Selasa, Juli 8, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Kukar Sudah Rasakan Manfaat Program Berobat Cukup dengan KTP Ala Aul-Rendi

TENGGARONG – Kunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad (AM) Parikesit, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), dr Aulia Rahman Basri, bersama wakilnya Rendi Solihin pastikan program layanan kesehatan gratis cukup dengan KTP, telah terimplementasikan dengan baik.

Dalam kunjungan ini, Aul-Rendi meninjau langsung proses pendaftaran pasien rawat jalan, yang langsung dilayani dengan baik dengan hanya menunjukkan KTP Kukar. Keduanya juga sempat mengunjungi dua pasien yang dilayani secara optimal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD AM Parikesit, dengan hanya menunjukkan KTP.

“Tadi berobat cuman pakai KTP ya, enggak diminta apa-apa lagi kan, sudah mudah kan?” tanya Aul-Rendi pada salah satu orang tua pasien balita yang dijawab dengan anggukan pertanda setuju.

Hasil kunjungan ini menandakan bahwa realisasi salah satu program Kukar Idaman Terbaik, sudah bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini membuktikan komitmen Aul-Rendi yang berjanji akan langsung tancap gas, tanpa perlu membuat program 100 hari kerja di awal kepemimpinannya.

Aulia juga menjelaskan kunjungan ini merupakan bentuk tindak lanjut, dari kunjungan Bupati sebelumnya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di beberapa daerah, salah satunya di Kecamatan Kembang Janggut.

“Kemarin kita ke Puskesmas Kembang Janggut, kita juga memastikan bahwa berobat dengan KTP itu berjalan dengan baik di FKTP,” sebut Aulia, di sela-sela kunjungannya, pada Senin (7/7/2025)

“Hari ini di RSUD AM Parikesit kita lihat di layanan rawat jalan dan IGD itu sudah berlaku (berobat dengan KTP),” sambungnya.

Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, Aul-Rendi memastikan bahwa tidak ada syarat-syarat tambahan bagi pelayanan kesehatan di Kukar. Namun, dalam kesempatan ini mereka juga turut menggarisbawahi bahwa layanan kesehatan cukup dengan KTP hanya berlaku bagi warga Kukar.

“Jangan sampai nanti banyak kasus yang menyatakan bahwa layanan kesehatan masih diminta ini dan itu. Ternyata setelah dilihat KTP-nya bukan orang Kukar,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD AM Parikesit, Martina Yulianti, memastikan bahwa program berobat cukup dengan KTP sudah berjalan secara menyeluruh di RSUD AM Parikesit.

“Tidak ada lagi syarat tambahan seperti fotokopi KTP, fotokopi KK, atau formulir tambahan. Cukup tunjukkan KTP asli, langsung dilayani,” ujarnya.

Meski begitu, ia juga tetap memberikan penjelasan bahwa tidak semua keluhan masyarakat bisa langsung dilayani di rumah sakit dan cukup ditangani di FKTP. Mengingat ada sekitar 144 diagnosa non-gawat darurat atau false emergency yang sebenarnya tidak perlu ditangani di IGD.

“Ini yang harus terus kami sosialisasikan. Karena kalau semua pasien datang ke IGD, yang betul-betul darurat justru tidak dapat tempat,” serunya.

Terkait masalah pemisahan layanan tersebut, ia menjelaskan bahwa rumah sakit tidak bekerja sendiri dan bukan pihak yang memiliki kewenangan tunggal akan hal tersebut. Karena RSUD hanya bertugas melayani, sementara sistem pembayarannya tetap melalui BPJS Kesehatan.

“BPJS adalah bagian dari sistem negara. Jadi transformasi pembiayaan dan layanan rujukan tetap mengacu pada aturan BPJS. Program ini sejalan dengan kebijakan nasional,” tutupnya. (Adv)

Penulis: Ady Wahyudi
Editor: Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img