Kamis, November 21, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TNA 2024 Resmi Dibuka, Pemkot Bontang Dorong Kompetensi SDM Sesuai Kebutuhan Industri

BONTANG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim menggelar kegiatan Training Need Assessment (TNA) 2024, yang berlangsung di Bontang Nusantara area PC VI PKT Bontang, pada Rabu (23/10/2024) pagi. Kegiatan ini dibuka Pjs Wali Kota Bontang, Munawwar.

Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim, Rozani Erawadi, Kepala UPTD BLKI Bontang Ismid Rizal, Kepala BPVP Samarinda, UPTD BLKI Balikpapan, Suryaningsih, Kadisnaker Bontang Abdu Safa Muha, BNN serta unsur OPD terkait dan perusahaan.

Dalam sambutannya, Munawwar menekankan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi tuntutan persaingan kerja yang semakin ketat.

“Kualitas dan kompetensi tenaga kerja kini menjadi faktor krusial dalam keberhasilan pembangunan industri. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan para tenaga kerja, agar siap bersaing dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam sektor industri,” ujar Munawwar.

Pelatihan kerja yang akan dilaksanakan dalam program TNA bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan, serta mempertahankan kualitas kerja tenaga kerja, agar dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik dan menjadi ahli di bidangnya. Hal ini sejalan dengan tujuan utama dari pelatihan, yaitu membekali tenaga kerja dengan sikap, pengetahuan, dan keahlian yang relevan untuk mendukung tanggung jawab dalam dunia kerja.

TNA sendiri merupakan proses identifikasi dan analisis kebutuhan pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan potensi SDM di sebuah organisasi atau perusahaan. Program ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri di setiap daerah.

Melalui TNA, pemerintah juga berupaya mengantisipasi permintaan industri terhadap keterampilan tenaga kerja.

“Kami berharap program ini mampu menjadi langkah awal dalam mendistribusikan keterampilan yang berkualitas melalui pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan sektor industri,” tambah Munawwar. (adv/kn)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular