SAMARINDA – Calon Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dengan mengadakan Lomba Menyumpit yang memperebutkan Piala Rudy Mas’ud di Desa Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara.
Acara ini bertujuan untuk menjaga tradisi dan seni budaya masyarakat Dayak yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Rudy Mas’ud menyampaikan bahwa kegiatan lomba sumpit ini adalah bentuk pelestarian seni budaya Kalimantan Timur yang perlu terus dijaga.
“Turnamen ini akan menjadi Piala Bergilir yang diadakan setiap tahun. Ini penting agar nilai-nilai budaya leluhur kita tetap terjaga di tengah globalisasi yang bisa mengancam kelestarian budaya lokal,” ujarnya.
Calon Gubernur Kaltim nomor urut 2 ini menambahkan bahwa ke depan, ia akan memfasilitasi panggung berskala nasional maupun internasional untuk memperkenalkan budaya Dayak lebih luas lagi.
“Kalimantan Timur sekarang adalah Ibu Kota Nusantara, dan seni budaya kita harus dijaga agar tetap mendunia. Adat Dayak ini tidak hanya milik Kaltim, tapi juga dikenal di berbagai negara seperti Malaysia dan Thailand,” jelasnya.
Ketua Panitia Lomba, Ronald Panjaitan, menjelaskan bahwa turnamen ini diikuti sekitar 270 peserta dari berbagai kabupaten/kota.
Kompetisi terdiri dari kategori Tunggal Putra (95 orang), Tunggal Putri (50 orang), Beregu Putra (27 tim dengan 3 peserta per tim), dan Beregu Putri (13 tim dengan 3 peserta per tim).
Acara berlangsung selama dua hari, dengan upacara penutupan dan penyerahan hadiah dijadwalkan pada 16 November di lokasi yang sama.
Dalam hal teknis, Ronald menyebutkan bahwa pelaksanaan lomba dikoordinasikan oleh panitia lokal yang berpengalaman dalam olahraga tradisional menyumpit.
“Kami dibantu oleh Laskar Mandau sebagai tim manajemen, sementara pelaksanaan teknis di lapangan melibatkan penggiat sumpit bersama lembaga adat Desa Pampang,” ujarnya.
Ketua Adat Budaya Pampang, Esron Palan, juga menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini terus didukung.
“Kami berharap masyarakat bersama pemerintah dapat melestarikan budaya ini. Kehadiran Pak Rudy Mas’ud sebagai generasi muda yang peduli budaya sangat membanggakan,” katanya.
“Kami berharap dengan pelaksanaan turnamen ini, budaya menyumpit tetap hidup dan dikenal luas, menjadi kebanggaan bagi Kalimantan Timur dan daya tarik bagi wisata budaya Pampang,” tutupnya.
Penulis: Hanafi