TANJUNG REDEB – Rencana pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pegat Bukur di Kabupaten Berau mendapat perhatian luas, khususnya dari Anggota DPRD Berau, Sakirman.
Ia menekankan bahwa pembangunan ini tidak hanya menjadi langkah penyelesaian persoalan sampah, tetapi juga peluang untuk mengembangkan sistem pengelolaan limbah yang lebih modern dan bernilai ekonomi.
“Dengan total kebutuhan anggaran mencapai Rp 170 miliar, kita harus memastikan bahwa proyek ini benar-benar membawa manfaat yang besar. Konsep yang matang dan berbasis inovasi adalah kuncinya,” ujarnya.
Menurut Sakirman, sampah bukan sekadar masalah, melainkan peluang besar jika dikelola dengan benar. Ia berharap pembangunan TPA Pegat Bukur tidak hanya berfokus pada pembuangan limbah, tetapi juga mencakup teknologi pengolahan modern seperti daur ulang dan pengolahan menjadi energi terbarukan.
“Sampah dapat didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomi atau diolah menjadi sumber energi. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa mengubah masalah ini menjadi keuntungan,” jelasnya.
Ia juga menyarankan agar proyek ini dirancang sebagai pusat pengelolaan sampah terpadu yang melibatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta. Hal ini dinilai dapat menciptakan kesadaran lingkungan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat.
Sakirman mendukung langkah Pemkab Berau untuk menjalankan pembangunan TPA Pegat Bukur secara bertahap, guna mengurangi beban anggaran daerah. Ia percaya, pendekatan ini memberikan ruang untuk menyesuaikan prioritas pembangunan lainnya tanpa mengorbankan kualitas proyek.
“Pembangunan bertahap bisa menjadi solusi agar anggaran tetap efisien. Pemkab juga bisa memanfaatkan peluang kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengurangi tekanan keuangan,” tambahnya.
Disamping itu, dirinya mengusulkan agar Pemkab Berau membuka ruang bagi investor atau mitra swasta untuk mendukung operasional TPA. Dengan melibatkan pihak ketiga, teknologi modern dapat diterapkan tanpa membebani APBD secara berlebihan.
“Keterlibatan pihak swasta tidak hanya membantu dari sisi pendanaan, tetapi juga membawa inovasi dalam pengelolaan sampah yang mungkin belum kita miliki,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan pentingnya transparansi dalam seluruh proses pembangunan TPA Pegat Bukur, mulai dari perencanaan hingga implementasi. Ia juga berharap Pemkab Berau dapat menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjadikan TPA ini sebagai solusi jangka panjang bagi masalah sampah di daerah.
“Transparansi adalah kunci agar masyarakat mendukung penuh proyek ini. Dengan pengelolaan yang baik, TPA Pegat Bukur bisa menjadi model bagi daerah lain,” pungkasnya. (ADV/KN)