap menghargai upaya yang dilakukan calon lain. “Insyaallah perjuangan kita tetap membawa hasil yang terbaik,” katanya penuh semangat. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular