JAKARTA – Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melemah dipengaruhi rencana pertemuan Amerika Serikat (AS) dengan China di Swiss.
“Rencana pertemuan AS dan China untuk menegosiasikan tarif di Swiss memberikan sentimen positif ke pasar keuangan. Sayangnya, ini juga mendorong penguatan dolar AS yang sebelumnya terpuruk karena ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang melambat karena kebijakan tarif,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Melansir Xinhua, dilaporkan bahwa akan ada pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng selama kunjung ke Swiss dari 9-12 Mei 2025.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China menyatakan, pihaknya bersedia untuk terlibat dalam dialog tentang tarif dan isu-isu terkait dengan mempertimbangkan ekspektasi global, kepentingan nasional, serta seruan dari industri dan konsumen Amerika.
China menegaskan posisi siap melakukan perang tarif hingga akhir jika dipaksa. Di sisi lain, pintu untuk perundingan dengan AS tetap terbuka.
Dalam arti, setiap negosiasi diminta harus berdasarkan rasa saling menghormati, kesetaraan dan manfaat timbal balik.
Apabila pihak AS ingin menyelesaikan melalui dialog, lanjutnya maka harus menyelesaikan dampak negatif dari tarif dan menghormati aturan perdagangan internasional yang berbasiskan nilai keadilan dan fairness, serta suara-suara rasional dari semua sektor.
AS juga diperingatkan agar tak menggunakan dialog sebagai kedok pemaksaan atau pemerasan, dan menekankan bahwa China takkan mencapai kesepakatan apapun bila mengorbankan prinsip-prinsip keadilan dan fairness.
Meninjau sentimen lain, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga disebut sedang konsolidasi menghadapi pengumuman hasil rapat kebijakan moneter AS dinihari nanti.
“Kenaikan tarif bisa memicu The Fed memberikan pandangan yang lebih ke arah pengetatan moneter dibandingkan pelonggaran. Ini juga memicu penguatan dolar AS,” ucap Aris.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.550 per dolar AS dengan support di sekitar Rp16.400 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.461 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.449 per dolar AS. (ANT/KN)