Selasa, Juli 8, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tegaskan Peran Strategis, BAKORMAD Kaltim Komit Jaga Hak Masyarakat Adat

SAMARINDA – Di tengah geliat pembangunan dan dinamika sosial Kalimantan Timur, Badan Komando Laskar Masyarakat Adat Dayak (BAKORMAD) menegaskan eksistensinya sebagai garda terdepan pembela masyarakat adat. Organisasi ini baru saja merayakan satu tahun kiprah perjuangannya pada Senin (7/7/2025), bertepatan dengan peresmian sekretariat barunya di Jalan Talang Sari Regency, Tanah Merah, Samarinda Utara.

Perayaan satu tahun ini ditandai dengan seremoni pemotongan pita sebagai simbol diresmikannya sekretariat BAKORMAD Kaltim, yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan organisasi sejauh ini. Suasana syukuran berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.

Prosesi pemotongan pita oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim, H. Victor Yuan, SH., MH, dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Drs. Firminus Kunum, M.Si. (Foto: Hanafi)

Panglima Wilayah BAKORMAD Kaltim, Effendi, SH., M.Hum, menyampaikan bahwa meski masih berusia muda, organisasi ini telah menunjukkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat khususnya dalam menghadapi kriminalisasi dan konflik agraria yang menyasar warga adat.

“BAKORMAD hadir untuk melindungi hak-hak masyarakat adat, tapi kami memilih pendekatan intelektual, bukan kekerasan. Kita utamakan otak dulu, baru otot jika situasi tak bisa dikendalikan,” ungkap Effendi, yang akrab disapa Fendi Dayak.

Organisasi ini kini memiliki kepengurusan lengkap di 10 kabupaten/kota se-Kaltim dengan estimasi keanggotaan mencapai 7.000 orang. “Kami tumbuh cepat karena kebutuhan di lapangan nyata,” ujarnya.

Fendi juga menegaskan posisi BAKORMAD dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Meski mendukung, organisasi ini tetap mengambil sikap kritis terhadap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.

“Kami tidak ingin pembangunan mengabaikan masyarakat adat. Kalau ada yang menyimpang, kami akan gaspol. Tidak setengah-setengah,” tegasnya.

Kehadiran Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim, H. Victor Yuan, SH., MH, memperkuat semangat acara syukuran tersebut. Menurutnya, BAKORMAD dan DAD memiliki tujuan yang sejalan dalam memperjuangkan eksistensi adat dan budaya Dayak di tengah arus modernisasi.

“Organisasi adat ini harus terus hidup meski tanpa sokongan negara. Kita harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, karena belum tentu ada anggaran dari pemerintah,” ujar Victor.

Ia menilai keberadaan organisasi seperti BAKORMAD penting untuk menjaga kesinambungan perjuangan identitas dan hak masyarakat adat.

Menutup acara, Fendi Dayak menyerukan pentingnya perbaikan ekonomi sebagai dasar membangun stabilitas sosial di Kalimantan Timur. Ia meyakini bahwa akar dari berbagai konflik di masyarakat adalah ketimpangan ekonomi dan pengangguran.

“Kalau masyarakat punya penghasilan, mereka tidak akan cari masalah. Jadi ekonomi yang sehat akan memperkuat harmoni,” katanya.

Acara syukuran tersebut turut dihadiri oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Drs. Firminus Kunum, M.Si, serta tokoh-tokoh BAKORMAD seperti Sekretaris Wilayah Simon Jaang, SH dan Kepala Pasukan Thomas Ngau, SH. Perwakilan dari berbagai daerah juga tampak hadir, menandakan dukungan kuat terhadap BAKORMAD sebagai organisasi adat yang terus berkembang.

Sebagai catatan, BAKORMAD merupakan organisasi adat Dayak berskala nasional yang memiliki perwakilan di berbagai provinsi di Indonesia.

Organisasi ini diharapkan menjadi kekuatan sosial budaya yang tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga memperjuangkan masa depan yang adil bagi generasi penerus.

Penulis: Hanafi

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img