Jumat, Januari 31, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pelatihan Pengelolaan Keuangan TKI Perkebunan Kelapa Sawit di Kampung Ijok, Selangor, Malaysia

TANJUNG SELOR, BERAU – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Berau sukses melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat internasional berupa pelatihan pengelolaan keuangan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kampung Ijok, Selangor, Malaysia. Program yang berlangsung selama 2 hari yakni mulai tanggal 19 sampai 20 Mei 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan TKI yang bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit. TKI sering menghadapi tantangan dalam mengatur keuangan mereka, seperti tekanan sosial untuk mengirim uang dalam jumlah besar ke kampung halaman, kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, hingga kesulitan menyisihkan pendapatan untuk tabungan atau investasi. Melalui pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai strategi praktis, termasuk cara membuat perencanaan anggaran, pentingnya menabung, dan tips investasi sederhana untuk membantu mereka mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Latar Belakang Program: Mengatasi Tantangan Finansial TKI

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah salah satu pilar penting bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya memberikan kontribusi melalui remitansi yang membantu ekonomi nasional, TKI juga menjadi duta bangsa yang membawa citra positif Indonesia di luar negeri. Namun, di balik kontribusi besar tersebut, banyak TKI menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan.

Beberapa masalah yang sering muncul antara lain rendahnya literasi keuangan, gaya hidup konsumtif, tekanan sosial untuk mengirim uang dalam jumlah besar ke kampung halaman, serta kurangnya akses terhadap layanan perbankan dan investasi. Hal ini menyebabkan banyak TKI gagal menyisihkan dana untuk tabungan atau investasi jangka panjang. Akibatnya, mereka kerap menghadapi kesulitan finansial ketika kembali ke tanah air. Berangkat dari kondisi ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Berau mengambil inisiatif untuk melaksanakan pelatihan literasi keuangan yang bertujuan membekali para TKI dengan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Program ini juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, termasuk para pekerja di luar negeri.

Kegiatan ini dirancang dengan cermat untuk memastikan keberhasilannya. Berikut adalah tahapan yang dilaksanakan: 1. tahap perencanaan dan koordinasi 2. peninjauan lapangan 3. pelaksanaan pelatihan dan terakhir 4. evaluasi dan tindak lanjut. Tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Dr. H. Muhammad Bayu, MM memulai kegiatan dengan melakukan koordinasi intensif bersama pihak terkait, termasuk pemilik kebun kelapa sawit dan Masyarakat  lokal. Persiapan logistik, penyusunan materi pelatihan, serta survei awal untuk memahami kebutuhan peserta menjadi fokus utama dalam tahap ini. Sebelum pelatihan dimulai, tim melakukan peninjauan langsung ke perkebunan kelapa sawit di Kampung Ijok. Dalam kunjungan ini, tim mengamati kondisi kerja TKI, pola pendapatan, serta tantangan keuangan yang mereka hadapi. Temuan ini menjadi dasar dalam menyesuaikan materi pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan peserta. Pelatihan berlangsung selama dua hari di Balai Komunitas TKI di Kampung Ijok. Materi pelatihan disampaikan oleh para ahli dari FEB Universitas Muhammadiyah Berau dengan metode interaktif, seperti simulasi, diskusi kelompok, dan studi kasus. Beberapa topik yang dibahas meliputi: pentingnya literasi keuangan, strategi pengelolaan keuangan yang efektif, cara menghindari utang konsumtif dan tips menabung dan investasi sederhana. Setelah pelatihan, tim melakukan evaluasi untuk menilai efektivitas program. Peserta diminta memberikan umpan balik mengenai materi yang disampaikan dan manfaat yang mereka rasakan. Selain itu, tim juga merekomendasikan adanya sesi pelatihan lanjutan untuk mendukung penerapan ilmu yang telah diajarkan.

Antusiasme dan Dukungan Peserta

Pelatihan ini diikuti oleh 11 TKI yang bekerja di sektor perkebunan sawit di Kampung Ijok. Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka merasa bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan mereka, terutama dalam membantu mereka mengelola pendapatan dengan lebih bijak. Salah satu peserta, Sumariyo, mengungkapkan, “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Selama ini, kami tidak tahu bagaimana cara mengatur keuangan dengan baik. Pelatihan ini membuka mata kami bahwa menabung dan berinvestasi itu penting, terutama untuk masa depan.” Hal senada juga disampaikan oleh Purwanto, seorang TKI yang telah bekerja di Malaysia selama lima tahun. “Kami bekerja keras di sini, tapi sering kali uang habis begitu saja tanpa sisa. Pelatihan ini memberi kami ilmu yang sangat bermanfaat untuk mengelola penghasilan kami.”

Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini memberikan banyak manfaat, baik bagi TKI, komunitas lokal, maupun pihak penyelenggara. Berikut adalah beberapa manfaat utama: 1. Bagi TKI Meningkatkan literasi keuangan: Peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip dasar pengelolaan keuangan, seperti perencanaan anggaran, tabungan, dan investasi.Mengurangi risiko kesalahan finansial: Dengan pengetahuan yang lebih baik, peserta dapat menghindari jebakan utang atau investasi yang merugikan.Persiapan masa depan: Pelatihan ini membantu peserta mempersiapkan masa depan yang lebih stabil, seperti menabung untuk pendidikan anak atau memulai usaha setelah kembali ke Indonesia. 2. Bagi Komunitas TKI Peningkatan kualitas hidup: Dengan kemampuan mengelola keuangan yang lebih baik, kualitas hidup komunitas TKI di Kampung Ijok meningkat secara keseluruhan. Pemberdayaan komunitas: Kegiatan ini menciptakan solidaritas di antara TKI untuk saling berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain. Bagi Universitas Muhammadiyah Berau. Peningkatan dampak sosial: Kegiatan ini memperkuat peran universitas dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Penguatan hubungan internasional: Program ini menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dengan komunitas TKI.

Saran untuk Keberlanjutan Program

Agar program seperti ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas, beberapa saran yang dapat dipertimbangkan adalah: 1. Peningkatan durasi dan intensitas pelatihan: Dengan waktu yang lebih panjang, peserta dapat mempelajari materi dengan lebih mendalam. 2. Penggunaan teknologi: Pengenalan aplikasi keuangan digital dapat membantu TKI mengelola keuangan mereka secara lebih praktis. 3. Pendampingan lanjutan: Sesi konsultasi berkala dapat memastikan penerapan ilmu yang telah diajarkan. 4Replikasi program: Program serupa dapat dilakukan di lokasi lain yang memiliki banyak komunitas TKI, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Berau berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk mendukung pemberdayaan TKI secara lebih luas. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan literasi keuangan di kalangan TKI dapat terus meningkat, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi keluarga dan perekonomian Indonesia.

Penulis: Dr. Muhammad Bayu          

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular