Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas di Beberapa Titik Rawan

LUMAJANG – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Sabtu malam pukul 22.13 WIB.

Laporan tertulis dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, yang dilansir oleh Antara menyatakan bahwa durasi erupsi kali ini tercatat selama 127 detik.
Meskipun terjadi erupsi, tidak teramati adanya kolom erupsi yang mencapai ketinggian tertentu.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 16 Maret 2024, pukul 22.13 WIB, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 23 mm.

Jumlah letusan Gunung Semeru yang tercatat oleh petugas sebanyak 118 kali dalam periode waktu sejak 1 Januari hingga 16 Maret 2024 pukul 23.00 WIB.

Dalam pengamatan kegempaan pada Sabtu pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas Gunung Semeru tercatat mengalami 28 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan durasi gempa mencapai 45-120 detik.

Meskipun tertutup kabut, Gunung Semeru masih terlihat jelas secara visual. Namun, tidak teramati adanya asap kawah, dan cuaca pada saat itu berawan hingga hujan dengan angin lembah mengarah ke utara.

Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Lebih lanjut, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Ant/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular