PPU – Salah satu target besar Presiden RI Joko Widodo pada 2024 ini ialah menurunkan angka stunting hingga 14 persen secara nasional. Untuk mendukung target tersebut, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan berbagai upaya yang telah mencapai 17 persen.
Salah satunya, dengan mengkolaborasikan kegiatan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) di setiap sekolah di PPU.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Linda Romauli Siregar mengatakan salah satu bentuk implementasi dari SLP dapat menugaskan anak untuk mengerjakan bakti sosial. Salah satunya dengan berbagai makanan-makanan bergizi kepada keluarga yang tidak mampu.
Ia jelaskan berbagai kegiatan kreatif dapat dilakukan oleh setiap sekolah. Dalam penerapan SLP tidak kaku, dengan harapan dapat mempraktikkan berbagai nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari.
“Salah satunya kegiatan berbagi makanan ke sesama akan menimbulkan empati dan dalam prosesnya akan melibatkan kerja sama juga gotong royong,” tambahnya.
Linda mengatakan berbagai kegiatan menarik ini dapat juga dikemas lebih variatif. Sehingga tidak hanya bicara bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat muncul, tetapi juga bermanfaat bagi sekitar.
“Saya ajak ini kepala-kepala sekolah lainnya untuk hadir di SLP SMP Negeri 5 Penajam, agar dapat mencontoh dan mengelaborasinya dalam berbagai bentuk kegiatan,” jelasnya.
Bahkan, menurut Linda kegiatan SLP ini ke depannya akan dijadikan sebagai upaya mengentaskan stunting. Sebelumnya, pihaknya akan mempersiapkan dahulu kebutuhan data daerah mana saja yang merupakan kantung-kantung stunting. Sehingga kegiatan SLP tersebut akan divariasikan dengan kegiatan pengentasan stunting.
Selain itu, siswa akan dilibatkan dalam proses pengentasan stunting. Sehingga selain nilai-nilai Pancasila yang muncul, tetapi juga siring dengan pengentasan stunting di PPU.
“Kami akan data dulu kantung-kantung stuntingnya, selanjutnya kita dorong kegiatan penurunan stunting melalui SLP,” pungkasnya.
Pewarta: Nelly Agustina
Editor: Nicha R