KORANUSANTARA – Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza dikosongkan. Salah satu pejabat di Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa Israel telah memerintahkan evakuasi menyeluruh terhadap fasilitas kesehatan yang terletak di Bait Lahia tersebut, Kamis, 23 November 2023. Waktu yang diberikan hanya 4 jam.
Presiden Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengungkapkan, relawan mereka di RS Indonesia telah dipindahkan ke sekolah dekat RS Eropa di Rafah. Mereka berlindung di sekolah tersebut bersama dengan ribuan pengungsi lainnya. MER-C merupakan lembaga amal yang mendanai berdirinya RS Indonesia.
’’Rumah Sakit Indonesia sekarang kosong,’’ terang Sarbini. ’’Para dokter dan korban luka dipindahkan ke RS Eropa,’’ tambahnya. Belum jelas apakah tiga relawan dari Indonesia akan ditarik dan dipulangkan.
Umm Mohammed al-Ran, seorang perempuan yang dievakuasi dari RS Indonesia menuju Rafah mengungkapkan bahwa ada mayat di mana-mana. Banyak korban luka yang meminta obat pereda nyeri, namun dokter tidak memiliki obat apapun yang bisa diberikan.
Dia merekam video yang menunjukkan cacing merayap dari luka yang terinfeksi di kaki salah satu pasien. Sebagian pasien korban bom IDF harus meregang nyawa karena kehabisan darah dan terlambat ditangani. ’’Jika saya tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, saya tidak akan percaya. Bau kematian ada di mana-mana di rumah sakit,’’ ujarnya.
Pengeboman masih terjadi di Gaza. Korban sipil terus berjatuhan. Banyak jenazah yang tidak bisa dikenali lagi wujudnya atau meninggal tanpa ada sanak saudara yang tahu. Sebanyak 111 jenazah tanpa nama pada Rabu, 22 November 2023 disalatkan dan dimakamkan bersama di kuburan masal yang terletak di Khan Younis.
Para jenazah tersebut hanya dibungkus dengan terpal biru seadanya. Sebagian masih berlumuran darah. Mereka diturunkan dengan tandu ke lobang yang sudah digali sebelumnya dengan alat berat.
’’Karena para martir ini tidak punya siapa pun untuk mengucapkan selamat tinggal, kami menggali kuburan massal untuk menguburkan mereka. Mereka adalah martir yang tidak diketahui identitasnya,’’ ujar Bassem Dababesh dari komite darurat di Kementerian Agama Palestina pada Agence France-Presse.
Jenazah-jenazah tersebut hanya diberi kode angka. Mereka berasal dari RS Indonesia dan RS Al Shifa di Jalur Gaza utara. Itu belum termasuk 65 jenazah di RS Indonesia yang ditinggal tadi.
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengungkapkan bahwa Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak. ’’Lebih dari 5.300 anak-anak Palestina dilaporkan terbunuh hanya dalam 46 hari. Itu berarti lebih dari 115 anak-anak per hari, setiap hari, selama berminggu-minggu,’’ tegas Russell saat berpidato di Dewan Keamanan (DK) PBB pada Rabu. (*)