KORANUSANTARA – Wuling semakin agresif menyasar market kendaraan listrik (EV) di segmen entry level dan first buyer. Pabrikan asal Tiongkok itu merilis varian Air ev dengan banderol di bawah Rp 200 juta setelah mendapatkan subsidi. Produk tersebut diproyeksikan meningkatkan penyerapan mobil listrik tanah air.
Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menyatakan, sebagai salah satu produsen kendaraan listrik di RI, pihaknya melihat tren EV yang meningkat menjadi peluang untuk menghadirkan produk yang mudah dijangkau siapa saja. Serta, dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
’’Hal tersebut mendasari Wuling dalam meluncurkan varian terbaru Air ev Lite guna menjawab kebutuhan akan mobil listrik. Serta, dapat menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai wilayah di Indonesia,’’ ujar Dian di sela-sela peluncuran Wuling Air ev Lite di GIIAS.
Air ev Lite tidak memiliki banyak perbedaan secara tampilan dan baterai. Yang beda adalah fitur voice command berbahasa Indonesia yang tidak terdapat pada varian itu. Perihal kemampuan jelajahnya, Air ev Lite masih mengusung baterai Lithium Ferro-Phosphate berkapasitas 18 kWh yang berkompetensi untuk dikendarai hingga 200 kilometer saat terisi penuh.
Dengan hadirnya Air ev Lite, secara keseluruhan mobil listrik pertama Wuling di Indonesia itu memiliki tiga varian, yang terdiri atas Long Range, Standard Range, dan Lite. Seluruh varian tersebut diproduksi di pabrik Cikarang, Jawa Barat.
Isu harga di mobil listrik memang sering dianggap jadi kendala untuk masyarakat dapat mengadopsi kendaraan jenis tersebut. Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini bahwa secara bertahap harga mobil listrik akan turun. ’’Mudah-mudahan bisa turun terus karena teknologi berkembang terus,’’ ujar Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi.
Bukan hanya harga, masalah komponen kendaraan listrik juga disebut sebagai kendala produksi dan pasar mobil listrik di RI. Nangoi menilai perlu ada lokalisasi komponen untuk memangkas harga mobil listrik. ’’Sementara pasar untuk mobil listrik di Indonesia masih kecil. Jadi, kita bekerja sama dengan pabrikan-pabrikan besar seperti Toyota, Wuling, Hyundai, atau lainnya untuk ambil bagian paket untuk dirakit di sini,’’ ujarnya. (*)