Jumat, Mei 3, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anak Vincent Rompies Tersangkut Kasus Bullying, Ini Tanggapan Sekolah Binus

JAKARTA – Salah satu pelaku perundungan dan kekerasan di Binus Serpong, Tangerang Selatan, diduga anak dari artis Vincent Rompies. Hal tersebut dibenarkan oleh pihak Binus.

“Iya (salah satu pelaku anak Vincent),” kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2024).

Haris belum banyak berkata mengenai keterlibatan anak dari Vincent Rompies. Dia hanya memastikan pihak sekolah bakal memanggil orang tua para pelaku.

“Proses pemanggilan,” jelasnya.

”Sejauh ini, dalam penanganan sekolah dan menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti. Kita sudah memanggil yang terlibat dan masih dalam proses,” lanjut Haris.

Haris menjelaskan, pihaknya akan terus mendorong tercipta inklusivitas, menghadirkan rasa simpati dan empati, serta saling menghormati.

“Kami peduli dengan kenyamanan dan keamanan seluruh siswa, guru dan staf kami dan sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat,” terang Haris.

Haris menegaskan, pihaknya juga memberikan dukungan kepada korban, menegakkan aturan sekolah, dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi.

”Kami mendorong budaya & value yang positif dan inklusivitas dalam komunitas sekolah, Binus School Serpong tidak akan mentoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apapun,” tutur Haris.

Dia menambahkan, kejadian perundungan tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah dan semua yang terlibat akan diproses sesuai aturan dan kebijakan sekolah. Namun, Haris memastikan Binus akan memberikan sanksi kepada para pelaku bila terbukti bersalah. Hal itu sudah tertuang dalam peraturan sekolah

Kepolisian sedang menangani kasus dugaan perundungan (bullying) bahkan pelecehan yang terjadi di salah satu sekolah kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi menyebutkan, korban telah membuat laporan ke polisi.

”Sudah kita tindak lanjuti, penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP. Proses hukum sedang berjalan,” kata Alvino saat dikonfirmasi.

Alvino menjelaskan, saat ini ada satu korban yang mendapat perawatan di rumah sakit. Namun, terkait luka yang dialami korban, dia belum mau menjelaskan secara detail sebab masih menunggu diagnosis dokter.

“Penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek tempat kejadian perkara (TKP). Proses hukum sedang berjalan,” ucap Alvino Cahyadi.

Sebelumnya, viral kabar terjadi aksi kekerasan di Binus Serpong, Tangerang Selatan. Dalam informasi yang beredar disebutkan di sekolah tersebut ada siswa yang membentuk geng dan sudah berlangsung 9 generasi.

Geng ini menamakan diri Geng Tai (GT). Kelompok ini dikendalikan oleh senior kelas 12 yang disebut Agit. Agit selain bertugas sebagai pemimpin juga menjadi pihak yang merekrut anggota baru.

Keuntungan bergabung dengan geng ini yakni diberi uang, mendapat parkir kendaraan dekat Binus, dan yang terpenting adalah status hierarki yang lebih tinggi dibanding siswa lain. Siswa yang tidak bergabung ke dalam geng kerap mendapat perundungan atau bullying bahkan pemukulan.

Geng Tai ini biasanya nongkrong sepulang sekolah di Warung Ibu Gaul (WIG) yang terletak di belakang sekolah. Di sana mereka biasa melakukan kegiatan menyimpang, seperti merokok, vaping, dan melakukan kekerasan, termasuk melalukan rekruitmen anggota baru.

Syarat untuk masuk ke geng ini harus melewati beberapa tahapan. Mulai dari disuruh meneriakan nama seseorang, membelikan makanan untuk senior, mendapat aksi kekerasan hingga pelecehan. (JP/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular