TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Kabupaten Berau, Frans Lewi, menyerukan langkah proaktif dari pemerintah daerah, instansi vertikal, dan masyarakat untuk melindungi kawasan pesisir dan kepulauan terluar di Berau dari potensi bencana alam.
Salah satu upaya yang ia usulkan adalah penanaman mangrove secara masif sebagai pelindung alami bagi wilayah pesisir.
“Penanaman mangrove ini penting untuk mencegah bencana seperti abrasi atau dampak tsunami sekaligus menjaga kelestarian ekosistem pesisir,” ujarnya.
Frans menjelaskan bahwa mangrove memiliki peran penting dalam menahan gelombang besar, mengurangi risiko banjir, serta melindungi habitat laut. Oleh karena itu, Frans Lewi meminta Pemerintah Kabupaten Berau, dinas terkait, perangkat desa, hingga masyarakat pesisir untuk bergotong royong melaksanakan program penanaman mangrove.
Selain itu, politisi Partai Hanura ini mengajak perusahaan di Berau untuk berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia mengusulkan agar program CSR diarahkan pada penanaman mangrove serta pemberdayaan masyarakat lokal, misalnya melalui pengembangan wisata ekowisata dan kegiatan riset.
“Partisipasi perusahaan dapat memberikan dampak yang lebih luas, baik untuk menjaga lingkungan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekowisata,” tambahnya.
Frans juga menekankan perlunya edukasi bagi masyarakat pesisir tentang manfaat mangrove dan ancaman bencana lingkungan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, ia berharap mereka dapat berperan aktif dalam menjaga ekosistem pesisir.
“Edukasi dan sosialisasi sangat penting agar masyarakat memahami bahwa mangrove tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi seperti mendukung perikanan dan pariwisata,” ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah untuk rutin melakukan pendataan luas lahan mangrove di Berau. Pemantauan ini dianggap penting untuk memastikan upaya konservasi berjalan berkesinambungan.
“Pendataan dan pemantauan yang konsisten akan memastikan ekosistem mangrove tetap terjaga, sekaligus memberikan panduan untuk kebijakan perlindungan lingkungan yang lebih baik,” jelasnya.
Frans berharap kolaborasi lintas pihak dalam menjaga ekosistem mangrove dapat menciptakan lingkungan yang lebih tahan terhadap bencana serta mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.
“Dengan ekosistem mangrove yang terjaga, kita tidak hanya melindungi alam, tetapi juga memberikan warisan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (ADV/KN)