TENGGARONG – Semangat gotong-royong kembali menjadi napas utama dalam upaya membangun ekonomi lokal. Menyambut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat perekonomian rakyat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) tengah bersiap membentuk Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan yang belum memiliki koperasi aktif.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DiskopUKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, menyebutkan bahwa terdapat 52 desa dan kelurahan di Kukar, yang hingga kini belum memiliki koperasi aktif. Ini menjadi sasaran utama dalam gelombang pertama pembentukan koperasi berbasis nasionalisme ekonomi tersebut.
“Program ini bukan hanya menindaklanjuti arahan pusat, tetapi juga menjadi momentum bagi desa untuk mandiri secara ekonomi. Kita ingin koperasi hadir dari bawah, dari musyawarah warga, bukan hanya sekadar instruksi dari atas,” tegas Thaufiq, Kamis (22/5/2025).
Program Koperasi Merah Putih mengedepankan prinsip inklusivitas dan keberlanjutan. Oleh sebab itu, pendekatan yang digunakan tidak hanya sekadar pembentukan kelembagaan koperasi, melainkan juga evaluasi dan revitalisasi koperasi yang sudah ada. DiskopUKM Kukar akan mendorong musyawarah desa atau kelurahan sebagai forum untuk menilai kondisi koperasi masing-masing wilayah.
Thaufiq menjelaskan bahwa koperasi tidak dapat berjalan tanpa peran aktif masyarakat. Karena itu, warga setempat akan dilibatkan sebagai pengawas internal dan penerima manfaat. “Koperasi yang tidak hadir dari aspirasi masyarakat biasanya tidak bertahan. Maka kami dorong musyawarah sebagai titik awal pembentukan dan pengembangan koperasi,” ujarnya.
Terkait pengurus koperasi, Thaufiq menegaskan bahwa fleksibilitas tetap diberikan. Meski pengurus dapat berasal dari luar desa, peran masyarakat lokal tetap harus dominan dalam operasional dan pengawasan.
Saat ini, DiskopUKM Kukar tengah memfinalisasi skema pelaksanaan program. Beberapa perangkat daerah akan dilibatkan, termasuk camat, kepala desa, dan lurah. Kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci dalam mempercepat realisasi koperasi yang sehat dan berdampak langsung pada ekonomi warga.
“Ini bukan sekadar pembentukan koperasi, ini tentang membangun kemandirian desa secara ekonomi. Kami optimis dengan kerja sama yang baik, Koperasi Merah Putih bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi Kukar,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i