Jumat, Januari 24, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Meski Stok Langka, Presiden Jokowi Tak Akan Naikkan HET Beras

JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan tidak akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras. Ia menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanfaatkan hal tersebut, meski pun mendapat permintaan dari pengusaha ritel untuk menurunkannya guna mengantisipasi kelangkaan stok.

“Tegas, HET tidak disesuaikan. HET sudah diputuskan oleh Presiden tidak disesuaikan. Jadi tetap,” tegas Bayu di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Adapun penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang turut disalurkan ke toko ritel modern sepanjang 2024 diperkirakan mencapai 1,2 juta ton. Bayu mengatakan, upaya ini akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Jadi target SPHP yang 1,2 juta ton setahun kita ternyata sebagian besar habis sampai dengan bulan April, ya enggak apa-apa. Nanti kita lapor lagi bahwa ini sudah terpakai sekian banyak untuk menstabilkan harga, dan bantuan pangan juga jalan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta Pemerintah untuk merelaksasi harga eceran tertinggi sejumlah bahan pokok.

Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menuturkan, sejumlah harga bahan pokok telah melampaui HET. Oleh sebab itu, perubahan HET diperlukan agar peritel dapat terus menyediakan bahan pokok guna mencegah kekosongan atau kelangkaan di gerai-gerai ritel modern.

“Kami memerlukan sikap Pemerintah dan pihak berwenang untuk merelaksasi pula aturan main HET yang ditetapkan sehingga peritel dapat terus membeli, menyediakan dan menjual kebutuhan pokok bagi masyarakat,” ujar Roy beberapa waktu lalu.

Relaksasi ini pun bertujuan mencegah kekosongan dan kelangkaan bahan pokok, terlebih pada Februari 2024 para peritel mulai melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan Ramadhan dan Idul Fitri di gerai ritel modern. (lpt/KN)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular