TANJUNG REDEB – Adanya kampung berstatus rawan pangan di Bumi Batiwakkal menjadi sorotan Anggota Komisi II DPRD Berau, Darlena.
Ia menuturkan, dengan adanya kampung berstatus rawan pangan tentu sangat memprihatinkan. Untuk mengatasi hal tersebut, dinilainya dibutuhkan sinergi antar seluruh pihak. “Kami di DPRD sudah sering menyuarakan persoalan ini untuk segera dicarikan solusinya. Saya harap segera ada tindaklanjutnya,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagai langkah awal menekan jumlah kampung berstatus rawan pangan, masyarakat jangan hanya menjadi konsumtif saja. Namun ikut serta memproduksi bahan-bahan yang mereka konsumsi. “Saya rasa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai hal tersebut. Jadi tidak hanya membeli saja, tetapi juga mampu swasembada,” terangnya.
Darlena menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau harus mampu menyelesaikan permasalahan rawan pangan melalui program-program mengenai hal tersebut. “Jika perlu instruksikan OPD terkait melahirkan ide atau gagasannya untuk mengatasi rawan pangan itu. Dengan catatan hanya fokus ke kampung-kampung yang berstatus rawan pangan,” katanya.
Kendati demikian, Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mendorong jajaran eksekutif berinovasi untuk membantu masyarakat yang berada di kampung berstatus rawan pangan. “Harus diberikan perhatian khusus. Saya harap segera ada solusi dan tindaklanjutnya,” pungkasnya. (ADV/KN)