BALIKPAPAN – Keluhan warga terkait pendidikan, ketersediaan air bersih, dan antrean bahan bakar minyak (BBM) menjadi perhatian khusus bagi Anggota DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, usai melaksanakan reses di sejumlah wilayah di Kota Balikpapan. Ia berkomitmen membawa permasalahan ini ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mencari solusi.
Selama reses, Damayanti menyoroti minimnya jumlah sekolah tingkat SMA/SMK di Balikpapan, yang tidak tersebar merata di semua kecamatan.
Hal ini menyulitkan lulusan SMP untuk masuk ke SMA/SMK negeri, terutama dengan penerapan sistem zonasi.
Akibatnya, banyak siswa terpaksa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta dengan biaya yang lebih tinggi.
“SMA/SMK di Balikpapan masih minim dan persebarannya tidak merata. Harapannya, ada pemerataan agar semua lulusan SMP dapat tertampung,” ujar Damayanti baru-baru ini.
Krisis Air Bersih dan BBM
Selain masalah pendidikan, warga Balikpapan juga mengeluhkan keterbatasan akses terhadap air bersih.
Masalah ini dinilai sebagai isu yang mendesak untuk segera diselesaikan, mengingat air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
Tak hanya itu, antrean panjang di SPBU yang sering terjadi di Balikpapan juga menjadi perhatian.
Damayanti menyebut bahwa persoalan distribusi BBM di wilayah tersebut harus mendapatkan solusi yang lebih konkret dari pemerintah daerah.
Komitmen untuk Perubahan
Sebagai wakil rakyat, Damayanti menegaskan komitmennya untuk mengawal aspirasi masyarakat ini ke tingkat provinsi.
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera merumuskan kebijakan yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Reses menjadi momentum penting bagi anggota DPRD untuk mendengarkan langsung suara masyarakat.
Dengan aspirasi yang telah dihimpun, Damayanti berharap Pemprov Kaltim dapat menjadikan isu-isu ini sebagai prioritas dalam perencanaan pembangunan mendatang.
“Itu yang akan kita perjuangkan di tingkat provinsi. Semua demi kesejahteraan warga Balikpapan,” tegasnya. (Adv)
Penulis: Hanafi