JAKARTA – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali ingin memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) kapal patroli dengan kapal selam tanpa awak pendeteksi ranjau.
Hal tersebut dikatakan Ali ketika mengunjungi salah satu booth milik Sangkuriang Internasional di gelaran pameran alutsista Indo Defence 2025, di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
“Kalau kapal patroli baik yang berawak maupun tanpa awak, unmanned surface vehicle maupun yang unmanned underwater vehicle atau autonomous,” kata Ali.
Ali pun sempat melihat beberapa produk yang ada dijajakan dalam booth tersebut. Perhatian Ali pun tertuju pada satu produk yakni Jalarov S11.
Jalarov S11 adalah kapal selam tanpa awak yang berfungsi untuk mendeteksi ranjau aktif yang ada di dalam laut. Tidak hanya itu, kapal selam buatan dalam negeri tersebut juga dapat berfungsi untuk meledakkan ranjau aktif dalam laut.
Direktur R&D Sangkuriang Internasional Agung Aswamedha mengatakan produk tersebut cocok untuk memperkuat TNI AL. Kapal tanpa awak itu dapat menunjang kerja dua kapal buru ranjau buatan Jerman, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.
“Jadi, memang ini dibutuhkan untuk kebutuhan mission profile. Karena kami sebagai grup perusahaan, kami fokus untuk men-support TNI AL,” kata Agung saat ditemui di lokasi.
Agung mengaku Ali sangat tertarik dengan produk karena fungsinya yang efektif dan diproduksi oleh perusahaan dalam negeri. Dengan diproduksi dalam negeri, lanjut Agung, Ali tidak perlu khawatir kesulitan mencari suku cadang dan ketika ingin meningkatkan (mengupgrade) teknologi drone bawah air tersebut.
Saat ditanya berapa jumlah unit yang akan dibeli oleh TNI AL, Agung belum bisa menjelaskan secara rinci kepada awak media. Dia hanya memastikan pengadaan unit tersebut sedang dalam proses hingga saat ini.
Sebelumnya, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya berencana memperkuat pangkalan angkatan laut (Lanal) dengan alutsista baru buatan dalam negeri.
“Apabila (kapal patroli) itu bisa dibangun dari dalam negeri maka akan kita maksimalkan yang dari dalam negeri sehingga kita mudah dalam meng-upgrade peralatan tersebut,” kata Ali dalam jumpa pers pemusnahan narkoba seberat dua ton di Batam, Kamis (12/6).
Menurut Ali, penguatan alutsista di setiap pangkalan TNI AL di beberapa daerah perlu dilakukan guna memperkuat sistem patroli laut di kawasan perbatasan.
Ali sendiri mengakui dalam gelaran pameran Indo Defence yang saat ini sedang berlangsung di Kemayoran, banyak pihak perusahaan asing yang menawarkan TNI AL produk kapal patroli dan teknologi pengawasan baru. (ANT/KN)