Jumat, April 25, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Resmikan Embung Maluhu, Bupati Kukar Sebut Air adalah Kunci Produktivitas Petani

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian. Hal itu kembali dibuktikan melalui peresmian Embung di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, pada Rabu (23/4/2025).

Meski embung tersebut telah lama dirasakan manfaatnya oleh warga, terutama para petani. Namun baru pada hari itu infrastruktur penampung air itu diresmikan secara simbolis oleh pemerintah daerah.

Embung yang dibangun di atas lahan setengah hektare ini mampu menampung air hingga 3 ribu meter kubik air. Embung ini mampu mengairi lahan pertanian seluas 15 hektare, yang dikelola oleh beberapa kelompok tani (Poktan) di Kelurahan Maluhu.

“Kami ingin embung ini dimanfaatkan dengan baik. Kami juga ingin memastikan bahwa infrastruktur ini sudah tuntas dan mulai difungsikan secara optimal untuk menunjang produktivitas pertanian,” ujarnya.

Edi Damansyah juga mengatakan, embung ini merupakan wujud nyata perhatian Pemkab Kukar terhadap kebutuhan dasar petani, yaitu air. Ia menegaskan bahwa penyediaan sumber air menjadi fokus utama dalam pembangunan infrastruktur pertanian di Kukar.

“Permasalahan utama petani kita saat ini adalah air. Kehadiran embung ini diharapkan menjadi solusi konkret bagi petani Maluhu dalam meningkatkan produktivitas mereka,” jelasnya.

Bupati juga meminta warga setempat untuk menjaga dan merawat embung tersebut sebagai amanat bersama, demi keberlanjutan fungsi dan manfaatnya dalam jangka panjang. “Infrastruktur pertanian seperti ini harus dijaga dengan baik. Ini adalah bagian dari amanah pembangunan yang kita bangun bersama,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, upaya pembangunan sektor pertanian di Kukar telah diperkuat melalui kolaborasi bersama TNI, khususnya Kodim 0906/Kukar dan Kodim 0908/Bontang.

Kerja sama tersebut meliputi pembangunan Jalan Usaha Tani, embung, saluran irigasi, hingga sumur bor. Kolaborasi ini diwujudkan melalui program Karya Bhakti dan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

“Evaluasi kami menunjukkan bahwa kebutuhan air menjadi tantangan utama. Insya Allah, kami akan terus penuhi kebutuhan itu di seluruh kecamatan di Kukar,” tutupnya. (Adv)

Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular