KUTAI KARTANEGARA – Penyelenggaraan Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) tahun 2023 berlangsung meriah. Puluhan sanggar kesenian serta paguyuban kedaerahan turut memeriahkan kesenian dan budaya nusantara. Tak terkecuali Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kutai Kartanegara yang menghadirkan rumah adat banjar dan bela diri Kuntau khas Kalimantan Selatan.
Sebanyak 27 kelompok seni dan paguyuban di Kirab Budaya tampil unjuk kebolehan sekaligus menandai dimulainya
Kukar Festival Budaya Nusantara tersebut. Kirab budaya dimulai sejak pukul 08.00 Wita Sekretariat Gerbang Raja menuju halaman Kedaton Kesultanan Ing Martadipura.
Salah satu yang turut menjadi perhatian yaitu replika rumah adat banjar yang berada di tengah-tengah rombongan KBB Kukar di bawah kepemimpinan Ketua Umum H Rakhmadi.
Keterlibatan Kerukunan Bubuhan Banjar Kabupaten Kutai Kartanegara pada kegiatan ini, pada dasarnya adalah bentuk partisipasi KBB Kukar pada event-event yang digelar oleh Pemkab Kukar melalui Dinas Pariwisata. Selain itu juga sebagai bentuk sosialisasi kepada seluruh warga Kukar bahwa warga Banjar yang bermukim di Kukar ini telah menjadi bagian dari Masyarakat Kukar.
Hal itu disampaikan Ketua Umum KBB Kukar Haji Rakhmadi melalui Sekretaris Umum KBB Kukar Muhammad Fatwa.
“Sehingga apapun bentuk kegiatan dan aktifitas yang bernilai positif bagi kemajuan daerah Kukar, KBB siap untuk terlibat dan turut serta di dalamnya,” ujarnya.
Terlebih lagi lanjut dia, pada gelaran Festival Budaya yang dilaksanakan kali ini, organisasi KBB Kukar berupaya untuk mengenalkan lebih dekat tentang adat, budaya dan seni yang ada di kalangan masyarakat Banjar.
Sehingga pada kesempatan ini Pengurus Daerah KBB Kukar menampilkan rumah adat Banjar dan seni bela diri Kuntau yang merupakan ciri khas dan hasanah budaya Banjar.
Sementara itu Bupati Kukar Edi Damansyah mengapresiasi dan menyambut baik kontribusi paguyuban kedaerahan yang ikut berpartisipasi. Terlebih lagi, dalam rangka melestarikan kebudayaan nusantara serta kearifan lokal di tanah Kutai.
Ditambah Kukar saat ini sebagai daerah mitra pembangunan Ibu Kota Nusantara. Salah satunya untuk meningkatkan ekonomi kreatif dan melestarikan budaya. (kn)