Rabu, Januari 29, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Regenerasi Petani di Kukar, Tantangan dan Harapan di Tengah Modernisasi Pertanian

TENGGARONG – Di tengah berkembangnya teknologi dan modernisasi pertanian, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berusaha menata ulang pendekatan terhadap pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Diseminasi Teknologi Pertanian Kukar 2024 yang digelar Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) menjadi wadah penting untuk memperkuat komitmen ini.

Acara tersebut, yang dibuka oleh Asisten I Akhmad Taufik Hidayat di Lokasi Ex Tanjung Tenggarong, Selasa (3/9/24), mengusung tema besar tentang penerapan inovasi teknologi pertanian menuju pertanian yang lebih maju, mandiri, dan modern.

Dalam sambutan yang mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah, Akhmad Taufik Hidayat menegaskan bahwa tema acara ini tidak hanya sekadar slogan, tetapi sebuah tantangan besar yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

“Harapan kami, tema tersebut bukan hanya slogan semata, namun harus dapat diimplementasikan,” ujarnya.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan pertanian yang lebih maju.

“Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di Kukar adalah masalah regenerasi petani,” ungkapnya.

Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah Rumah Tangga Petani (RTP) menurun drastis, dan mayoritas petani yang tersisa berusia di atas 50 tahun.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Kukar. Tanpa regenerasi yang efektif, masa depan pertanian di Kukar bisa terancam.

“Pendekatan inovatif dan menarik bagi generasi muda menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan ini. Modernisasi pertanian melalui mekanisasi dan pertanian cerdas (smart farming) diperkenalkan sebagai solusi,” jelasnya.

Penggunaan teknologi, seperti drone untuk penyemprotan pestisida dan pemupukan, merupakan salah satu langkah konkret yang diambil Distanak.

Teknologi ini bukan hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga menarik minat anak muda dengan menghilangkan stigma negatif tentang sektor pertanian yang identik dengan pekerjaan kotor dan berlumpur.

Taufik menekankan pentingnya menumbuhkan kelompok-kelompok petani milenial di Kukar.

Pemerintah berencana memperkuat peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam mendampingi dan membina kelompok tani milenial ini.

Langkah ini diharapkan dapat mengubah pola pikir generasi muda agar melihat pertanian sebagai sektor yang menjanjikan dan penuh peluang.

Namun, pendekatan modernisasi saja tidak cukup. Diperlukan insentif khusus, seperti modal usaha dan bantuan alat pertanian, untuk menarik minat pemuda.

Selain itu, ada harapan agar setiap perusahaan yang beroperasi di Kukar dapat bermitra dengan setidaknya satu kelompok tani milenial, memberikan dukungan dan pembinaan yang diperlukan.

Keberadaan kelompok tani milenial seperti Gapoktan Pemuda Tani Milenial Burung Enggang di Muara Jawa dan Gapoktan Kolong Langit di Samboja menjadi contoh nyata dari upaya regenerasi ini.

Mereka menjadi role model yang diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk terjun ke dunia pertanian.

Acara ini juga dirangkai dengan peninjauan stand pameran hasil karya kelompok pertanian dari setiap kecamatan di Kukar, memberikan kesempatan kepada peserta untuk melihat langsung inovasi dan hasil kerja kelompok tani setempat.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga memupuk semangat kolaborasi di antara para pelaku pertanian.

“Regenerasi petani di Kukar memerlukan perhatian dan upaya yang serius dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah dan Distanak, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” tutupnya.

Penulis: Hanafi

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular